Protokol Kesehatan Usai Corona, Perlu Rapid Test di Objek Wisata
Reporter
Antara
Editor
Rini Kustiani
Sabtu, 9 Mei 2020 21:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Para pemangku kepentingan di sektor pariwisata sedang membuat standar kesehatan dan keamanan yang harus dipenuhi oleh pengelola objek wisata setelah wabah corona. Mereka harus memastikan layanan yang diberikan higienis dan aman, petugas dalam keadaan sehat, sehingga wisatawan merasa nyaman.
Pengamat pariwisata Sapta Nirwandar mengatakan ada beberapa protokol kesehatan yang sebaiknya dilaksanakan oleh pelaku industri pariwisata. Protokol kesehatan ini merupakan adaptasi untuk kondisi 'new normal' yang terjadi pasca-pandemi Covid.
"Harus ada perubahan cara kerja dengan mengimplementasikan perilaku minim sentuhan atau touchless," kata Sapta Nirwandar dalam diskusi daring di Jakarta, Sabtu 9 Mei 2020. Pengelola objek wisata juga harus memperhatikan sanitasi untuk memastikan kebersihan dan kesehatan.
Sapta Nirwandar menambahkan para pelaku industri pariwisata perlu menjalankan pemeriksaan kesehatan dan sertifikasi kesehatan bagi para pekerjanya. "Perlu dipastikan pekerja mereka bebas dari Covid-19 sehingga wisatawan merasa aman dan nyaman untuk datang," kata dia.
Ada satu lagi yang perlu dilakukan oleh pelaku industri pariwisata, yakni menyiapkan rapid test. "Tapi perlu diperhatikan supaya biayanya tidak terlalu mahal," kata dia. Rapid test bisa ditawarkan sebagai layanan tambahan bagi wisatawan yang berkunjung, terutama jika mereka ingin mengetahui kondisi kesehatannya secara pasti.
Selain itu, terapkan praktik baru untuk memastikan kebersihan dan keamanan makanan dan minuman bagi wisatawan. Misalkan dengan menggunakan wadah makanan atau piring sekali pakai. "Hal terpenting adalah berbagi tanggung jawab antara pelaku bisnis dan pengunjung," katanya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Frans Teguh mengatakan, seusai wabah corona diperkirakan akan terjadi kondisi 'new normal' atau tren baru dalam berwisata. Para wisatawan akan lebih memperhatikan protokol kesehatan, keamanan, kenyamanan, sustainable and responsible tourism, serta authentic digital ecosystem.
"Pengelola diajak memanfaatkan momentum penutupan kawasan wisata akibat pandemi Covid-19 untuk mengevaluasi dan menata ulang tempat wisatanya," kata dia. Dengan begitu, muncul kesan yang lebih baik bagi wisatawan, termasuk mulai menerapkan pariwisata berkelanjutan.