Bertandang ke Pulau Tinian, Titik Mula Akhir Perang Dunia II

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Minggu, 26 April 2020 15:00 WIB

Pulau Tinian dengan laut yang bening dan jadi destinasi utama wisata bahari di Pasifik Barat, dulunya merupakan pangkalan pasukan AS dalam Perang Dunia II. Foto: @jonghwa61

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Tinian merupakan salah satu dari adalah salah satu dari tiga pulau utama Persemakmuran Kepulauan Mariana Utara – negara anggota persemakmuran Amerika Serikat di Samudra Pasifik Barat. Pulau Tinian menjadi salah satu dari 15 pulau Persemakmuran Kepulauan Mariana Utara yang terletak di antara Hawaii dan Filipina.

Pantai-pantai di Pulau Tinian, terkenal bening dan udaranya sangat nyaman. Namun jauh di pedalaman pulau itu, terdapat padang rumput dengan bekas-bekas landasan pesawat. Pulau Tinian, pada Perang Dunia II. Dari pulau inilah bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki dan Hiroshima dirakit, kemudian dibawa oleh pesawat pengebom dari pulau tropis itu.

Selain bertandang ke sisa-sisa pangkalan pasukan Amerika Serikat, Pulau Tinian memang layak jadi pulau resor untuk bersantai. Penduduknya hanya 3.000 orang, dengan beberapa restoran, hotel kecil dan satu pompa bensin. Pulau seluas 101 km persegi itu memang damai.

Pada tahun 1944, Pulau Tinian dan Saipan (dua pulau yang berdekatan), pernah menjadi arena pertempuran brutal antara Amerika Serikat dan Jepang. AS berhasrat besar menguasai pulau-pulau itu, yang jaraknya sekitar 1.500 mil dari daratan Jepang. Jarak tersebut memungkinkan pembom B-29 bisa menjangkau Jepang.

Kuil Shinto peninggalan Perang Dunia II yang berada di Pulau Tinian. Foto: @tinian.island

Advertising
Advertising

Sebagaimana dinukil dari CNN, pada musim panas 1944, setelah tiga bulan pertempuran, pasukan AS berhasil menguasai pulau itu, dan dengan cepat membangun pangkalan udara besar untuk pesawat pengebom.

Pada tahun 1945, pulau yang sunyi itu berubah jadi hiruk-pikuk. Puluhan ribu pasukan Amerika Serikat berada di sana. Mereka dengan cepat membangun bengkel dan tenda, untuk rumah bagi pesawat terbang dan manusia. Pulau Tinian pada masa itu pernah menjadi bandara tersibuk di dunia.

Jalan-jalan di Pulau Tinian, sebagian merupakan hasil dari kerja Batalyon Seabees Angkatan Laut AS, atau batalyon konstruksi 75 tahun yang lalu. Don Farrell, penduduk asli California yang pindah ke kepulauan Pasifik pada 1970-an, kini menjadi kepala sejarawan Tinian. Bila sedang menjadi pramuwisata, ia piawai merinci kisah yang terjadi pada 1945, yang juga ia tulis dalam buku "Tinian and the Bomb."

Ia memimpin upaya untuk membuat lubang-lubang bom itu digali dan dilestarikan lebih dari satu dekade yang lalu, dan menjelaskan bagaimana bom atom dimuat ke dalam B-29, “Pikirkan ketika Anda sedang melakukan servis mobil dan lift hidrolik mengangkatnya di atas kepala Anda sehingga mekanik dapat bekerja di bawahnya. Begitulah cara bom masuk ke perut pesawat,” kata Farrell kepada CNN Travel.

Pulau Trinian dulu kala menjadi kandang Boeing B-29 Superfortress, pesawat pengebom berat pengintai. Salah satunya, yang mengebom Hiroshima dan Nagasaki dinamai Enola Gay. Kini pesawat itu dijadikan tersimpan di monumen di pinggiran kota Washington, DC. Enola Gay adalah salah satu centerpieces dari Steven F. Udvar-Hazy Center, salah satu ruang di Museum Udara dan Luar Angkasa Smithsonian di Chantilly, Virginia.

Itu berada di tengah-tengah museum, dikelilingi oleh puluhan pesawat terbang dari segala usia, dari asal-usul penerbangan hingga pesawat ulang-alik Discovery, "Ini adalah artefak yang sangat suram," kata Jeremy Kinney, kurator di museum. Enola Gay, di satu sisi, ini merupakan yang terbaik dari upaya AS mengakhiri Perang Dunia II. Namun Enola Gay merenggut nyawa sekitar 80.000 jiwa manusia di Hiroshima dan 140.000 di Nagasaki.

Pulau Tinian mengandalkan pariwisata sebagai penggerak ekonomi. Dulunya pulau ini merupakan basis pesawat pembom pasukan AS untuk menyerang Jepang. Foto: @khaleesi.sc

Menurut Kinney, pada masanya, B-29 seperti Enola Gay adalah pengebom tercanggih dan paling kuat. Dirancang untuk menjadi pembom antarbenua, yang bisa terbang dari benua AS ke Eropa jika Inggris jatuh ke tangan Jerman Nazi.

Itu adalah salah satu dari 300.000 pesawat yang diproduksi oleh Amerika Serikat dalam Perang Dunia II, dan satu dari hanya 15 B-29 yang dibuat khusus untuk membawa bom atom.

Berita terkait

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

1 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

8 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

29 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya

Nonton Film The Zone of Interest, Ibnu Jamil: Gokil, Keren Banget!

56 hari lalu

Nonton Film The Zone of Interest, Ibnu Jamil: Gokil, Keren Banget!

Kesan Ibnu Jamil setelah menonton film The Zone of Interest, yang pemenang Grand Prix di Festival Film Cannes dan masuk ke dalam lima nominasi Oscar.

Baca Selengkapnya

Review Film The Zone of Interest, Potret Keluarga Bahagia di Balik Tembok Penuh Kebrutalan

57 hari lalu

Review Film The Zone of Interest, Potret Keluarga Bahagia di Balik Tembok Penuh Kebrutalan

Film The Zone of Interest menampilkan kengerian peristiwa Holocaust di Jerman pada Perang Dunia II tanpa memperlihatkan satu pun adegan berdarah.

Baca Selengkapnya

Sinopsis Grave of The Fireflies, Film Animasi Studio Ghibli Paling Mengharukan

25 Februari 2024

Sinopsis Grave of The Fireflies, Film Animasi Studio Ghibli Paling Mengharukan

Film Grave of The Fireflies salah satu karya Studio Ghibli yang paling bikin pilu saat ditonton.

Baca Selengkapnya

Museum Timah Simpan Kisah Tragedi 16 Februari, Pembantaian Perawat Australia di Pulau Bangka

16 Februari 2024

Museum Timah Simpan Kisah Tragedi 16 Februari, Pembantaian Perawat Australia di Pulau Bangka

Museum Timah Indonesia memiliki galeri yang menceritakan kisah pembantaian perawat Australia

Baca Selengkapnya

Elon Musk Kunjungi Kamp Auschwitz, Upaya Redamkan Kecaman Setelah Dukung Antisemit?

23 Januari 2024

Elon Musk Kunjungi Kamp Auschwitz, Upaya Redamkan Kecaman Setelah Dukung Antisemit?

Bos media sosial X, dulu Twitter, Elon Musk, mengunjungi lokasi kamp kematian kaum Yahudi era Perang Dunia II di Auschwitz, Polandia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bikini Atoll, Pulau yang Pernah Dijadikan Uji Coba Bom Atom Amerika Serikat

17 Januari 2024

Mengenal Bikini Atoll, Pulau yang Pernah Dijadikan Uji Coba Bom Atom Amerika Serikat

Uji coba bom atom di Pulau Bikini Atoll menjadi ledakan bom atom pertama di bawah air di dunia.

Baca Selengkapnya

9 Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak di Dunia, Rusia Pertama!

8 Januari 2024

9 Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak di Dunia, Rusia Pertama!

Daftar negara yang memiliki senjata nuklir terbanyak di dunia

Baca Selengkapnya