Ini Pesan Dokter Reisa Bila Berkunjung ke Pasar Tradisional

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Ludhy Cahyana

Minggu, 14 Juni 2020 12:00 WIB

Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menjawab pertanyaan saat wawancara di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Jumat 12 Juni 2020. Hadirnya Reisa Broto Asmoro di depan publik menjadi jubir Guus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menjadi perbincangan netizen karena memiliki paras yang cantik. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Beragam pasar tradisional beserta keunikannya, membuat tempat itu juga diminati sebagai destinasi wisata. Beberapa di antaranya, seperti Pasar Beringharjo Yogyakarta, Pasar Klewer Solo, Pasar Johar Semarang, dan Pasar Sukawati Bali.

Sebelum pandemi virus corona (Covid-19) semua pasar itu kerap dikunjungi para wisatawan. Ketika pandemi Covid-19, pasar tradisional termasuk dalam kategori tempat yang rentan terjadi penularan. Walhasil, lahirlah Surat Edaran Menteri Perdagangan Nomor 12 Tahun 2020 tentang pasar yang beradaptasi dengan kebiasaan baru.

"Hindari menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut, ketika berdagang. Apalagi, menaikturunkan masker dengan tangan yang kotor," kata Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, Sabtu, 13 Juni 2020.

Reisa menjelaskan, arahan yang pertama dalam surat edaran tersebut agar pedagang selalu menggunakan masker atau pelindung wajah dan sarung tangan selama beraktivitas di pasar.

Kemudian pedagang yang boleh berniaga di pasar memiliki suhu tubuh di bawah 37,3 derajat Celsius. Adapun orang dengan gangguan pernapasan seperti batuk, flu sebaiknya tidak masuk ke pasar. "Risikonya terlalu tinggi. Pemeriksaan suhu tubuh bagi para pedagang, wajib dilakukan sebelum pasar dibuka," ujarnya.

Advertising
Advertising

Reisa juga mengingatkan para pedagang wajib menjaga kebersihan kios atau lapak. Kemudian, sarana umum harus bersih, yaitu toilet, area parkir, dan tempat pembuangan sampah.

Reisa mengatakan, pengunjung pasar dibatasi hingga 30 persen dari jumlah sebelum pandemi Covid-19. Maka, kata dia, pengelola pasar harus mengawasi pergerakan pengunjung di pintu masuk dan keluar pasar. Tiap kios hanya boleh dikunjungi 5 orang saja.

"Guna mencegah terjadinya kerumunan pembeli. Penjual juga harus membatasi jarak dengan pembeli, minimal 1,5 meter," kata Reisa Broto Asmoro.

Ia menambahkan, semua pedagang harus negatif Covid-19. Hasil itu dibuktikan dari pemeriksaan melalui polymerase chain reaction (PCR) atau tes cepat (rapid test). Menurut Reisa, pelaksanaan tes tersebut akan difasilitasi oleh pemerintah daerah.

Dalam surat edaran, pengelola pasar selalu mesti menjaga kebersihan, menyemprot disinfektan secara berkala setiap dua hari sekali. Pengelola pasar wajib menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun atau minimal penyediaan cairan pembersih (hand sanitizer).

Pengayuh becak terlihat tanpa penumpang di depan Pasar Klewer, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat, 20 Maret 2020. Tempo/Bram Selo Agung Mardika

"Apabila ada pedagang yang tidak mematuhi protokol tersebut, pihak pengelola pasar memberikan teguran, atau bahkan sanksi,” ujarnya.

Berdasarkan hasil survei profil pasar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) ada lebih dari 14.000 pasar tradisional di Indonesia. Data itu berdasarkan hasil survei tahun 2018.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

5 Daerah Penghasil Bawang Merah Di Indonesia

12 hari lalu

5 Daerah Penghasil Bawang Merah Di Indonesia

Kenaikan harga bawang merah dipengaruhi penurunan produksi di sejumlah daerah penghasil.

Baca Selengkapnya