Ada Becak Yogyakarta di Museum of Oriental Art Moskow Rusia

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rini Kustiani

Senin, 27 Juli 2020 09:30 WIB

Seorang pengemudi becak di Yogyakarta, Jaku Hadimulyo. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu moda transportasi tradisional dari Indonesia, becak, kini ada di The State Museum of Oriental Art, Moskow, Rusia. Serah terima becak dari Yogyakarta dilakukan oleh Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi kepada Direktur Jenderal Museum Aleksander Sedov, pada Kamis 23 Juli 2020.

Mengutip laman KBRI di Moskow, becak tersebut adalah sumbangan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Becak tersebut dibawa dari Yogyakarta ke Moskow saat mengikuti Festival Indonesia keempat pada 2 sampai 4 Agustus 2019. Sejak itu, becak disimpan di KBRI Moskow untuk diperbaiki.

"Becak ini menjadi simbol persahabatan Indonesia - Rusia," kata Wahid yang akan mengakhiri masa tugasnya di Moskow pada akhir Juli 2020. "Tahun ini Indonesia dan Rusia merayakan 70 tahun hubungan diplomatik sekaligus Indonesia merayakan HUT Kemerdekaan ke-75."

Aleksander Sedov mengapresiasi kerja sama yang dibangun pemerintah Indonesia, termasuk Gubernur DI Yogyakarta melalui hibah becak yang menambah koleksi museum. Menurut dia, benda-benda seni budaya Indonesia sangat menarik dan menjadi salah satu perhatian para pengunjung.

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus M. Wahid Supriyadi (kedua kiri) berfoto bersama Direktur Jenderal Museum Aleksander Sedov (kedua kanan) di halaman Museum of Oriental Art. Foto: KBRI Moskow

Para staf museum yang baru pertama kali melihat becak begitu tertarik dengan becak tersebut. Menurut mereka, sarana transportasi ini unik dan antik. Seorang staf Museum of Oriental Art begitu penasaran dengan cara kerja becak. Dia menaiki becak dan mengayuhnya berkeliling halaman museum.

Advertising
Advertising

Wahid menjelaskan bahwa Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang terkenal dengan becaknya. Becak tidak hanya sebagai sarana transportasi tradisional dan memiliki sejarah panjang, tetapi telah menjadi bagian dari pariwisata Yogyakarta.

Selain becak, terdapat beberapa benda dari Indonesia yang menjadi koleksi Museum of Oriental Art. Di antaranya keris, kain, topeng, dan patung. Benda-benda tersebut sebagian besar sumbangan dari warga Rusia yang pernah ke Indonesia.

Ada wayang kulit dari Kliment Voroshilov yang ke Indonesia pada tahun 1957. Ada pula keris Jawa yang dibuat tahun 1825 atau pada saat Perang Diponegoro. Dalam empat tahun terakhir, museum memperoleh berbagai koleksi baru benda seni budaya Indonesia, seperti gitar bermotif batik, tempat minum kopi dari bambu asal Kebumen, dan batik Pekalongan.

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

6 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

18 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

1 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

1 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya