Mengenal Makanan Pokok Masyarakat Papua, Ada yang Berusia 500 Tahun

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 10 Oktober 2020 13:45 WIB

Ubi jalar dan jagung yang akan dimasak dalam acara bakar batu masyarakat Papua. Foto: Balai Arkeologi Papua

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Papua memiliki berbagai makanan pokok yang menarik. Berasal dari bahan alami dan proses pengolahan yang berbeda dari masyarakat pada umumnya.

Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan makanan pokok masyarakat Papua antara lain papeda dan ubi jalar ungu. "Berdasarkan data arkeologi, diketahui ubi jalar mulai dibudidayakan di pegunungan tengah Papua sekitar 500 tahun yang lalu," kata Hari Suroto kepada Tempo, Sabtu 10 Oktober 2020.

Adapun masyarakat pesisir Papua bahan makanan pokoknya adalah sagu. Sagu ini diolah menjadi papeda yang sepintas bentuknya mirip bubur. Dalam membuat papeda, pati sagu ditaruh dalam wadah gerabah, kemudian disiram dengan air panas. "Jadilah papeda yang siap disantap," katanya.

Proses bakar batu yang dilakukan oleh Suku Dani di Papua. Dok. Balai Arkeologi Papua

Papeda memiliki cita rasa yang unik. Bagi yang belum terbiasa, papeda akan berasa hambar. Teksturnya papeda serupa dengan lem. Papeda biasanya disantap dengan ikan kuah kuning. "Untuk masyarakat wilayah pesisir pantai, biasanya ikan yang dimasak kuah kuning adalah ikan cakalang, tongkol, atau tuna," kata Hari Suroto.

Advertising
Advertising

Adapun masyarakat yang tinggal di sekitar Danau Sentani, biasanya menggunakan ikan gabus sentani atau ikan mujair sebagai hidangan pelengkap papeda. Bumbu kuah kuning Danau Sentani lebih sederhana, yaitu garam dan kunyit. Bumbu ini dimasak bersama ikan. Cara memasaknya dengan direbus, bukan ditumis sehingga tidak menggunakan minyak karena ikan yang dimasak sudah berlemak.

Suku Dani Papua mengumpulkan ubi jalar ungu dan jagung sebagai bahan makanan yang akan dimasak dengan cara bakar batu. Dok. Balai Arkeologi Papua

Sementara masyarakat yang tinggal di pegunungan Papua memiliki bahan makanan pokok berupa ubi jalar. Suku Dani yang tinggal di pegunungan tengah Papua selalu menyertakan ubi jalar ungu dalam setiap acara adat. "Saat ini ubi jalar ungu Papua seolah terpinggirkan dengan adanya beras," kata Hari Suroto. "Padahal dengan membeli dan mengkonsumsi ubi jalar ungu, maka turut mengangkat kesejahteraan mama-mama Papua petani ubi ungu."

Ubi ungu selalu ada dalam acara bakar batu atau wam ebe ekho Suku Dani, bersama dengan keladi, sayur-sayuran, dan daging babi. Suku Dani yang beragama Islam di Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya, mengganti daging babi dengan ayam. Semua bahan makanan itu dimasak dengan cara bakar batu yang alami dan menyehatkan. Batu dibakar sampai merah membara dan inilah yang mematangkan bahan makanan.

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

6 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

8 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

9 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya