Ini Alasan IATA Pilih Masker Ketimbang Kosongkan Kursi Tengah

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Rabu, 6 Mei 2020 23:33 WIB

Pramugari maskapai Wings Air menggunakan masker saat melayani penerbangan menuju Ranai, Natuna di Bandara Hang Nadim, Batam, Selasa, 4 Februari 2020. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Aosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), menegaskan mendukung pemakaian masker selama penerbangan. Asosiasi itu lebih memilih masker ketimbang aturan penjarakan fisik, di saat maskapai ingin mengembalikan kepercayaan dalam penerbangan.

"Kru dan penumpang menggunakan masker akan mengurangi risiko yang sudah rendah, sambil menghindari kenaikan biaya dramatis untuk perjalanan udara bila menerapkan jarak sosial," kata IATA dalam sebuah pernyataan yang diunggah di situsnya.

Pernyataan itu muncul ketika semakin banyak maskapai penerbangan yang menanggapi krisis virus corona dengan mewajibkan masker untuk penumpang dan awak. Serta meluncurkan langkah-langkah jarak sosial seperti memblokir kursi tengah untuk mengekang penyebaran penyakit.

Operator-operator besar seperti Emirates, United, American Airlines, dan Japan Airlines memblokir kursi tengah pada semua atau beberapa penerbangan mereka. Beberapa maskapai penerbangan juga telah dikritik baru-baru ini karena mengabaikan langkah-langkah jarak sosial di atas pesawat, seperti maskapai Irlandia Aer Lingus yang menerbangi rute Belfast ke London. Penerbangan tersebut tak menerapkan jarak sosial atau masih memfungsikan kursi tengah.

Lingkungan Kabin

Advertising
Advertising

IATA lebih memilih penggunaan masker, karena risiko penularan virus di pesawat rendah "bahkan tanpa tindakan khusus". Merujuk penumpang menghadap ke depan dengan interaksi tatap muka terbatas. Lalu pesawat dilengkapi dengan filter Efisiensi Udara Partikulat Tinggi (HEPA) yang memastikan "sirkulasi udara segar", dan kursi menyediakan penghalang bagi orang yang berada di depan.

Ide mengosongkan kursi tengah untuk penerapan jarak sosial memicu harga tiket naik, dan mengakhiri era terbang murah. Foto: @_rusty1980

IATA juga mengatakan aliran udara dari langit-langit ke lantai, semakin mengurangi potensi transmisi dari depan, "Lingkungan kabin secara alami membuat penularan virus sulit karena berbagai alasan," kata Alexandre de Juniac, direktur umum dan CEO IATA.

“Penapisan, penutup wajah, dan masker adalah beberapa dari banyak tindakan yang kami rekomendasikan,” tambahnya.

Akhir Perjalanan Murah?

IATA mengatakan meninggalkan kursi tengah kosong akan menandai akhir dari perjalanan murah.

“Maskapai berjuang untuk kelangsungan hidup mereka. Menghilangkan kursi tengah akan meningkatkan biaya. Jika itu dapat diimbangi dengan tarif yang lebih tinggi, era perjalanan yang terjangkau akan berakhir. Di sisi lain, jika maskapai tidak dapat menutup biaya dengan tarif yang lebih tinggi, maskapai akan bangkrut,” kata Juniac.

Ia menambahkan bahwa seruan untuk langkah-langkah jarak sosial pada pesawat terbang akan "secara fundamental mengubah" ekonomi penerbangan. Pasalnya, maskapai penerbangan harus menjual lebih sedikit kursi dengan biaya lebih tinggi.

IATA mengatakan ongkos penerbangan harus naik secara dramatis — antara 33 persen dan 58 persen tergantung wilayahnya — hanya untuk mencapai titik impas”.

Badan penerbangan juga mengusulkan langkah-langkah keamanan lainnya selain masker wajah, termasuk pemeriksaan suhu, pembatasan pergerakan di dalam kabin, pembersihan kabin yang lebih sering dan lebih dalam, dan “katering sederhana” yang menurunkan pergerakan kru dan interaksi dengan penumpang.

Ia menambahkan bahwa tes Covid-19 dan paspor imunitas juga dapat dimasukkan sebagai langkah-langkah keamanan.

Tim pembersih Emirates menyemprotkan dan membersihkan kabin pesawat dengan desinfektan sejam sebelum pesawat berangkat. Foto: The National

“Industri penerbangan bekerja dengan pemerintah untuk memulai kembali terbang ketika ini dapat dilakukan dengan aman. Bukti menunjukkan bahwa risiko penularan di pesawat terbang rendah. Dan kami akan mengambil tindakan - seperti pemakaian penutup wajah oleh penumpang dan masker oleh awak - untuk menambah lapisan perlindungan tambahan," kata Juniac.

Maskapai seperti United, American Airlines dan Singapore Airlines telah meminta pramugari untuk mengenakan masker. Baru-baru ini, KLM dan Air France mengumumkan bahwa penumpang harus mengenakan masker wajah efektif 11 Mei.

Berita terkait

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

3 jam lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

11 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

14 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

2 hari lalu

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

2 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya