Pariwisata Koh Samui Thailand Terpuruk, Ini Tuntutan Para Pebisnis Wisata
Reporter
Bram Setiawan
Editor
Ludhy Cahyana
Senin, 24 Agustus 2020 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pariwisata Koh Samui, Thailand ingin segera menggenjot kunjungan turis. Asosiasi Pariwisata Koh Samui menganggap penting untuk berbincang langsung dengan pihak Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (CCSA). Pertemuan itu untuk menghasilkan pedoman supaya Koh Samui bisa kembali menerima turis asing.
"Samui saat ini tidak memiliki turis domestik maupun asing. Semua bisnis masih sangat terpengaruh oleh virus (corona)," kata Pimpinan Asosiasi Pariwisata Koh Samui, Worasit Phong-amphan, sebagaimana dikutip dari The Thaiger.
Worasit Phong-amphan mewakili pelaku bisnis pariwisata Koh Samui untuk pertemuan CCSA. Ia berbicara dalam forum di antara para pengusaha dan biro imigrasi tentang prosedur operasi standar (SOP) baru selama Covid-19. Bisnis pariwisata, ujar dia, siap menyambut kembali turis mancanegara.
"Meskipun tidak ada yang datang. Sebab larangan kedatangan turis mancanegara sedang berlangsung, selain beberapa kategori yang lebih dahulu dipesan," ujarnya.
Menurut dia, ada 2,3 juta wisatawan pada 2019. Tetapi sekarang, kata dia, hampir tidak ada karena tanggapan Pemerintah Thailand terhadap pandemi Covid-19, termasuk melarang kedatangan turis tanpa batas waktu. Worasit Phong-amphan mengusulkan agar turis mancanegara harus menjalani karantina di hotel selama 14 hari.
"Sebelum mereka bisa meninggalkan tempat, jika ditemukan tidak terinfeksi. Turis mancanegara yang memenuhi syarat harus melakukan perjalanan ke Thailand dengan Thai Airways," katanya.
Ia menambahkan, para turis akan menjalani tes swab ketika tiba di Bandara Suvarnabhumi. "Mereka kemudian bisa terbang ke Samui tanpa melalui proses imigrasi kedua," tuturnya.
Phong-amphan mengusulkan agar pemerintah bekerja sama dengan Thai Airways memberikan potongan harga tiket untuk turis mancanegara. Namun demikian, Thai Airways pun masih prosedur restrukturisasi tidak berada dalam posisi yang tepat untuk menawarkan penerbangan diskon.
Pimpinan The Fair House Beach Resort and Hotel di Samui, Pimporn Thongsuk, mengatakan bahwa semua aktivitas bisnis pariwisata serba dilema dalam situasi pandemi. Misalnya, monopoli penerbangan menuju Bandara Samui membuat tarif menjadi mahal.
"Bahkan selama periode ketika pemerintah mempromosikan pariwisata domestik," Pimporn Thongsuk, seperti dikutip dari Bangkok Post.
Menurut dia, pemerintah perlu membantu masalah itu. Sebab, ujar dia, tiket pesawat yang mahal memberatkan turis mengunjungi pulau itu meskipun hotel buka. Ia mengusulkan, ke depan demi memudahkan akses perlu dibangun jembatan menghubungkan daratan distrik paling utara Nakhon Si Thammarat, yaitu Khanom menuju Koh Samui, “Ini adalah jalan terpendek untuk mencapai Samui," ujarnya.
THE THAIGER | BANGKOK POST