Rusia Jadi Hot Spot Baru Covid-19, 2 Menteri Senior Terinfeksi

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Senin, 4 Mei 2020 07:55 WIB

Pekerja medis yang mengenakan alat pelindung diri bekerja di Unit Perawatan Intensif (ICU), Pusat ECMO Rumah Sakit Klinik Kota Nomor 52, di mana pasien yang menderita penyakit virus Corona (COVID-19) dirawat, di Moskow, Rusia 28 April , 2020. [REUTERS / Maxim Shemetov]

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia bakal menjadi hot spot baru penyebaran virus corona. Begitu laporan Business Insider, setelah negara itu mengalami rekor tertinggi pada hari Minggu, 3 Mei 2020.

Rusia mencatat 10.633 infeksi virus corona baru (Covid-19) dalam 24 jam terakhir, kenaikan harian tertinggi sejak wabah mulai menyerang negara itu. Peningkatan ini membuat jumlah total kasus virus corona di Rusia menjadi 134.686, penghitungan ketujuh tertinggi di dunia.

Tetapi tingkat kematian Rusia tetap rendah dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti AS, Italia dan Spanyol. Pada hari Minggu, 58 kematian terkait virus corona lebih lanjut diumumkan, sehingga total menjadi 1.280.

Menurut laporan BBC, Moskow sangat terpukul oleh virus corona, yang mengharuskan sistem layanan kesehatan berjuang untuk mengatasinya. Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, pada hari Sabtu, 2 Mei 2020, memperingatkan warga Moskow jangan sampai berpuas diri. Pasalnya, kota itu belum melewati puncak epidemi virus corona.

Sobyanin mengatakan sekitar dua persen dari penduduk di kota itu atau sekitar 250.000 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona, setelah menjalani tes. Pada hari Minggu, jumlah total kasus Moskow melonjak dari 5.948 menjadi total 68.606.

Advertising
Advertising

Penguncian ketat telah diberlakukan di Moskow, di mana 12 juta warga, telah diperintahkan untuk tinggal di rumah dengan beberapa pengecualian.

Kepada CNN, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan situasinya tetap "sangat serius", memperingatkan Rusia untuk bersiap menghadapi "fase pandemi yang melelahkan" dalam beberapa minggu ke depan.

Sebelumnya Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin, mengkonfirmasi bahwa ia telah didiagnosis dengan Covid-19. Ia menjadi menteri senior pertama di negara itu yang terkena infeksi virus corona.

Mishustin, yang ditunjuk sebagai PM pada bulan Januari, masih dirawat di rumah sakit pada hari Minggu. Juru bicaranya mengatakan dia merasa baik-baik saja, memungkinkannya bekerja dari rumah sakit.

Pada hari Jumat, menteri perumahan Rusia, Vladimir Yakushev, menjadi menteri senior kedua yang dipastikan terinfeksi Covid-19.

Jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di sini terus meningkat setiap hari. Pihak berwenang Rusia menyatakan hal itu sebagai peningkatan besar dalam pengujian - lebih dari 40.000 orang per hari, di Moskow saja.

Mereka juga mengatakan hingga setengah dari kasus baru adalah orang tanpa gejala - termasuk yang terdeteksi melalui skrining, seperti petugas kesehatan.

Namun, virus menyebar lebih cepat sekarang di wilayah Rusia - di mana fasilitas rumah sakit tak sebagus di ibu kota dan petugas medis mengeluh mereka tidak memiliki masker dan pakaian pelindung untuk menjaga mereka tetap aman.

Dan bahkan di sini, di Moskow, sekitar 1.700 orang dirawat di rumah sakit setiap hari, menambah tekanan pada sistem kesehatan. Presiden Putin telah memperpanjang periode non-kerja nasional hingga 11 Mei, dengan mengatakan "puncaknya tidak di belakang kita".

Selain itu, Putin mengatakan pemerintahnya akan mempertimbangkan untuk secara bertahap mengangkat pembatasan virus corona mulai 12 Mei, tergantung pada wilayahnya.

Pekan lalu, Putin mengakui ada kekurangan alat pelindung untuk tenaga medis yang berada di garis depan krisis virus corona.

Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin memimpin pertemuan dengan anggota pemerintah melalui saluran video di Moskow, Rusia 30 April 2020. [Sputnik / Dmitry Astakhov / Pool via REUTERS]

Sebagaimana diulas Business Insider, pada fase awal pandemi ini, Rusia tampaknya mengendalikan virus, tetapi situasinya telah meningkat secara drastis dalam beberapa pekan terakhir.

Sebagai gambaran seberapa cepat virus berkembang di Rusia, pada 1 April memiliki 2.777 kasus yang dikonfirmasi, sementara pada saat yang sama AS memiliki sekitar 220.000. Pada hari Minggu 3 Mei, AS memiliki 1,16 juta total kasus, dibandingkan dengan 134.000 di Rusia. Rusia sekarang memiliki sekitar 11 persen dari jumlah kasus AS.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

11 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

12 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

2 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya