Survei Pegipegi: Pemudik Rela Tak Pulang Karena Virus Corona

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 23 April 2020 09:00 WIB

Ilustrasi mudik dengan kereta api. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahun, jutaan perantau mudik saat Ramadan, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Namun kali ini, arus perjalanan terbesar di Indonesia itu telah dilarang pemerintah. Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menetapkan larangan mudik untuk mencegah penyebaran wabah virus corona (Covid-19).

Perusahaan layanan daring pemesanan perjalanan, Pegipegi menjelaskan hasil survei terkait dampak virus corona dengan perilaku mudik. Survei tersebut dilakukan terhadap120 responden yang jadi pelanggan Pegipegi. Survei dilakukan pada 6 - 12 April 2020.

Berdasarkan hasil survei, diketahui, bahwa lima dari 10 orang belum menetapkan untuk mudik Lebaran. Sedangkan, tiga dari 10 orang tetap memutuskan mudik. Berdasarkan hasil itu, menunjukkan mayoritas masyarakat mengerti bahaya wabah virus corona.

Meski demikian, masih ada sebagian kecil di antaranya tetap ingin mudik. Sebagian lain masih melihat situasi ke depan. Responden yang memilih tetap melakukan mudik tahun ini, merencanakan bepergian menggunakan pesawat, adalah 57 persen, kendaraan pribadi 26 persen dan mobil travel tiga persen.

Responden yang tidak mudik Lebaran, namun sudah memesan tiket memutuskan untuk mengajukan pembatalan atau refund 74 persen.

Advertising
Advertising

Sedangkan yang lain, responden memilih untuk mengajukan pergantian jadwal atau reschedule, 19 persen. Responden yang menunggu konfirmasi dari pihak layanan perjalanan sambil melihat situasi ke depan, tujuh persen.

Beberapa hal yang menjadi perhatian utama masyarakat akibat dampak mudik saat wabah Covid-19 adalah kekhawatiran terinfeksi virus corona selama perjalanan. Kemudian, risiko menularkan virus pada keluarga di kampung halaman. Namun ada pula yang khawatir jika keadaan Covid-19, semakin memburuk di kota perantauan.

Hal lain yang menjadi kekhawatiran yang disampaikan responden adalah tidak bisa berkumpul, liburan, dan beribadah Ramadan bersama keluarga. Wabah virus corona menyebabkan perubahan perilaku mudik atau aktivitas perjalanan masyarakat Indonesia. Berikut rangkuman Pegipegi.

• 94 persen responden memilih untuk menghindari berpergian ke tempat umum antara lain hiburan, rekreasi, dan kuliner.

• 87 persen responden lebih memikirkan kondisi kesehatan keluarga di kampung halaman bila tidak mudik.

• 83 persen rela tidak mudik daripada berpotensi menularkan virus corona ke orang lain.

• 80 persen responden menjelaskan akan merindukan momen berkumpul keluarga di kampung halaman bila tidak mudik.

Ilustrasi mudik dengan bus. ANTARA/Rony Muharrman

• 80 persen responden tidak memiliki rencana perjalanan ke tempat jauh dalam satu bulan hingga tiga bulan ke depan.

• 74 persen responden mengurangi pengeluaran perjalanan atau traveling untuk satu bulan hingga tiga bulan ke depan.

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

3 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

1 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

7 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

9 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

17 hari lalu

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.

Baca Selengkapnya

Ribuan kecelakaan Lalu Lintas Kerap Terjadi Setiap Musim Mudik dan Arus Balik lebaran, Ini Data 5 Tahun Terakhir

17 hari lalu

Ribuan kecelakaan Lalu Lintas Kerap Terjadi Setiap Musim Mudik dan Arus Balik lebaran, Ini Data 5 Tahun Terakhir

Jumlah kecelakaan lalu lintas saat mudik dan arus balik dalam 5 tahun terakhir berkisar di angka 1000 hingga 2000-an insiden.

Baca Selengkapnya

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

17 hari lalu

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

Rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran 2024, Korlantas Polri Catat 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

17 hari lalu

Arus Balik Lebaran 2024, Korlantas Polri Catat 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Arus balik Lebaran di jalur Pantura saat ini masih dalam batas normal, kepadatan kendaraan hanya terjadi di beberapa lampu lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

17 hari lalu

Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

Skrining penyakit tidak menular diperlukan untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular setelah Lebaran.

Baca Selengkapnya

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

18 hari lalu

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

Sejumlah fenomena atmosfer dikhawatirkan memicu cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya