Alternatif Jika Rapid Test Covid-19 Tak Lagi Wajib untuk Bepergian

Selasa, 11 Agustus 2020 18:44 WIB

Calon penumpang kereta api jarak jauh mengikuti Rapid Tes Covid-19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin, 27 Juli 2020. PT KAI bekerjasama dengan PT Rajawali Nusindo untuk penyediaan fasilitas Rapid Tes Covid-19 untuk pengguna jasa kereta api jarak jauh. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pelaku industri pariwisata di Yogyakarta mendukung wacana menghapus rapid test Covid-19 sebagai salah satu syarat bepergian. Jika pemerintah menghapus ketentuan itu, maka masyarakat lebih mudah bepergian dan kegiatan wisata akan kembali menggeliat.

Surat keterangan bebas Covid-19 berdasarkan rapid test maupun swab atau PCR test masih menjadi salah satu syarat bepergian. Dasarnya adalah surat edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Namun beberapa waktu lalu, kementerian kesehatan menyatakan rapid test tidak direkomendasikan lagi untuk mendiagnosa orang yang terinfeksi Covid-19.

Ketua Asosiasi Tour and Travel atau Asita Daerah Istimewa Yogyakarta, Udi Sudiyanto menyambut gembira jika syarat rapid test Covid-19 untuk bepergian jadi dihapus. "Meski tujuannya baik, selama ini rapid test atau swab/PCR test Covid-19 menjadi momok bagi wisatawan," ujar Udi Sudiyanto kepada Tempo, Selasa 11 Agustus 2020.

Setelah nantinya rapid test Covid-19 untuk bepergian dihapus, Udi Sudiyanto menyarankan pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan menyiapkan sistem pengganti yang lebih baik. "Intinya, yang memudahkan wisatawan untuk bepergian," katanya.

Seorang calon penumpang pesawat menjalani rapid test Covid-19 di Bandara Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa 7 April 2020. ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Advertising
Advertising

Menurut dia, ada satu sistem yang bisa menjadi solusi pengganti surat keterangan rapid test Covid-19 itu. Sistem ini, kata Udi Sudiyanto, lebih adaptif, sederhana, membuat wisatawan nyaman, sekaligus mampu mengerakkan sektor pariwisata namun tetap menegakkan kewaspadaan atau antisipasi penyebaran Covid-19.

Solusi yang dimaksud Udi Sudiyanto adalah sistem tracing online. Dari sini, pemeritah juga dapat memantau pergerakan wisatawan. Pemerintah DI Yogyakarta sudha memberlakukan tracing online di sekitar 30 destinasi yang telah menjalankan uji coba. Sistem tracing online itu mampu menguatkan mitigasi karena mampu menelusuri perjalanan wisatawan, terutama jika terjadi penularan kasus Covid-19.

Hal lain yang juga penting adalah edukasi kepada wisatawan untuk mematuhi protokol kesehatan. Sebab, tidak ada yang dapat memastikan kapan dan di mana wisatawan itu benar-benar aman di masa pandemi Covid-19.

Baca juga:
Pro Kontra Wacana Penghapusan Hasil Rapid Test Covid untuk Bepergian

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

4 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

5 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

9 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya