Sebab Toilet di Lawang Sewu Berada di Luar Bangunan Utama

Rabu, 10 Juni 2020 14:00 WIB

Wisatawan berjalan di balkon lantai dua Lawang Sewu, Semarang. Disebut Lawang Sewu (dalam bahasa Indonesia : pintu seribu) karena mempunyai banyak pintu antar ruangan serta jendela yang tinggi dan lebar. Tempo/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Lawang Sewu di Semarang, Jawa Tengah, adalah salah satu bangunan cagar budaya. Tempat ini adalah kantor pusat kereta api pada masa penjajahan Belanda. Nama resminya saat itu adalah Het Hoofdkantoor van de Nederlandsch - Indische Spoorweg Maatscappij atau NISM.

Di sinilah tempat pengaturan jalur kereta dan lalu lintas barang maupun orang yang menggunakan jasa kereta api. Pemandu wisata Andry Rizki Perdana mengatakan di Lawang Sewu terdapat 114 ruang kerja yang terletak di lantai satu dan dua.

Ada dua bangunan besar di Lawang Sewu, yakni bangunan utama (Gedung A) dan bangunan tambahan (Gedung B). "Bangunan utama dibuat lebih dulu," kata Andry saat memandu wisata virtual ke Lawang Sewu bersama KA Wisata dan Blibli pada Selasa, 9 Juni 2020.

Dua orang wisatawan duduk di depan bangunan Lawang Sewu, di Semarang, Jawa Tengah, 24 september 2018. Dahulu gedung ini merupakan kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS yang dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Tempo/Rully Kesuma

Arsitek bangunan Lawang Sewu adalah Prof. Jacob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag dari Amsterdam. Pembangunan gedung utama NISM dimulai pada 27 Februari 1904 dan selesai Juli 1907. Proses pembangunan memakan waktu lama karena sebagian besar bahan bangunan dipesan dan diimpor dari Eropa.

Advertising
Advertising

Beberapa tahun kemudian kebutuhan ruang bangunan ini dirasa tidak memadai lagi sehingga diperluas dengan membangun sayap baru di sisi timur laut. Gedung tambahan tersebut dibangun sekitar tahun 1916 dan selesai dua tahun kemudian. Rancangan bangunan tambahan ini berukuran 23 x 77 meter.

Jembatan yang menghubungkan gedung utama dengan toilet di Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah. Foto: KA Wisata Lawang Sewu

Salah satu yang menarik dari bangunan di Lawang Sewu ini, menurut Andry, adalah tidak ada toilet atau kamar mandi di bangunan inti. "Toilet dibangun di luar gedung utama," kata Andry sembari menunjukkan jembatan penghubung antara bangunan utama dengan sebuah bangunan di seberangnya yang merupakan kamar mandi.

Pada masa itu, menurut Andry, toilet sengaja dibangun di luar gedung utama tempat para pekerja untuk menjaga standar kebersihan demi mencegah wabah penyakit, seperti kolera dan diare. Terlebih toilet di Indonesia merupakan jenis toilet basah, bukan toilet kering seperti di luar negeri.

Jembatan yang menghubungkan bangunan utama dengan bangunan tambahan di Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah. Foto: KA Wisata Lawang Sewu

Di halaman Lawang Sewu juga ada toilet yang terbilang megah memiliki arsitektur yang bagus dan luas untuk ukuran kamar mandi. Berbagai peralatan di sana, seperti wastafel dan urinoir masih asli yang pada masa itu juga didatangkan dari Belanda.

Dekat toilet megah itu terdapat sebuah bangunan yang di dalamnya adalah mesin pompa air. Andry menjelaskan, pompa ini menyedot air hingga ratusan meter ke bawah tanah dan masih dapat digunakan hingga sekarang.

Berita terkait

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

2 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

2 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

10 hari lalu

Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

Yoyok Sukawi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Semarang ke Partai Demokrat di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

12 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

16 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

17 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

21 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

30 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

36 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Toilet Umum di Tokyo jadi Atraksi Wisata, Turis Rela Bayar Rp519 ribu untuk Ikut Tur

42 hari lalu

Toilet Umum di Tokyo jadi Atraksi Wisata, Turis Rela Bayar Rp519 ribu untuk Ikut Tur

Satu perjalanan, peserta akan diajak mengunjungi delapan atau sembilan toilet umum di Tokyo dengan menggunakan mobil.

Baca Selengkapnya