Stockholm Kebal Virus Corona pada Mei, Aman Wisata ke Swedia?

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Selasa, 28 April 2020 13:38 WIB

Pengunjung berjalan-jalan yang kosong setelah meluasnya pandemik virus corona atau Covid-19 di Stockholm, Swedia, 17 Maret 2020. TT News Agency/Fredrik Sandberg via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu Kota Swedia, Stockholm, diklaim dapat mencapai kekebalan kelompok pada bulan Mei. Hal tersebut disampaikan Kedutaan Besar Swedia untuk Amerika Serikat.

Klaim kekebalan kelompok pada Mei tersebut, setelah ibu kota Nordik itu menjalankan pembatasan wilayah yang kontroversial, "Sekitar 30 persen orang di Stockholm telah mencapai tingkat kekebalan," kata Karin Ulrika Olofsdotter Duta Besar Swedia untuk AS, kepada National Public Radio (NPR).

Hingga saat ini, hampir tiga juta orang telah terinfeksi oleh virus corona (Covid-19), yang telah menyebabkan lebih dari 206.000 kematian di seluruh dunia.

"Kami dapat mencapai kekebalan kelompok di ibu kota pada awal bulan depan," kata Olofsdotter.

Kekebalan kelompok terjadi, ketika terdapat persentase besar populasi yang menjadi kebal terhadap virus, baik melalui infeksi atau vaksinasi. Sehingga mencegah penyebaran lebih lanjut ke seluruh kelompok.

Advertising
Advertising

Menurut standar Departemen Kesehatan Inggris, suatu wilayah dikatakan memiliki kekebalan kelompok, bila terdapat 60 persen dari komunitas kebal terhadap virus corona atau SARS-CoV-2.

Namun, pertanyaannya adalah seberapa kebal pasien coronavirus yang baru pulih sebenarnya, dan berapa lama kekebalan itu berlangsung.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan terhadap pemerintah yang mengklaim mereka yang sembuh, kebal terhadap virus corona. Pasalnya, sampai saat ini belum ada riset yang membuktikan, para penyintas menjadi kebal.

Korea Selatan baru-baru ini melaporkan 222 pasien COVID-19 yang kembali dites positif, setelah dinyatakan mereka bersih dari virus. Pihak berwenang di sana sedang bekerja, untuk menentukan apakah tes gagal mengenali virus yang masih ada pada pasien tersebut, atau apakah individu itu memang terinfeksi ulang.

Dalam wawancara dengan NPR, Olofsdotter setuju bahwa lebih banyak penelitian dan pengujian diperlukan untuk menjawab pertanyaan seputar imunitas. Ia menambahkan pemerintah Swedia siap untuk mengubah strategi jika situasinya membutuhkannya. Saat ini tidak ada rencana untuk beralih strategi.

Pendekatan Kontroversial
Sementara negara-negara di seluruh Eropa, termasuk tetangga Denmark dan Norwegia, telah memberlakukan penguncian ketat yang sebagian besar telah mengganggu kehidupan normal, Swedia jauh lebih longgar dalam menanggapi pandemi.

Epidemiolog Anders Tegnell, yang memimpin respons negara, mengatakan pendekatan yang dipilih menekankan keberlanjutan jangka panjang daripada taktik jangka pendek yang drastis.

Swedia sangat berbeda dengan negara tetangganya. Negara itu membiarkan sekolah, restoran, dan mal tetap terbuka, sementara pemerintah telah mengeluarkan pedoman jarak sosial, melarang pertemuan lebih dari 50 orang, memindahkan sebagian besar sekolah menengah dan universitas belajar secara online, dan menyarankan penduduk untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak perlu.

Dinukil dari Al Jazeera, pemerintah juga memperingatkan bahwa pembatasan akan ditingkatkan, jika penduduk tidak mengikuti jarak sosial. Begitupula bila restoran dan bar tidak mengikuti pedoman, akan ditutup.

Tetapi para kritikus mengatakan kebijakan itu menyebabkan kematian yang tidak dibutuhkan. Lebih dari 18.600 orang telah terinfeksi di negara berpenduduk sekitar 10 juta, dan hampir 2.200 telah meninggal.

Negara tetangga Denmark, dengan populasi hampir enam juta, telah menyaksikan lebih dari 8.700 kasus dengan setidaknya 400 kematian, sementara Norwegia, dengan populasi 5,3 juta, telah melaporkan 7.500 infeksi dan lebih dari 200 kematian.

Pada bulan Maret, 2.300 akademisi menandatangani surat terbuka kepada pemerintah Swedia, menyerukan langkah-langkah lebih keras untuk melindungi sistem perawatan kesehatan.

Olofsdotter, dalam wawancara NPR, mengatakan pendekatan Swedia paling sesuai dengan kebutuhan negara. Hal tersebut dilakukan agar perekonomian Swedia pulih lebih cepat daripada yang lain, begitu pandemi terkendali.

"Kami memiliki tujuan yang sama dengan semua negara lain, dan itu tentu saja untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa dan melindungi kesehatan masyarakat," katanya.

Karyawan berjalan di Bandara Internasional Arlanda yang terlihat sepi atas mewabahnya virus corona sehingga banyaknya penerbangan yang dibatalkan di Stockholm, Swedia, 12 Maret 2020. TT News Agency/ Fredrik Sandberg via REUTERS

"Jadi kami menghadapi kenyataan yang sama dengan orang lain. Tapi yang berbeda, dan saya pikir penting untuk menggarisbawahi bahwa semua negara berbeda, adalah bahwa para politisi mengambil langkah-langkah yang menurut mereka paling berhasil bagi negara mereka dan masyarakat umum mereka."

Lalu, bagaimana bila ingin pelesiran ke Swedia dalam waktu dekat? Menurut situs visitstockholm.com, museum dan berbagai pusat wisata masih dibuka di negeri itu. Tapi mencapai Swedia di saat banyak bandara tutup jadi persoalan tersendiri.

Berita terkait

Swedia Usir Jurnalis Cina karena Alasan Keamanan Nasional

24 hari lalu

Swedia Usir Jurnalis Cina karena Alasan Keamanan Nasional

Swedia mengusir seorang jurnalis Cina, karena dianggap menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan nasional.

Baca Selengkapnya

Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

26 hari lalu

Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

Salwan Momika yang memicu kemarahan internasional dengan berulang kali merusak Al-Quran tahun lalu, kini telah ditangkap di Norwegia

Baca Selengkapnya

Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

28 hari lalu

Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

Imigran asal Irak Salwan Momika ditangkap di Norwegia. Ia membakar Al Quran sehhingga membuat umat Muslim marah.

Baca Selengkapnya

6 Negara yang Menerapkan Cuti Ayah, Pegawai Tetap Dapat Gaji

45 hari lalu

6 Negara yang Menerapkan Cuti Ayah, Pegawai Tetap Dapat Gaji

Pemberian cuti ayah saat istri pegawai melahirkan telah diterapkan di beberapa negara.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

51 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Bendera Swedia Berkibar di Markas NATO di Belgia

52 hari lalu

Bendera Swedia Berkibar di Markas NATO di Belgia

Bendera Swedia berkibar di Markas NATO di Belgia, menandai bergabungnya negara tersebut sebagai anggota ke-32.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Dua Negara Donor akan Lanjutkan Pendanaan, Ketua UNRWA 'Sangat Optimistis'

54 hari lalu

Dua Negara Donor akan Lanjutkan Pendanaan, Ketua UNRWA 'Sangat Optimistis'

Setelah terancam tutup, UNRWA optimistis beberapa donor akan mulai mendanai lagi dalam beberapa minggu.

Baca Selengkapnya

Swedia dan Kanada Kembali Melanjutkan Pendanaan ke UNRWA

54 hari lalu

Swedia dan Kanada Kembali Melanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Swedia dan Kanada akan melanjutkan pendanaan yang ditangguhkan kepada badan pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA)

Baca Selengkapnya

Tak Mau Bernasib Sama dengan Ukraina, Swedia Resmi Jadi Anggota NATO

56 hari lalu

Tak Mau Bernasib Sama dengan Ukraina, Swedia Resmi Jadi Anggota NATO

Meninggalkan reputasinya sebagai pembela HAM, Swedia akhirnya menjadi anggota NATO, didorong kekhawatirannya akan ancaman Rusia.

Baca Selengkapnya