3 Fase Pemulihan Pariwisata Thailand, Mengincar Wisatawan Cina
Reporter
Bram Setiawan
Editor
Rini Kustiani
Rabu, 27 Mei 2020 07:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Thailand berusaha memulihkan sektor pariwisata yang menyumbang 20 persen pendapatan negara. Mengutip lama The Thaiger, pemerintah Thailand sedang mengincar wisatawan asal Cina untuk datang ke negaranya.
"Cina akan tetap menjadi pasar wisata terbesar bagi Thailand dan Asia," demikian keterangan tertulis Otoritas Pariwisata Thailand. Ketika pandemi Covid-19 mereda, turis Cina berada di urutan teratas yang diharapkan melakukan perjalanan karena selama ini mereka banyak berkontribusi pada pariwisata Thailand.
Menurut data Otoritas Pariwisata Thailand, seperempat dari total wisatawan yang datang ke Thailand pada 2019 berasal dari Cina. Dan untuk saat ini, turis Cina adalah yang paling mungkin datang karena perjalanannya ke Thailand tidak terlalu jauh.
Sebuah survei yang dilakukan konsultan industri C9 Hotelworks menunjukkan 71 persen wisatawan Cina mempertimbangkan bepergian ke Thailand pada tahun ini. Dari jumlah itu, sebanyak 83 persen di antaranya memilih bepergian sendiri atau sebagai pelancong independen.
C9 Hotelworks mencatat lebih dari 80 persen yang merespons survei berusia antara 20 tahun dan 40 tahun. Adapun wisatawan dengan usia yang lebih tua diperkirakan lebih lama melakukan perjalanan setelah wabah corona mereda.
Pimpinan Otoritas Pariwisata Thailand, Yuthasak Supasorn membagi pemulihan pariwisata menjadi tiga fase. Fase pertama, prioritas wisatawan domestik. "Sembari mengembalikan geliat wisatawan lokal, pemerintah menyiapkan kampanye pariwisata dalam situasi new normal," kata Yuthasak Supasorn seperti dikutip dari Bangkok Post.
Fase kedua adalah membuka keran pariwisata secara selektif. Pemerintah Thailand menerima pelancong jarak pendek, termasuk wisatawan Cina, untuk datang ke Negeri Gajah Putih ini.
Fase ketiga adalah pembukaan pariwisata secara total. Pada saat itu wisatawan dari berbagai negara boleh masuk dan situasi kembali seperti sebelum pandemi Covid-19 terjadi, namun tetap dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
THE THAIGER | BANGKOK POST