Jurus Taman Safari Indonesia Hadapi Wisatawan yang Tak Pakai Masker

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 5 September 2020 18:00 WIB

Petugas tengah memberi pakan satwa di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, Selasa 2 Juni 2020. Meski di masa sulit karena tidak ada pengunjung sebab PSBB, TSI tetap merawat satwa-satwanya. TEMPO/M.A MURTADHO

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat harus beradaptasi dengan kebisaan baru di masa pandemi Covid-19. Kebiasaan baru itu meliputi memakai masker setiap keluar rumah, menjaga jarak satu sama lain, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan demi mencegah penularan Covid-19.

Hanya saja, belum semua orang menyadari pentingnya memakai masker untuk mengantisipasi risiko penyebaran Covid-19. Di destinasi wisata Taman Safari Indonesia Bogor misalnya, masih ada pengunjung yang mengabaikan protokol kesehatan. Lantas bagaimana cara pengelola Taman Safari Indonesia menghadapi pengunjung seperti itu.

"Memang masih ada pengunjung yang belum menyadari protokol kesehatan. Masih berkerumun dan tidak memakai masker," kata Tony Sumampau, Komisaris Taman Safari Indonesia dalam seminar daring Indonesia Care atau I Do Care, Jumat, 4 September 2020. Untuk mengatasi pengunjung tersebut, menurut dia, pengelola Taman Safari Indonesia rutin menyampaikan informasi dan memantau penerapan protokol kesehatan.

Pengunjung memberikan wortel pada Zebra di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 30 Juni 2018. Selama liburan sekolah Taman Safari Indonesia menjadi salah satu destinasi favorit di daerah Puncak. Tempo/Rully Kesuma

Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau melanjutkan, memilih mengedukasi wisatawan agar memakai masker. "Saya pikir cukup dengan imbauan," ujarnya. Selain itu, menurut dia, ada petugas tidak berseragam yang tersebar di berbagai titik Taman Safari Indonesia untuk memastikan pengunjung mematuhi protokol kesehatan. Dengan begitu, wisatawan tidak merasa terintimidasi dan tetap nyaman.

Advertising
Advertising

Staf Ahli Bidang Pembangunan Keberlanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Frans Teguh menyarankan pengelola destinasi wisata menerapkan pendekatan simpatik dalam menegakkan protokol kesehatan. "Cara paling bagus adalah dengan membangun sense hospitality (keramahan)," katanya.

Ilustrasi memakai masker. Shutterstock

Menurut dia, pendekatan yang ramah dari pengelola destinasi akan lebih tepat untuk menumbuhkan kesadaran wisatawan. Jangan sampai ketegasan dalam memantau penerapan protokol kesehatan menganggu kenyamanan wisatawan. Meski demikian, dia mengakui hal itu tidaklah mudah dalam praktiknya.

"Kalau terlalu spontan nanti buyar, kesannya jadi tidak bagus, tidak simpatik. Memang ini harus dilihat lebih utuh, tidak bisa hanya pengelola," ujarnya. Protokol kesehatan penting untuk mencegah munculnya klaster baru Covid-19 di sebuah destinasi wisata. Penting juga bagi pengelola destinasi wisata memastikan kesiapan diri sebelum menerima wisatawan.

Berita terkait

Iuran Wisata untuk Siapa

2 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

2 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

3 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

3 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

4 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

6 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

7 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

7 hari lalu

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

8 hari lalu

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

8 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya