Keasyikan Berlayar, Pasangan Ini Terjebak Lockdown di Malaysia

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Jumat, 8 Mei 2020 21:11 WIB

Nandji, kapal layar yang digunakan Bonita Herewane dan Jarrad Laver dalam tiga tahun terakhir berkeliling dunia. Foto: @sailing_nandji

TEMPO.CO, Jakarta - Bonita Herewane dan Jarrad Laver, pasangan Australia ini telah menghabiskan tiga tahun terakhir hidup di atas perahu layar, yang mereka namai Nandji -- yang berarti kegembiraan dalam Hindu. Pasangan ini membeli perahu layar pada tahun 2016, dengan pengalaman berlayar yang minim.

"Saya pikir Nandji adalah kapal pesiar kedua yang pernah saya gunakan," kata Herewane kepada Insider. Meskipun Laver memiliki pengalaman yang sedikit lebih banyak, namun keduanya masih perlu belajar banyak dalam hal pelayaran.

Meskipun nekat, mereka memiliki kesamaan tekad ingin berkeliling dunia. Selama beberapa tahun terakhir, mereka telah berlayar dari Kepulauan Phi Phi di Thailand ke Papua Nugini. Lalu, mereka berencana melintasi Samudra Hindia, dengan rute: Indonesia, lalu ke Sri Lanka, Madagaskar, dan Afrika Selatan.

Saat berada di Australia, itulah untuk pertama kalinya mereka mendengar tentang virus corona. Namun, mereka belum menganggapnya sebagai ancaman. Dan perjalanan pun tetap berlanjut. Mereka berencana ke Indonesia, Thailand, dan beberapa negara Pasifik Selatan. Dalam rencana perjalanan, mereka akan singgah di Pasifik Selatan untuk merawat kapal, sebelum melayari Samudra Hindia.

Pasangan itu meninggalkan Australia pada awal 2020, dan tidak terlalu peduli dengan virus corona. Tetapi begitu mereka berlabuh di Thailand, mereka menyadari situasi sangat serius. Di Thailand, mereka menemukan warga memakai masker dan menjaga jarak. Awal Maret, Laver dan Herewane memutuskan berlayar ke Malaysia.

Advertising
Advertising

Komunitas perahu layar membantu mereka, dengan merekomendasikan Malaysia untuk mendapatkan visa perjalanan tiga bulan. Mereka berhasil mencapai Pulau Langkawi dua hari sebelum Malaysia menutup perbatasan. Saat mengurus visa itulah mereka terkunci di Langkawi.

Jika lockdown berlanjut lebih lama, pasangan itu melewatkan pelayaran ke Sri Lanka. Visa mereka hanya berlaku sebulan lagi. Bila pemerintah Malaysia tak mengeluarkan visa, keduanya berencana berlayar pulang ke Australia. Tetapi perjalanan itu akan melawan angin dan bisa memakan waktu minimal dua minggu.

Meskipun virus corona mengubah rencana pelayaran, pasangan ini mengaku selalu siap dengan pandemi, “Kami cukup terbiasa hidup di ruang kecil. Kami selalu saling berdekatan, dan kami juga selalu memiliki bekal untuk jangka waktu tertentu," ujar Laver. Bahkan, dengan van atau kapal layar, mereka bisa berminggu-minggu tanpa berhenti di toko kelontong.

Mereka menyimpan hampir semua jenis makanan kaleng, buncis, kacang-kacangan, lentil, tomat, dan jagung. Mereka telah belajar membuat acar sayuran dan membuat makanan lezat tanpa produk segar. Perahu mereka saat ini memiliki cukup makanan untuk bertahan enam bulan.

Pasangan ini juga memiliki filter air, untuk mengubah air laut menjadi tawar. Dalam keseharian mereka di kapal layar, Herewane bangun pagi dan berolahraga di haluan kapal sementara Laver menjawab email. Mereka bekerja sebagai editor video, dan menghabiskan waktu mengedit di atas kapal.

Bonita Herewane dan Jarrad Laver kini "terdampar" di Malaysia, dan berencana kembali ke Australia. Foto: @sailing_nandji

Lalu apa yang mereka lalukan selama lockdown di Malaysia? "Ini waktu berlibur dari pelayaran. Bertahun-tahun kami berlayar,” ujar Laver. Mereka masih memiliki akses ke pantai untuk berjalan-jalan, berenang, dan bermain dengan anjing mereka, Marley.

Perjalanan mereka bergantung arah angin. Jadi, kadang mereka harus menanti berhari-hari hingga cuaca bagus atau angin searah dengan tujuan mereka. Jadi, bagi mereka terdampar di Malaysia, sama halnya menanti arah angin. Nikmati saja.

Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

12 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

1 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

2 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

3 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

4 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

4 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

5 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

5 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

6 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya