Mungkinkah Ada Hutan Purba di Bawah Bandara Baru Meksiko

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Jumat, 22 Mei 2020 22:47 WIB

Penemuan fosil gajah purba, mammoth, di lahan pembangunan bandara baru Meksiko. Foto: Facebook/Vagando con Mafedien

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tim arkeolog telah menemukan sisa-sisa lebih dari 60 mammoth di lokasi bandara baru yang dibangun untuk melayani Mexico City pada masa mendatang. Ekskavator juga menemukan tulang binatang dan manusia di daerah itu.

Seperti diberitakan DW, Lembaga Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) mengatakan, tulang-belulang itu berumur sekitar 15.000 tahun, ditemukan di lokasi pembangunan yang direncanakan sebagai Bandara Internasional Felipe Angeles.

Tulang belulang fosil itu ditemukan dekat dengan tempat lokasi menara kontrol bandara yang akan dibangun tersebut. Ekskavator INAH telah bekerja di lokasi itu - sekitar 50 kilometer (sekitar 30 mil) di utara ibukota - sejak April tahun lalu, mencari sisa-sisa hewan dari zaman Pleistosen.

Tim melaporkan pada bulan Desember, bahwa mereka telah menemukan tulang-tulang hewan yang jauh lebih kecil di Pangkalan Udara Santa Lucia lama, sebuah bandara militer yang dikonversi untuk penggunaan sipil.

Daerah itu sebelumnya tenggelam di bawah Danau Xaltocan, bagian dari Cekungan Meksiko dan titik fokus peradaban negara pra-Kolombia. Perangkap untuk berburu mammoth, yang diduga telah digali segera setelah danau mengering, ditemukan di lokasi itu tahun lalu.

Advertising
Advertising

Hampir semua kerangka raksasa dianggap milik spesies mammoth Kolombia.

Jenis fauna lain, termasuk bison, unta dan kuda juga ditemukan, serta tulang-tulang manusia yang terkubur di era pra-Hispanik dan berbagai artefak.

"Tantangan utama adalah bahwa kekayaan fauna dan peninggalan lebih besar dari yang kami pikirkan," Pedro Francisco Sánchez Nava, koordinator antropologi nasional INAH mengatakan kepada koran Meksiko, Excelsior.

INAH mengatakan penemuan itu tidak dimaksudkan untuk menghentikan pembangunan gedung bandara, dan kegiatan arkeologi mereka pun memiliki dampak kecil pada pekerjaan pembangunan.

"Adalah kebohongan untuk mengatakan bahwa kami tidak memiliki pengaruh pada pekerjaan yang dilakukan, tetapi kami bekerja dalam koordinasi dengan mereka yang bertanggung jawab," kata Sanchez Nava.

"Kami dapat melanjutkan dengan langkah kami sendiri, tanpa mengganggu pada waktu pekerjaan bandara," imbuhnya.

Penemuan tersebut, menunjukkan areal tersebut merupakan ekosistem purba, mungkin pula sebuah hutan di masa lalu.

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

15 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

Penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga besok, Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 18.00 WITA.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

15 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

17 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

19 jam lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

21 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

Keputusan Kemehub menurunkan status 17 bandara internasional menjadi bandara domestik dinilai sebagai langkah yang tepat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

1 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

2 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

2 hari lalu

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya