Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 Tetap Berlangsung September 2020

Selasa, 8 September 2020 18:52 WIB

Suasana karnaval pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta pada Kamis, 4 Juli 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta memastikan perhelatan Festival Kebudayaan Yogyakarta atau FKY 2020 tetap berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Yang berbeda, jika sebelumnya festival tersebut berlangsung selama hampir tiga pekan, tahun ini hanya enam hari mulai Senin sampai Sabtu, 21 - 26 September 2020. Festival kali ini juga terdiri dari dua format, yakni virtual dan aktual.

Direktur Utama Festival Kebudayaan Yogyakarta, Paksi Raras Alit mengatakan festival tahun ini mengangkat tema besar Mulanira 2: Akar Hening di Tengah Bising. Tema ini masih terkait dengan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2019, yakni Mulanira yang berasal dari bahasa Jawa kuno berarti wiwitan atau pada mulanya.

"Misi tema besar Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 ini mengenalkan ragam kebudayaan Yogyakarta dengan tantangan, adaptasi saat situasi pageblug," ujar Alit, Senin 7 September 2020. Ada empat kegiatan dalam Festival Kebudayaan Yogyakarta, yaitu Pameran Seni Rupa, Program Pertunjukan, Kompetisi Seni Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020, dan Pasar Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020.

Direktur Kreatif Festival Kebudayaan 2020, Gintani Nur Apresia Swastika menuturkan pameran seni rupa dipusatkan di Kompleks Museum Sonobudoyo mulai 21 - 26 September 2020 pukul 10.00 - 18.00 WIB. Pameran ini berlangsung secara virtual melalui laman www.fkymulanira.com dan didukung dengan teknologi kamera 360 untuk menjaga sensasi datang ke pameran.

Suasana karnaval pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta pada Kamis, 4 Juli 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Advertising
Advertising

Ada pula pameran secara aktual dengan pembatasan hanya pengunjung per sesi, harus mendaftar lebih dulu, dan wajib memakai masker. Pameran seni Festival Kebudayaan Yogyakarta menghadirkan 33 seniman dengan ragam sebaran medium, mulai lukisan, patung, instalasi, fotografi, audio visual. "Kami menargetkan seniman Yogyakarta dapat berperan aktif untuk pemulihan kondisi pekerja seni yang terdampak Covid-19," kata Gintani.

Manajer Pameran Seni Rupa Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 Sukma Smita menambahkan, pameran seni rupa ini menjadi menarik karena menghadirkan Sugeng Oetomo. Sugeng adalah seorang penata lampu pertunjukan dan melakukan kerja artistik di belakang panggung yang jarang dilihat penonton. Praktik kerjanya sejalan dengan semangat Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020, Akar Hening di Tengah Bising.

Kemudian ada Bioscil, yaitu pegiat film yang fokus pada edukasi tontonan pada anak-anak di sekolah dan kampung-kampung. Aktivitas Bioscil berdasarkan kegelisahan tontonan anak-anak saat ini yang tidak sesuai dengan usia mereka.

Sedangkan untuk Program Pertunjukan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 dibagi menjadi dua yakni, pra event dan event. Pertama adalah program Local Heroes yakni band ‘The Produk Gagal’ pada 7 September 2020 pukul 16.00 WIB dan program kedua Nafas Tanafas dari kolaborasi pekerja seni lintas disiplin Jamaluddin Latif, Wasis Tanata, dan Ismoyo Adhi pada 14 September 2020 pukul 16.00 WIB.

Suasana karnaval pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta pada Kamis, 4 Juli 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 berlangsung di Museum Sonobudoyo dan disiarkan di laman resmi pukul 17.00 WIB. Pembukaan itu bakal menampilkan karya kolaborasi Landung Simatupang (teater), Kunto Aji (musik), Lintang Kenalirangkaipakai (seni rupa), dan Anter Asmoro Tedjo (tari).

Seniman-seniman lintas generasi dan lintas disiplin seni tersebut akan berkolaborasi menciptakan karya yang berangkat dari sebuah puisi berjudul 'Langkah Tak Berhenti' karya Landung Simatupang. Puisi tersebut pernah memperoleh penghargaan sebagai pemenang dalam lomba penulisan puisi Yogyakarta pada 1978.

Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 juga menghadirkan Sayembara Ketoprak Tobong Kelana Bhakti Budaya ‘Sumilaking Pedhut’ di Radio Retjo Buntung pada 21 - 26 September 2020. Ada Orkes Musik Keroncong Sinten Remen menampilkan penyanyi Endah Laras ‘Ora Obah Ora Mamah’ yang ditayangkan dari Padepokan Seni Bagong Kussudiardja pada 24 September 2020.

Kompetisi Seni Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 meliputi lima bidang kompetisi, yaitu Tari Kreasi Mulanira, Mulanira Photo Challenge, Kompetisi Cerpen Mulanira, Dhagelan Basa Jawa, dan Hand Lettering Aksara Jawa yang berlangsung hingga akhir kegiatan. Untuk Pasar Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020, panitia memfasilitasi pelaku ekonomi kreatif dan kuliner dengan menghadirkan Direktori Pasar Kuliner, Pasar Kreatif, dan Oleh-oleh yang bisa diakses di laman resminya.

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

16 jam lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

20 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

4 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

4 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

5 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

5 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

6 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya