SpaceX Berhasil Bawa Astronot, Wisata Luar Angkasa Tak Mustahil

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Minggu, 31 Mei 2020 08:25 WIB

Astronot NASA, Bob Behknen (kiri) dan Doug Hurley akan menjadi yang pertama terbang menggunakan pesawat ruang angkasa SpaceX Crew Dragon dalam misi Demo-2. Kredit: SpaceX

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah 18 tahun membangun perusahaan SpaceX, Elon Musk yang juga pemilik perusahaan mobil listrik Tesla. Pada Sabtu, 31 Mei 2020, di tengah ancaman hujan dan kilat pada hari Sabtu, salah satu roket Falcon 9 milik SpaceX, dengan tenaga penuh mengudara pada pukul 03.22 malam.

Cuaca buruk bisa saja membatalkan peluncuran untuk kedua kalinya. Tapi peluncuran itu berhasil, Falcon 9 menghambur ke atas, meninggalkan api, asap, dan debu.

Sekitar 12 menit kemudian, sebagaimana diberitakan Business Insider, roket setinggi gedung 23 lantai berkecepatan 17.500 mph, melepaskan pesawat ruang angkasa ke orbit rendah Bumi.

Itulah Crew Dragon, pesawat ruang angkasa komersial yang dikembangkan SpaceX. Di hari bersejarah itu, Crew Dragon mengangkut astronot NASA Bob Behnken dan Doug Hurley.

"Ini benar-benar suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari upaya besar, agar Amerika Serikat kembali dalam bisnis peluncuran pesawat antariksa," kata Hurley, beberapa menit sebelum lepas landas kepada Business Insider.

Advertising
Advertising

Penerbangan ini tidak hanya menghidupkan kembali pesawat luar angkasa Amerika, tetapi juga membuka pintu bagi SpaceX untuk membantu mengkomersilkan ruang angkasa.

Elon Musk, yang mendirikan SpaceX pada tahun 2002, menyatakan antusiasmenya selama upaya peluncuran, "Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya dan semua orang di SpaceX," ujarnya. "Aku bahkan tidak bermimpi bahwa ini akan menjadi kenyataan."

Meskipun jadi perjalanan bersejarah, bagian yang sulit belum berakhir untuk SpaceX dan NASA - mitra yang telah menginvestasikan lebih dari US$3,14 miliar untuk mendorong pengembangan sistem.

SpaceX telah berhasil meluncurkan roket 86 kali. Tapi menerbangkan kapsul luar angkasa berawak dan menjaga penumpang tetap hidup adalah masalah lain.

Untuk membuktikan kepada NASA dan seluruh dunia bahwa hal itu dapat dilakukan, para astronot akan menghabiskan beberapa hari ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Di sana mereka tinggal selama 110 hari sebelum kembali ke bumi.

Perjalanan Wisata Ruang Angkasa

Keberhasilan SpaceX menjadi titik cerah, bagi cita-cita Elon Musk, yang berencana membuat tur untuk manusia ke ruang angkasa. Perusahaan penerbangan ruang angkasa partikelir itu, berencana menerbangkan turis, untuk berkeliling bumi sekitar akhir 2021 atau pada awal 2022.

Bahkan, SpaceX mengumumkan kerja sama dengan agen wisata luar angkasa, Space Adventure, lansir The Verge, Selasa, 18 Februari 2020. Sebelumnya, Space Adventures berhasil membantu tujuh orang melakukan perjalanan ke (dan dari) International Space Station (ISS) dengan menaiki roket dan pesawat ruang angkasa Soyuz milik Rusia.

SpaceX dan Space Adventures mengatakan, bahwa para wisatawan akan terbang dengan pesawat ruang angkasa Dragon versi yang dapat digunakan oleh manusia milik SpaceX.

SpaceX Crew Dragon. Kredit: Space Googlevesaire/YouTube

Dan pada September 2018, SpaceX mengumumkan berniat untuk mengirim salah satu penumpang tersebut, yaitu miliarder Jepang, Yusaku Maezawa untuk mengelilingi Bulan menggunakan Big Falcon Rocket, yang belum dibuat SpaceX.

Maezawa berencana untuk memulai perjalanan ke Bulan pada awal 2023. Sementara itu, belum jelas apa yang terjadi pada pelanggan kedua.

Berita terkait

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

1 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

1 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

1 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

8 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

11 hari lalu

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

Awal bulan ini, Elon Musk mengatakan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaksi pada tanggal 8 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

11 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

11 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

12 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

13 hari lalu

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

Senjata yang digunakan dalam serangan Israel terhadap Iran pada pekan lalu adalah rudal udara-ke-permukaan canggih buatan lokal bernama "The Rampage"

Baca Selengkapnya