Pengunjung Kebun Raya Bogor Nantinya Tak Cuma Duduk Santai
Reporter
Antara
Editor
Rini Kustiani
Jumat, 10 Juli 2020 12:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengunjung Kebun Raya Bogor nantinya akan merasakan nuansa dan kegiatan berbeda di kebun seluas 87 hektare ini. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI, Laksana Tri Handoko mengatakan akan ada konsep baru yang diterapkan di Kebun Raya Bogor.
Laksana menjelaskan dalam penerapan konsep baru di Kebun Raya Bogor, LIPI menggandeng pihak ketiga, yakni PT Mitra Naturaya atau MNR untuk menambah unsur edukasi wisata di sana. "Rekanan kami akan membuat konsep eduwisata kreatif, sehingga pengunjung Kebun Raya Bogor tidak sekadar duduk-duduk di bawah pohon rindang dan menikmati makanan, juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan," katanya Kamis, 9 Juli 2020.
Beberapa aktivitas edukasi wisata yang akan dibuat antara lain informasi tanaman langka koleksi Kebun Raya Bogor sampai panduan penerapan protokol kesehatan di masa new normal pandemi Covid-19. Para petugas dan pengunjung Kebun Raya Bogor harus memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun atau hand sanitizer.
Pengelola Kebun Raya Bogor juga menjual tiket melalui daring, sehingga tidak ada kerumuman pengunjung yang membeli tiket di loket. Langkah ini diambil sekaligus mendorong masyarakat menuju era digital. Selain itu, pengelola Kebun Raya Bogor membatasi kendaraan pribadi yang masuk untuk mengurangi polusi. Pengunjung dapat memanfaatkan kendaraan terbuka untuk berkeliling.
Kebun Raya Bogor kembali beroperasi pada Selasa, 7 Juli 2020, setelah empat bulan tutup karena wabah corona. Pada hari pertama pembukaan, kebun tersebut dikunungi 1.051 orang dan keesokan harinya bertambah menjadi 1.843 pengunjung.
Sebelum pandemi Covid-19, jumlah pengunjung Kebun Raya Bogor sekitar 15 ribu sampai 25 ribu setiap hari. "Kami memperkirakan pengunjung akan meningkat siginifikan pada akhir pekan. Tapi tetap dibatasi maksimal 5.000 orang," kata Laksana Tri Handoko.