Di Malioboro Yogyakarta Ada 20 Posko Pantau Wisatawan, Jangan Sampai KTP Disita

Jumat, 21 Agustus 2020 08:00 WIB

Wisatawan dari berbagai daerah memadati kawasan Malioboro, Yogyakarta, pada Senin 17 Agustus 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan ke Malioboro pada libur panjang pekan ini. Seperti diketahui, libur panjang terjadi mulai Kamis sampai Minggu, 20 - 23 Agustus 2020 karena peringatan Tahun Baru Islam, cuti bersama, dan libur akhir pekan.

Pemerintah Kota Yogyakarta tak ingin kecolongan lagi seperti pekan lalu, saat kunjungan ke Yogyakarta mencapai lebih dari 39 ribu orang dalam sehari. Padatnya kunjungan wisatawan memicu kerentanan pelanggaran protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan pada libur panjang pekan ini, terdapat 20 posko pantau wisatawan di kawasan Malioboro Yogyakarta. "Puluhan posko ini untuk memudahkan pemantauan wisatawan di sepanjang Jalan Malioboro, termasuk keamanan dan ketertiban dalam menjalankan protokol kesehatan mencegah Covid-19," ujar Heroe Poerwadi di sela pemantauan Malioboro, Kamis 20 Agustus 2020.

Ratusan personel bersiap mengawsi wisatawan yang datang ke Malioboro Yogyakarta selama libur panjang pada Kamis sampai Minggu, 20-23 Agustus 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Pemerintah Kota Yogyakarta melipatgandakan petugas Malioboro dari 130 menjadi 350 personel. Plus pemberlakuan sanksi denda dan kerja sosial bagi pelanggar protokol kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat untuk mencegah Covid-19.

Advertising
Advertising

Heroe Poerwadi menjelaskan para petugas di Malioboro nantinya dibagi menjadi dua waktu kerja. Shift pertama dari pukul 09.00 - 16.00 dan shift kedua pukul 15.30 - 23.00. "Perlu diingat bahwa pandemi Covid-19 masih terjadi di Yogyakarta, masyarakat dan wisatawan harus tetap waspada," kata Heroe. "Jangan sampai terjadi penularan di tempat umum, terutama kawasan vital seperti Malioboro."

Petugas yang terlibat dalam posko pantau wisatawan di Malioboro, Yogyakarta, terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP Kota Yogyakarta, Jogoboro, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Perlindungan Masyarakat atau Linmas, Pam Budaya, Pam Pasar, dan Satgas Selasa Wage. Para petugas mengecek kode unik atau QR Code untuk mendata dan mendeteksi aktivitas wisatawan yang masuk Malioboro. Mereka juga memeriksa suhu tubuh setiap pengunjung.

Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Agus Winarta megatakan pada Kamis 20 Agustus 2020, petugas menyita Kartu Tanda Penduduk atau KTP puluhan wisatawan di Malioboro yang tak pakai masker. "KTP mereka kami sita supaya beli dan pakai masker dulu. Kalau sudah dapat masker dan dipakai, barulah KTP-nya bisa diambil di posko," ujarnya.

Petugas menyita KTP sejumlah wisatawan di Malioboro Yogyakarta yang yang tidak memakai masker. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Lonjakan wisatawan di Yogyakarta bukan hanya terjadi di Malioboro, namun juga Kebun Binatang Gembira Loka. Manajer Marketing Kebun Binatang Gembira Loka, Yosi Hermawan mengatakan sejak pekan kedua Agustus ini, lebih dari seribu pengunjung berdatangan di kebun binatang tersebut setiap hari.

"Di awal Agustus lalu jumlah pengunjung sekitar 300 sampai 500 orang, sekarang angkanya mulai meningkat," kata Yosi Hermawan. Wisatawan dari luar Kota Yogyakarta, menurut dia, kini boleh masuk ke Kebun Binatang Gembira Loka asalkan bukan berasal dari zona merah Covid-19 atau berisiko tinggi terhadap penyebaran virus corona baru.

"Kecuali orang tersebut nunjukkan bukti surat hasil rapid test Covid-19," kata Yosi. "Kemarin ada rombongan keluarga kecil dari Jakarta dan dapat menunjukkan hasil rapid test non-reaktif, maka kami izinkan masuk."

Pengunjung Kebun Binatang Gembira Loka melihat koleksi satwa di Zona Cakar yang baru dibuka. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Puncak kunjungan ke Kebun Binatang Gembira Loka sejak kembali buka pada 3 Agustus 2020 mencapai 1500 orang dalam sehari. Dalam masa pandemi Covid-19 in,i jumlah pengunjung masih dibatasi maksimal 2500 orang sehari. Wisatawan kebun binatang ini masih didominasi pengunjung dari luar kota Yogyakarta. "Wisatawan dari luar Kota Yogyakarta sekitar 60 persen, sedangkan dari Yogyakarta hanya 40 persen," katanya.

Sejak buka pada awal Agustus 2020, Zona Cakar II khusus karnivora yang selesai dibangun sudah beroperasi lagi. Kandang zona cakar yang megah di kompleks Kebun Binatang Gembira Lokal telah ditempati oleh harimau besar dan lingsang atau regul. Selain zona cakar, satwa koleksi Kebun Binatang Gembira Loka yang menarik perhatian pengunjung adalah anak gajah.

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

4 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

6 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

3 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya