Pembatasan Kuota Bikin Pendakian Gunung Semeru Lebih Nyaman

Kamis, 1 Oktober 2020 16:50 WIB

Pendaki beristirahat sejenak saat menjajal jalur pendakian Gunung Semeru bersama petugas di Gunung Semeru, Jawa Timur, Jumat, 25 September 2020. Gunung Semeru kembali dibuka untuk umum setelah sempat ditutup selama setahun. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Malang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS resmi membuka kembali jalur pendakian Gunung Semeru mulai hari ini, Kamis, 1 Oktober 2020.

Kepala Subbagian Data, Evaluasi Laporan, dan Hubungan Masyarakat Balai Besar TNBTS Sarif Hidayat mengatakan, untuk sementara kuota pendaki dibatasi 120 orang per hari atau 20 persen dari kapasitas harian 600 orang. Kebijakan ini hanya berlaku bagi pendaki dalam negeri. Kuota pendaki bisa ditambah secara bertahap sesuai adaptasi kenormalan baru.

Jumlah pendaki di hari pertama pembukaan kembali pendakian gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut atau mdpl itu hanya 16 orang. Berdasarkan data di laman bromotenggersemeru.org diketahui kuota pendaki sudah penuh alias full booked di semua akhir pekan bulan Oktober, yaitu 2-5 Oktober, 9-11 Oktober, 16-18 Oktober, dan 24 Oktober.

Saarif Hidayat menganggap jumlah pendaki yang sedikit ini wajar karena Kamis dan Jumat bukan waktu favorit pendakian. Musababnya, banyak orang yang masih harus bekerja dan baru tahu jika pendakian ke Gunung Semeru telah buka kembali. "Persiapan pun mepet antara dibukanya sistem booking dengan pelaksanaan pendakian, yakni H-3," kata Sarif.

Advertising
Advertising

Pendaki mengabadikan pemandangan danau Ranu Kumbolo dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur, Sabtu, 26 September 2020. Kawasan ini terlihat kembali hijau, setahun setelah pendakian Gunung Semeru ditutup sejak akhir September 2019. TEMPO/Abdi Purmono

Titik awal keberangkatan para pendaki Gunung Semeru ada di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Di desa Suku Tengger ini ada Kantor Pelayanan Pengunjung Resor Ranupani. Secara struktural, Resor Ranupani berada di bawa Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Senduro Balai Besar TNBTS.

Menurut Bambang Joko Shiddiq Purnama, Petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) STPN Wilayah III Senduro, pembatasan jumlah pendaki 120 orang per hari justru memontum yang bagus dan patut disyukuri oleh para pendaki. Kendati durasi pendakian dibatasi hanya dua hari satu malam, jumlah pendaki yang sedikit bisa membuat pendakian terasa lebih tenang dan nyaman. Para pendaki tak perlu berdesakan di area berkemah Ranu Kumbolo dan Kalimati.

Ranu Kumbolo merupakan lokasi peristirahatan favorit di tepi danau Kumbolo. Ranu Kumbolo merupakan danau terindah dan terbesar di dalam kawasan TNBTS dengan luas 12 hektare. Dalam bahasa Suku Tengger, kata ranu berarti danau. Adapun Kalimati merupakan lokasi yang jadi batas akhir pendakian Gunung Semeru. Pembatasan ini disesuaikan dengan arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Gunung Sawur, Lumajang.

Wujud baru Kantor Pelayanan Pengunjung Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS Resor Ranupani di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, pada Jumat, 25 September 2020. TEMPO | Abdi Purmono

"Saat ini adalah momentum terbaik untuk merasakan berkemah Ranu Kumbolo dan Kalimati dengan tenang dan nyaman," kata Bambang kepada Tempo, saat rehat di salah satu pos pendakian Gunung Semeru, Jumat sore, 25 September 2020. "Para pendaki enggak perlu lagi unyel-unyelan (berdesak-desakan) di satu lokasi."

Kata Bambang, syarat pendaftaran secara online mulai 2018 berdampak positif. Petugas TNBTS di Resor Ranupani tinggal memeriksa dokumen pendaki dan barang bawaannya, serta memudahkan dalam mengontrol sampah. Bahkan, insiden pendaki mengalami musibah baik hidup maupun meninggal jauh berkurang sejak pendaftaran online berlaku.

Secara kuantitatif, Bambang melanjutkan, jumlah pendaki Gunung Semeru justru stabil dan cenderung meningkat setiap harinya saat kebijakan booking online penuh berlaku. Kini, rata-rata per hari ada 100 pendaki dari kuota normal harian 600 orang. Sedangkan jumlah pendaki sebelum pemberlakuan registrasi online justru penuhnya di hari-hari tertentu yang jadi peak season pendakian, yaitu akhir pekan Sabtu-Minggu dan hari libur nasional.

Berita terkait

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

4 hari lalu

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

Sebelum mendaki, sebaiknya ketahui beberapa tips ikut open trip naik gunung agar tidak kena tipu oknum. Berikut beberapa tipsnya.

Baca Selengkapnya

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

5 hari lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

12 Syarat Naik Gunung Gede Pangrango, Wanita Haid Tidak Disarankan Mendaki

8 hari lalu

12 Syarat Naik Gunung Gede Pangrango, Wanita Haid Tidak Disarankan Mendaki

Saat berencana mendaki ke Gunung Gede Pangrango, sebaiknya ketahui terlebih dahulu beberapa syarat naik Gunung Gede Pangrango berikut ini.

Baca Selengkapnya

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

9 hari lalu

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

13 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

13 hari lalu

Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Baca Selengkapnya

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

13 hari lalu

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru

Baca Selengkapnya

Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

14 hari lalu

Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.

Baca Selengkapnya

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

14 hari lalu

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

14 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya