Menengok Kemewahan Superyacht Berlusconi yang Dijual US$11 Juta

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Minggu, 12 April 2020 18:00 WIB

Superyacht Morning Glory yang dimiliki mantan PM Italia, Silvio Berlusconi. Foto: Burgess

TEMPO.CO, Jakarta - Morning Glory mungkin desainnya sama dengan superyacht lainnya. Tapi, bila merunut daftar pemiliknya, superyacht itu jadi berbeda. Pemiliknya pada masa lalu adalah maestro media Rupert Murdoch dan mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi. Jadi, popularitas Morning Glory adalah jadi milik orang kaya dan terkenal.

Superyacht itu berhenti berlayar karena pandemi virus corona sedang mencari pemilik baru. Superyacht yang memadukan kapal motor dan layar itu, memiliki tinggi 48 meter – hingga pucuk tiang layar – superyacht itu dibangun oleh galangan kapal Italia Perini Navi.

Berlusconi menjualnya seharga US$11 juta (Sekitar 173,8 miliar), setelah lebih dari 20 tahun lalu membelinya dari Murdoch. Mengutip CNN Travel, Morning Glory telah melalui perbaikan ekstensif sejak itu, dengan menambahkan mesin dan generator baru. Sementara lambungnya telah dicat ulang dengan warna biru gelap. Superyacht "kelas satu", yang dijual melalui broker Burgess, memiliki empat suite mewah, serta empat kabin, dan dapat menampung hingga delapan tamu.

Berlusconi, terkenal karena kehidupan pribadinya yang penuh warna, telah menghabiskan banyak uang untuk memperbaiki "Morning Glory" selama bertahun-tahun. Bersamaan dengan "ruang dek yang luas dan serbaguna," kapal ini memiliki lounge berbentuk L, perapian marmer, tangga spiral, dengan bar yang dilengkapi meja permainan.

Terletak di dek bawah, suite pemilik yang mewah dilengkapi dengan ruang kerja utama, bersama dengan kamar mandinya yang terpisah, "Sebagai kapal pesiar motor yang berlayar, dia menawarkan kenyamanan dan kemudahan yang pertama dan juga efisiensi, serta yang terakhir kegembiraan," begitu ulasan dari Burgess. "Interiornya menampilkan banyak bakat Perini Navi dengan pengerjaan kayu di seluruh ruangan."

Advertising
Advertising

Menurut Burgess, kapal dapat mencapai kecepatan tertinggi 14,5 knot dan kisaran 10 knot saat menjelajah trans-samudera 4.900 mil laut. Meskipun US$11 juta terasa seperti harga yang cukup mahal. Tapi itu lebih murah jika dibandingkan dengan harga superyacht raksasa Leander G yang sebesar US$49 juta.

Salah satu interior superyacht Morning Glory dengan perapian berbahan marmer. Dok. Burgess

Leander G memiliki panjang 246 kaki (74,98 meter), yang telah menampung Ratu Elizabeth II dan Pangeran Charles, dapat menampung 22 tamu, dan memiliki enam geladak, 10 suite, helipad, dan ruang selam.

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

52 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

53 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

58 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

2 Oktober 2023

PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

Selandia Baru bersiap menghadapi Pemilu. PM Selandia Baru yang akan kembali mencalonkan diri, terserang Covid.

Baca Selengkapnya

WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

18 September 2023

WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

Cina diminta oleh WHO membuka akses seluas-luasnya untuk menyelidiki keberadaan virus Corona.

Baca Selengkapnya