Kiat Milan Menggerus Polusi, Jalan untuk Mobil Dikurangi

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Ludhy Cahyana

Senin, 11 Mei 2020 08:28 WIB

Pandangan umum gerbang kota Porta Garibaldi, setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Karantina diberlakukan setelah jumlah kasus virus corona melonjak 25% dalam periode 24 jam menjadi 7.375, sementara kematian naik 57% menjadi 366. REUTERS/Flavio Lo Scalzo

TEMPO.CO, Jakarta - Demi menjaga kualitas udara, Kota Milan, Italia membuat skema mengurangi ruang jalan untuk kendaraan mobil. Rencana itu akan dilaksanakan setelah karantina wilayah untuk menghambat penyebaran virus corona (Covid-19).

Ruang jalan yang biasanya dilalui mobil akan berganti menjadi jalur bersepeda dan berjalan kaki, sebagaimana dilaporkan The Guardian, "Kami bekerja selama bertahun-tahun untuk mengurangi penggunaan mobil. Jika semua mengendarai mobil, tidak ada ruang untuk orang," kata Wakil Wali Kota Milan, Marco Granelli.

Ia menjelaskan, bila penggunaan mobil di jalanan tidak dikurangi, maka ruang bergerak semakin berkurang. "Tidak ada ruang untuk kegiatan komersial di luar toko," ujarnya.

Kemunculan wabah virus corona membuat rencana itu semakin dipertimbangkan. Menurut dia, Milan harus memasuki situasi yang baru setelah pandemi virus corona di Italia.

“Tentu saja, kami ingin membuka kembali perekonomian. Tetapi kami harus melakukan dengan dasar yang berbeda dari sebelumnya," katanya.

Wilayah Lombardia termasuk yang paling tercemar polusi udara di Italia. Bahkan termasuk salah satu yang paling tercemar di Eropa. Wilayah Lombardia termasuk yang besar mengalami penyebaran wabah Covid-19.

Advertising
Advertising

Saat karantina Italia, kemacetan lalu lintas dan polusi udara turun dari 30 persen menuju 75 persen. Pemerintah setempat berupaya agar bisa mempertahankan keadaan itu. Degan mencegah penggunaan mobil ketika warga kembali bekerja. Namun situasi itu yang menjadi pertimbangan, karena pandemi membuat warga enggan naik transportasi umum.

Menurut Badan Lingkungan Eropa, kadar nitrogen dioksida turun 24 persen di Lombardia. Penilaian itu dibandingkan dengan empat pekan sebelumnya, sebagaimana dikutip dari Lonely Planet.

Kota Milan dipenuhi oleh 300 lebih mobil Lamborghini saat akan merayakan ulang tahun Lamborghini ke-50 di Milan, Italia. Saat pandemi virus corona, Milan menjadi kota yang sunyi dengan polusi menurun hingga 75 persen. telegraph.co.uk

Adapun Milan, ibu kota Lombardia itu telah mengumumkan rencana membuat kota lebih hijau dan bersih. Fokus utama pada menyediakan lebih banyak ruang untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda.

Lombardia akan mengubah 35 kilometer kegunaan jalan selama musim panas. Perluasan bersepeda dan area jalan kaki akan dicoba di seluruh kota untuk melindungi penduduk ketika pembatasan karantina dicabut.

THE GUARDIAN | LONELY PLANET

Berita terkait

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

10 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

10 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

36 hari lalu

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Pulmonolog membagi tips untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan sepanjang hayat. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

53 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

54 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

59 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Agensi Benarkan Lee Jae Wook dan Karina aespa Sedang Tahap Pendekatan

27 Februari 2024

Agensi Benarkan Lee Jae Wook dan Karina aespa Sedang Tahap Pendekatan

Lee Jae Wook dan Karina aespa dikabarkan berpacaran usai keduanya sama-sama menghadiri Milan Fashion Week

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pengurangan Polusi Jakarta Tak Cukup dengan Kendaraan Listrik

19 Februari 2024

Greenpeace Sebut Pengurangan Polusi Jakarta Tak Cukup dengan Kendaraan Listrik

Greenpeace merespons pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir soal penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi polusi di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Perbaiki Kualitas Udara Jakarta, DKI Bakal Perluas Kawasan Rendah Emisi

21 Januari 2024

Perbaiki Kualitas Udara Jakarta, DKI Bakal Perluas Kawasan Rendah Emisi

Pemprov DKI akan semakin memperdalam gagasan kawasan rendah emisi dengan mengedepankan prinsip inklusivitas.

Baca Selengkapnya

Terkini: Abdee Slank Mundur dari Telkom Setelah Dukung Ganjar-Mahfud, Pabrik Chandra Asri Alami Gangguan Bikin Polusi di Cilegon

20 Januari 2024

Terkini: Abdee Slank Mundur dari Telkom Setelah Dukung Ganjar-Mahfud, Pabrik Chandra Asri Alami Gangguan Bikin Polusi di Cilegon

Abdi Negara Nurdin atau dikenal sebagai Abdee Slank menyatakan mundur dari jabatan sebagai Komisaris Independen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

Baca Selengkapnya