Tradisi Bakar Batu di Lembah Baliem Papua, Babi Diganti Ayam

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Senin, 27 April 2020 18:35 WIB

Arsip Foto. Warga Muslim Papua menggelar acara bakar batu bersama menjelang bulan Ramadhan di Kampung Meteor, Kelurahan Angkasa, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua. Tradisi serupa yang biasanya juga dilakukan warga Muslim di Lembah Baliem saat ini tidak dilaksanakan karena sedang ada wabah COVID-19. (ANTARA FOTO/Alfian Rumagit)

TEMPO.CO, Jakarta - Tradisi bakar batu biasanya digelar oleh umat muslim di Kampung Walesi dan Kampung Tulima di Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, menjelang Ramadan. Namun di tahun ini, tradisi tersebut tak diadakan karena wabah corona. Sekarang, masyarakat menyambut Ramadan di honai, rumah tradisional penduduk.

Pemuka agama Islam di Kampung Walesi, Tahuluk Asso mengatakan tradisi bakar batu merupakan wujud syukur umat muslim karena bulan suci Ramadan telah tiba. "Acara ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi, saling meminta maaf kepada sesama umat Islam dan kerabat Kristen," kata dia.

Warga Kampung Walesi dan Kampung Tulima selama ini menggelar tradisi bakar batu di halaman Masjid Al Aqsha di Kampung Walesi. Para lelaki bertugas menyusun batu di atas tumpukan kayu kering serta dedaunan dan rumput kering, kemudian dibakar.

Mereka juga menyiapkan sebuah lubang yang letaknya tak jauh dari tempat batu dibakar. Batu yang sudah dibakar kemudian ditata di lubang itu. Bahan makanan seperti sayuran, keladi, ubi jalar, singkong, pisang, dan ayam lantas ditaruh di atasnya, lalu ditutup lagi dengan batu-batu panas.

Dulu, salah satu bahan makanan yang turut dipanaskan pada batu-batu itu adalah daging babi. Sekarang, daging itu diganti dengan daging ayam yang sudah disembelih sesuai ajaran Islam. Setelah dipanaskan selama tiga jam, barulah makanan tersebut dikeluarkan dari batu panas dan disantap bersama.

Advertising
Advertising

Bakar Batu dan Tradisi Memaafkan

Anak Kepala Suku Tahuluk Asso, Abu Hanifah Asso mengatakan Suku Dani di Kampung Tulima dan Kampung Walesi akan terus memelihara tradisi bakar batu sebagai warisan nenek moyang. "Meski begitu, kami juga tetap menjaga akidah Islam," kata Abu Hanifah Asso.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya, Alpius Wetipo mengatakan tradisi bakar batu untuk menyambut Ramadan di Lembah Baliem adalah contoh toleransi antar umat beragam. "Kampung Tulima dan Kampung Walesi dikembangkan sebagai destinasi wisata pendidikan agar nilai-nilai toleransi diketahui dan diajarkan pada siswa sekolah," katanya.

Agama Islam mulai berkembang di Lembah Baliem pada tahun 1960-an. Saat itu, berdatangan transmigran dari Pulau Jawa yang sebagian besar adalah umat muslim. Selain itu lewat transmigran, warga asli Lembah Baliem di Distrik Asso-Lokobal mengenal agama Islam dari interaksi mereka dengan pendatang dari Bugis.

Merasugun, Firdaus, dan Muhammad Ali Asso disebut sebagai generasi pertama pemeluk Islam di Lembah Baliem pada tahun 1970-an. Kini sebagian Suku Dani yang tinggal di Lembah Baliem memeluk Agama Islam, termasuk di antaranya yang tinggal di Kampung Tulima dan Kampung Walesi.

Berita terkait

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

11 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

1 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

2 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

2 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya