Cuma Ngopi dan Jajan di Puncak Bogor Bakal Dipulangkan

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 26 Juni 2020 07:27 WIB

Kepadatan kendaraan di jalur wisata, Jalan Raya Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 30 Mei 2020.Kepadatan kendaraan tersebut diakibatkan tingginya antusias warga untuk berwisata di kawasan puncak, meskipun masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB). ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Puncak, Bogor, mulai dipadati masyarakat di akhir pekan selama masa new normal ini. Kondisi itu membuat Pemerintah Kabupaten khawatir kasus penyebaran Covid-19 bertambah. Terlebih mereka yang berdatangan ke Puncak, Bogor, berasal dari luar Kabupaten dan Kota Bogor.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Syarifah Sofiah mengatakan beberapa tempat plesir di Bogor memang sudah kembali beroperasi, misalkan hotel untuk staycation.

Untuk tamu yang datang ke hotel, Syarifah mengaku tidak terlalu khawatir karena pengelola hotel dan penginapan di Bogor sudah mendapatkan panduan protokol kesehatan untuk diterapkan kepada petugas dan tamu. Selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB proporsional, tempat wisata masih belum diperkenankan beroperasi, kecuali Taman Safari Indonesia (TSI) yang memiliki fungsi konservasi satwa.

"Mulai pekan ini, petugas gugus tugas yang juga terdiri dari aparat kepolisian akan berjaga lebih ketat di titik-titik yang sudah kami petakan," kata Syarifah Sofiah di Cibinong, Bogor, Kamis 25 Juni 2020. Titik-titik yang dia maksud adalah di sepanjang jalur Puncak, tempat wisatawan berdatangan pada akhir-akhir ini.

Sejumlah warga berwisata di kawasan kebun teh Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 30 Mei 2020. Walaupun dalam masa Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) kawasan Puncak mulai ramai di kunjungi wisatawan. ANTARA

Advertising
Advertising

Para wisatawan itu, kata dia, datang ke lokasi-lokasi yang tidak dikelola sebagai tempat wisata, seperti kebun teh dan jajan di pinggir jalan. "Kalau hanya di pinggir jalan menikmati makanan, makan mi instan, ngopi di Puncak, cuma kepentingan itu saja, jelas kami pulangkan," ujar Syarifah. Kendati tidak sampai menutup jalur penghubung Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur itu, Syarifah melanjutkan, petugas kepolisian akan membubarkan orang-orang yang berkerumun di sana.

Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat menyampaikan ada dua wisatawan di Puncak, Kabupaten Bogor yang positif terinfeksi Covid-19. Kasus itu diketahui setelah gugus tugas melakukan pemeriksaan secara massal pada akhir pekan lalu.

Kordinator Sub Divisi Penanganan Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan dua wisatawan asal DKI Jakarta itu sempat menjalani tes cepat dengan hasil reaktif. Mereka kemudian menjalani tes usap atau swab test pada Sabtu-Minggu, 20 - 21 Juni 2020.

Berita terkait

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

22 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

3 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya