Pengusaha Hotel di Yogyakarta Menyerah: Sepi, Rugi, Jual Aset

Senin, 18 Mei 2020 16:30 WIB

Hotel di Yogyakarta sepi pengunjung karena wabah corona. Ada hotel yang tutup, ada yang sudah kembali beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan, dan ada juga yang sudah dijual. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia atau PHRI DI Yogyakarta mencatat sebagian pengusaha perhotelan mulai menjual aset mereka. Langkah itu dilakukan lantaran tak lagi punya penghasilan sejak wabah corona merebak pada Maret 2020.

Sejak itu, jumlah tamu turun drastis sama sama sekali nol. Namun biaya operasional tetap harus dibayar hingga pengusaha hotal mengalami kerugian. PHRI DI Yogyakarta mencatat sejak April hingga pertengahan Mei 2020, sekitar 20 hotel bintang dan non-bintang di Yogyakarta telah berpindah tangan alias dijual pemiliknya.

"Beberapa hotel yang berganti kepemilikan ini sebenarnya sudah mulai ditawarkan sebelum wabah corona terjadi. Lalu ditambah pandemi Covid, jumlahnya kian bertambah karena pemiliknya sudah tidak kuat menanggung biaya operasional," ujar Ketua PHRI DI Yogyakarta, Deddy Pranowo kepada Tempo, Senin 18 Mei 2020.

PHRI turut prihatin namun tak bisa berbuat banyak dengan keputusan pemilik yang menjual hotel mereka. Terlebih, sekitar 12 unit hotel yang dijual termasuk hotel bintang empat dan sisanya non-bintang. Harga jual hotel itu berkisar Rp 3 miliar hingga tertinggi Rp 1,3 triliun. "Kami sangat menantikan intervensi pemerintah dalam situasi seperti ini," kata Deddy.

Salah satu bangunan bekas hotel yang sudah tidak beroperasi di Yogyakarta sebelum terjadi wabah corona. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Advertising
Advertising

Intervensi pemerintah yang dimaksud Deddy adalah kebijakan untuk menyelematkan sektor usaha, khususnya bidang pariwisata. Caranya, memberikan pinjaman modal awal yang mudah dan ringan. Dapat juga melalui kebijakan keringanan untuk mendukung operasional seperti pembayaran tagihan listrik dan air agar sesuai pemakaian saja.

Untuk kembali menggiatkan sektor perekonomian, PHRI DI Yogyakarta menyarankan agar pemerintah dan masyarakat bersama mem-branding atau memberikan citra yang baik sehingga wisatawan percaya akan keamanan dan keselamatan di Kota Gudeg ini. Ketika sudah percaya, maka mereka akan datang.

Pemerintah Kota Yogyakarta sedang menyusun rencana strategis menuju kondisi normal baru atau new normal dengan menekankan protokol kesehatan. "Protokol kesehatan harus segera dibuat karena kehidupan masyarakat sudah kembali ramai, berbagai aktivitas ekonomi kembali berjalan. Jalanan juga sudah ramai orang," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.

Heroe telah mendengar aspirasi dari PHRI untuk kembali membuka hotel-hotel yang selama wabah corona tidak beroperasi. Sebelumnya, PHRI DI Yogyakarta menyatakan hotel-hotel di daerah itu akan kembali beroperasi pada Juni 2020.

Hotel di Yogyakarta sepi pengunjung karena wabah corona. Ada hotel yang tutup, ada yang sudah kembali beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan, dan ada juga yang sudah dijual. TEMPO | Pribadi Wicaksono

"Kami terus berkoordinasi untuk menguatkan protokol kesehatan, sehingga pihak hotel dan tamu merasa nyaman dan aman" ujar Heroe yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta. Mengenai rencana dalam menghadapi masa new normal, Heroe mengatakan ada tiga tahapan yang harus dilalui. Tiga tahap itu adalah promosi dan event, masa dari Yogyakarta untuk Yogyakarta, dan masa dari Yogyakarta untuk semuanya.

Mengenai langkah-langkah pemulihan atau menjelang new normal, Heror Poerwadi mengatakan ada lima upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kota Yogyakarta. Pertama, jaminan bahwa Yogyakarta sudah aman, bersih, dan terkendali, sehingga nyaman dikunjungi dan masyarakat beraktivitas pada situasi new normal.

Kedua, mempersiapkan protokol baru di semua sektor kehidupan untuk jaminan keamanan, kenyamanan, dan mendapat dukungan masyarakat. Ketiga, semua pihak harus membangun keyakinan publik tentang Yogyakarta. Salah satunya dengan re-branding Yogyakarta.

Keempat, merebut kesempatan dan peluang terutama di bidang pariwisata. Kelima, mempersiapkan kemudahan dalam mengakses informasi tentang semua kebutuhan masyarakat di Yogyakarta sehingga dapat memberikan fasilitas dan layanan yang baik bagi siapa saja.

Berita terkait

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

6 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

1 hari lalu

10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

Berikut ini daftar hotel terbaik di dunia yang bisa Anda kunjungi versi TripAdvisor. Dua di antaranya ada di Indonesia. Di daerah mana?

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

3 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

3 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

3 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

5 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

5 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya