Ini Alasan Destinasi Wisata Bali Tak Dibuka Serentak Usai Pandemi

Rabu, 27 Mei 2020 22:26 WIB

Polisi berkostum menyeramkan, melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran virus Corona kepada warga di Pasar Tradisional Sempidi, Badung, Bali, Selasa, 12 Mei 2020. Polisi mengenakan kostum Celuluk atau Leak yang merupakan sosok menyeramkan yang begitu populer dalam cerita masyarakat Bali, saat memberikan sosialisasi pencegahan penyebaran virus Corona kepada warga. ANTARA/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa mengatakan destinasi wisata di daerahnya akan dibuka secara bertahap seusai pandemi virus corona. Menurut dia, tempat tujuan turis yang lebih dulu dioperasikan, adalah yang tidak memiliki risiko tinggi.

"Karena kami takut ada pandemi gelombang kedua, jadi yang lebih dulu dibuka adalah yang tidak berisiko tinggi," ujar Astawa kepada TEMPO, Rabu, 27 Mei 2020.

Astawa mencontohkan, tempat-tempat dengan risiko penyebaran virus yang minim adalah lokasi yang mendukung diterapkannya prinsip jaga jarak fisik atau physical distancing. Setelah keadaan membaik, barulah destinasi lainnya dibuka untuk publik dengan protokol tertentu.

Meski begitu, Astawa belum dapat memastikan kapan destinasi pariwisata di Bali akan benar-benar dibuka. Saat ini, kata dia, tim pelaksana lapangan tengah menunggu kebijakan dari pemerintah pusat maupun Gubernur Provinsi Bali.

Sembari menanti adanya instruksi, Astawa memastikan pelaku pariwisata menyiapkan protokol-protokol kesehatan yang akan diterapkan di seluruh destinasi, baik secara umum maupun khusus. "Untuk yang umum, tentu yang menyangkut standar seperti memastikan penggunaan masker, pengecekan suhu tubuh, dan lain-lain," tuturnya.

Advertising
Advertising

Sedangkan untuk protokol khusus, Astawa menerangkan masing-masing sektor bakal menyusun standar operasional prosedurnya sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, untuk sektor restoran akan memiliki SOP yang berbeda dengan lini perhotelan.

Lebih lanjut, Astawa memastikan, kini Pemerintah Bali tengah berfokus mengetatkan pengawasan, untuk menekan penyebaran virus corona. Upaya tersebut penting dilakukan agar Bali cepat pulih dari serangan wabah.

Kementerian Korodinator Bidang Perekonomian sebelumnya telah menyiapkan kajian, untuk merekativasi kegiatan ekonomi mulai Juni nanti. Dalam rancangan jadwal yang beredar, sektor-sektor ekonomi yang rencananya akan dibuka secara bertahap, dan dibagi menjadi beberapa fase.

Fase ketiga pada 15 Juni, misalnya, lokasi pariwisata seperti museum dan olahraga dikabarkan akan mulai beroperasi. Lalu pada 6 Juli, kegiatan ekonomi seperti kafe, bar, restoran akan dibuka dengan tambahan evaluasi. Kemudian pada akhir Juli hingga awal Agustus, pembukaan dilakukan untuk seluruh kegiatan perekonomian.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

11 jam lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

13 jam lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

18 jam lalu

Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

Bali menyiapkan tiga tempat penglukatan di Bali, salah satunya Pura Tirta Empul di Tampaksiring, untuk delegasi World Water Forum.

Baca Selengkapnya

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

19 jam lalu

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air di Bali, akan ditunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

22 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

1 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

1 hari lalu

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

Pemerintah Provinsi Bali akan mengenalkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada delegasi World Water Forum ke-10

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

1 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

2 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

2 hari lalu

Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

Patung Yesus Bukit Sibea-bea menjadi salah satu tempat destinasi favorit di kawasan Danau Toba

Baca Selengkapnya