Alih Fungsi Hagia Sophia Turki Dikhawatirkan Picu Sentimen Agama

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 11 Juli 2020 15:05 WIB

Demonstran mengibarkan bendera Turki selama protes terhadap serangan masjid Christchurch di Selandia Baru, di depan Hagia Sophia di Istanbul, Turki 16 Maret 2019. REUTERS/Huseyin Aldemir

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan segera memfungsikan bangunan bersejarah Hagia Sophia sebagai masjid. Pernyataan itu dia sampaikan beberapa menit setelah pengadilan memutuskan mengubah fungsi Hagia Sophia dari museum menjadi masjid.

Keputusan pengadilan itu dianggap tidak mengejutkan. Musababnya, pada 15 Juli 2020, Erdogan pernah mengatakan ingin melihat Hagia Sophia terbuka sebaga tempat beribadah umat Islam. Mengutip laporan The New York Times, sikap Erdogan memungkinkan memancing reaksi dari masyarakat dunia.

Hagia Sophia adalah bangunan bersejarah bagi umat Kristiani, Muslim, dan telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia. Hagia Sophia sama pentingnya bagi umat Kristiani dan Muslim karena memiliki arti religius dan simbol dari masing-masing kepercayaan.

Selama 85 tahun Hagia Sophia menjadi bangunan yang mencerminkan kerukunan sekaligus wujud sekularisme -atau sebagian orang menganggapnya sebagai modernisme, dari Presiden Mustafa Kemal Ataturk. Bangunan ini memiliki sejarah panjang dari Kekaisaran Bizantium, Kesultanan Utsmaniyah, hingga menjadi pemerintahan Turki yang sekarang.

Museum Hagia Sophia di Istanbul, Turki. TEMPO | Astari P. Sarosa

Advertising
Advertising

Pada mulanya Hagia Sophia adalah sebuah gereja. Namun saat terjadi kerusuhan, bangunan itu berbakar dan mengalami kerusakan berat. Di bawah kepemimpinan Theodosius II, Hagia Sophia kembali dibangun dan menjadi gereja kuno yang sangat besar (basilica). Lagi-lagi bangunan ini dibakar dalam pemberontakan Nika melawan Justinian pada 523.

Setelah menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453, kemudian masuklah Kesultanan Utsmaniyah atau kerap disebut Kekaisaran Ottoman ke Turki. Sultan Ottoman Mehmed II yang berkunjung ke Hagia Sophia saat itu memerintahkan agar bangunan tersebut diubah menjadi sebuah masjid.

Hingga masuk pemerintahan Turki, Presiden Mustafa Kemal Ataturk mengubah fungsi Hagia Sophia sebagai museum pada 1935. Hagia Sophia lantas menjadi destinasi wisata populer di Turki dan UNESCO mendaulatnya sebagai salah satu warisan dunia.

AL JAZEERA | THE NEW YORK TIMES

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

2 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

4 hari lalu

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

10 hari lalu

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

Ritual sumpah jabatan, yang akan dilakukan Prabowo dan Gibran pertama kali dilakukan pada ribuan tahun lalu. Ini sosok yang mencetuskannya

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

10 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

11 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

14 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza

Baca Selengkapnya