Bus Canggih di Jepang dan Cina, Bus Tanpa Sopir dan Bayar dengan Pemindai Wajah

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 11 September 2020 22:56 WIB

Sebuah bus otonomos dari jalur bus autopilot 1 melintas di Zhengzhou, Provinsi Henan, Cina, 18 Agustus 2020. Menggabungkan sejumlah teknologi seperti layanan jaringan 5G dan kecerdasan buatan (AI) serta sistem pengawasan dan kendali cerdas, uji coba bus autopilot ini telah dilakukan di Zhengzhou dalam beberapa hari terakhir. Xinhua/Li An

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang mengembangkan teknologi pada bus yang kian mutakhir. Tiada pengemudi di bus tersebut dan metode pembayarannya melalui sistem face pass atau pemindaian wajah penumpang.

Bus tersebut rencananya akan diuji coba di Maebashi, Perfektur Gunma. Tempat ini dianggap cocok karena tak padat penduduknya. Namun pandemi Covid-19 membuat uji coba bus yang semestinya berjalan pada bulan ini terpaksa diundur hingga Desember 2020.

Bus canggih tersebut dikembangkan oleh perusahaan transportasi umum bekerja sama dengan operator telekomunikasi NTT Docomo dan Universitas Gunma, Jepang. Bus tersebut akan dilengkapi sensor untuk memantau kondisi lalu lintas dan rambu-rambu di sekitarnya.

Sebuah bus otonomos dari jalur bus autopilot 1 yang tengah melintas di sebuah jalan di Zhengzhou, Provinsi Henan, Cina, 18 Agustus 2020. Xinhua/Li An

Para teknisi akan menyinkronkan informasi lalu lintas dengan sistem informasi geografis melalui koneksi 5G. Rute yang akan dilalui mulai dari Stasiun Maebashi dan Stasiun Chuo Maebashi.

Advertising
Advertising

Penumpang yang hendak naik ke bus ini harus mendaftar dengan memindai wajah mereka dan memasukkan sejumlah uang sebagai deposit. Saat penumpang tersebut naik ke bus, ada alat yang otomatis mendeteksi wajahnya sehingga depositnya langsung dipotong.

Selain di Jepang, Cina juga menguji coba bus tanpa pengemudi di Zhengzhou. Bus ini juga menggunakan teknologi jaringan 5G dan kecerdasan buatan dengan pengawasan sistem kontrol. Terdapat rekaman gambar dari udara yang menampilkan saat bus berjalanan tanpa pengemudi.

Kemudi bus otonomos dari jalur bus autopilot 1 di Zhengzhou, Provinsi Henan, Cina, 18 Agustus 2020. Menggabungkan sejumlah teknologi seperti layanan jaringan 5G dan kecerdasan buatan (AI) serta sistem pengawasan dan kendali cerdas, uji coba bus autopilot ini telah dilakukan di Zhengzhou dalam beberapa hari terakhir. Xinhua/Li An

Dari pemantauan lewat udara, bus tersebut bisa melaju dan berhenti di halte yang sudah ditentukan. Bus juga lancar melewati jembatan. Meski ada seorang pria berbaju putih dan memakai sabuk pengaman duduk di tempat pengemudi, dia sama sekali tidak menyentuh apapun. Bagian kemudi berputar otomatis dan bus itu berjalan dengan baik.

JAPAN TODAY | SORANEWS24 | XINHUA | GLOBAL TIMES

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

12 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

13 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

16 jam lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

18 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

21 jam lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

22 jam lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

1 hari lalu

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

Brigadir RA yang disebut tewas bunuh diri dalam mobil Alphard selama ini jadi ajudan pengusaha sejak 2021. Tanpa izin dari pimpinan.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

1 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

1 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya