Pengelola Hotel Cari Win-win Solution dalam New Normal Plus CHS

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 27 Mei 2020 18:00 WIB

Start up travel ternama asal Jerman, Tourlane, pada 8 April 2020 merilis hasil riset yang salah satunya menetapkan Bali sebagai pulau terpopuler di dunia. Penetapan tersebut menggunakan metode pencarian dari jumlah tanda pagar (tagar) di Instagram. Dok. Kemenparekraf

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengelola tempat wisata harus menerapkan kondisi new normal dalam pelayanan mereka. Tak terkecuali pengelola hotel, juga melaksanakan protokol kesehatan kepada para pegawai dan tamu untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona dan memastikan kenyamanan serta keamanan tamu.

Hanya saja, dalam situasi wabah corona sekaligus menyambut new normal pariwisata, pengelola hotel harus jeli betul dalam memperhitungkan biaya yang dikeluarkan serta potensi pemasukan. Wakil Ketua Indonesian Hotel General Manager Association atau IHGMA, Bali, Ketut Swabawa mengatakan setiap pimpinan hotel harus menyiapkan standar operasional prosedur atau SOP dalam menghadapi pariwisata dengan konsep new normal.

Yang perlu diperhatikan oleh pengelola hotel, menurut dia, adalah penerapan standar yang baru akan mempengaruhi biaya operasional. "Biaya operasional akan meningkat dan memengaruhi profit yang rendah," katanya. Sebab itu, Swabawa melanjutkan, harus ada win-win solution atau jalan keluar yang sama-sama menguntungkan bagi pengelola hotel dan tamu di tengah kondisi pasar yang masih lesu ini.

Swabawa menjelaskan, di masa new normal belum tentu wisatawan sepenuhnya berani melakukan perjalanan. Sementara pengelola destinasi wisata atau penginapan/hotel harus mengeluarkan biaya untuk mematuhi protokol kesehatan dengan berbagai cara.

Dalam standar operasional prosedur yang memuat prinsip Cleanliness, Health dan Safety atau CHS sesuai arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pengelola destinasi wisata atau hotel harus menyediakan berbagai fasilitas untuk memenuhi protokol kesehatan di masa new normal.

Beberapa di antaranya adalah menyediakan sejumlah tempat cuci tangan, hand sanitizer, memeriksa suhu tubuh pengunjung, sampai mengubah pola pikir dan perilaku petugas agar siap menerima tamu dalam situasi normal baru. "Karyawan harus memilki kemampuan multitasking, mampu bekerja sama dengan vendor, dan menyiapkan paket-paket wisata menarik," ucap Swabawa yang juga akademikus itu.

Advertising
Advertising

Ketut Swabawa mengatakan standar operasional prosedur new normal pariwisata harus diterapkan oleh semua lini pariwisata, dari maskapai penerbangan, hotel, transportasi, kuliner, destinasi wisata, dan sebagainya. Dia mencontohkan, jangan sampai ketika pengelola hotel sudah membangun standar yang sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19, namun layanan transportasi belum menerapkan pakem yang sesuai.

Begitu juga jika suatu hotel telah menerapkan protokol kesehatan yang otomatis membutuhkan biaya tinggi, sehingga membuat harga kamar hotel menjadi lebih mahal. Namun di lain pihak ada pengelola hotel yang nakal, tidak menerapkan protokol kesehatan yang memadai, sehingga biaya operasionalnya rendah dan banting harga kamar untuk mendapatkan tamu. "Tapi ketika ada tamu yang sakit, yang tercoreng adalah nama Bali secara keseluruhan," ucap dia.

I Made Ramia Adnyana yang juga Wakil Ketua IHGMA Bali, mengatakan pada mulanya pengelola wisata bisa jadi akan merasa ribet dengan berbagai aturan baru di masa new normal ini. Dia mencontohkan maskapai Garuda Indonesia misalnya, butuh waktu selama empat jam sebelum terbang karena harus memastikan setiap penumpang dalam keadaan sehat dan memenuhi persyaratan untuk melakukan perjalanan.

"Tapi semua prosedur itu harus dilaksanakan demi keamanan dan kenyamanan bersama," kata I Made Ramia Adnyana di Denpasar, Selasa 26 Mei 2020. Dia meyakini segala ketentuan baru di masa new normal semata demi meningkatkan kualitas pariwisata.

Saat ini, Made Ramia menjelaskan, Dinas Pariwisata Provinsi Bali tengah menyiapkan sejumlah standar operasional prosedur dalam menyiapkan pariwisata Bali ke era new normal. "SOP itu akan dikirim ke semua industri untuk mempersiapkan diri menghadapi new normal, mulai dari kedatangan wisatawan di bandara, proses imigrasi dengan menerapkan protokol kesehatan, transportasi, masuk ke hotel, dan sebagainya," ujarnya.

Nantinya SOP tersebut akan disampaikan ke Gubernur Bali dan menjadi Instruksi Gubernur atau regulasi lainnya. Pembukaan Bali untuk aktivitas pariwisata rencananya akan dimulai dari kawasan Indonesia Tourism Development Corporation atau ITDC Nusa Dua. Setelah itu, ke Ubud, Kuta, dan kawasan wisata lainnya.

Berita terkait

5 Hotel Strategis Dekat Lokasi Konser Sheila On 7 di Bandung, Bisa Ditempuh Jalan Kaki

13 jam lalu

5 Hotel Strategis Dekat Lokasi Konser Sheila On 7 di Bandung, Bisa Ditempuh Jalan Kaki

Temukan lima hotel terdekat dari Stadion Siliwangi, Bandung, lokasi konser Sheila on 7. Mulai dari hotel bintang 4 hingga bintang 2, semua berjarak kurang dari satu kilometer dari stadion.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

2 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

2 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

3 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Mau Menginap di Rumah Terbang Film Up atau Museum di Paris? Airbnb Rilis 11 Rumah Icon

3 hari lalu

Mau Menginap di Rumah Terbang Film Up atau Museum di Paris? Airbnb Rilis 11 Rumah Icon

Airbnb mengumumkan 11 ikon yang dibuat ulang dari beberapa adegan paling populer dalam budaya pop.

Baca Selengkapnya