Art Basel Akhirnya Ditunda Karena Swiss Tutup Perbatasan

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Selasa, 31 Maret 2020 16:09 WIB

Aktor Brad Pitt memerhatikan sebuah patung 'Puzzleman' saat kunjungannnya ke pameran seni "Art Basel" di Basel Swiss, (10/6) WIB. Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann

TEMPO.CO, Jakarta - Art Basel merupakan pameran seni yang dihelat tahunan di Swiss, yang tahun lalu menarik hampir 93.000 pengunjung dari seluruh dunia. Mulanya, acara tersebut dijadwalkan berlangsung pada Juni. Tetapi setelah pengumuman pembatasan perjalanan yang diperketat di seluruh Eropa, penyelenggara memutuskan menunda acara.

Pembatalan itu diputuskan dalam konsultasi dengan berbagai galeri, kolektor, mitra, dan pakar eksternal, dengan tujuan untuk melindungi semua yang terlibat, “Kesehatan dan keselamatan komunitas kami, dan memastikan bahwa acara akan dihadiri oleh sebanyak mungkin kolektor, kurator, dan profesional seni dari jaringan global kami," demikian rilis yang diterima CNN.

Pada perhelatan ke-51, Art Basel merupakan pameran seni paling dinanti dalam industri kreatif Eropa. Pameran itu menawarkan koleksi dari 250 lebih galeri. Pameran ini mempertemukan para seniman, galeri, dan kolektor untuk bertransakasi karya seni. Panitia belum mengumumkan rincian tentang pengembalian uang atau kompensasi untuk galeri pameran dan pemegang tiket.

Dalam sebuah pernyataan, Direktur Global Seni Basel Marc Spiegler mengatakan, menunda Art Basel adalah keputusan yang sangat rumit, “Kami berharap situasi membaik dengan cepat, dan kami akan bekerja sama dengan peserta pameran kami, untuk memberikan acara yang sukses pada bulan September," ujar Spielger.

Spiegler mengatakan kepada CNN, galeri memiliki waktu hingga 1 Mei untuk mengkonfirmasi apakah mereka akan bergabung dalam pameran pada bulan September. "Kami tahu bahwa galeri mungkin perlu waktu untuk mempertimbangkan bagaimana penundaan kami, cocok dalam konteks kegiatan mereka yang lebih luas dalam periode ketidakpastian ini," katanya.

Advertising
Advertising

Dia menambahkan bahwa "tidak akan ada pemotongan biaya atau denda" untuk galeri yang memilih tidak berpartisipasi. Demikian pula, tiket yang sudah dibeli akan berlaku pada bulan September. Jika pemegang tiket tidak ingin hadir, mereka dapat membatalkan dan menerima penggantian biaya tiket.

Dia mengatakan ada kemungkinan tanggal diubah, meskipun telah ditetapkan untuk 17-20 September, "Pada saat yang sama, kami menyadari betapa dinamisnya situasi Covid-19 dan akan terus memantau perkembangan dengan cermat ... kami akan menyesuaikan semua perencanaan kami dengan situasi yang sedang berkembang," katanya.

Saat ini, larangan pemerintah Swiss pada acara-acara publik dan swasta hanya berlaku hingga 19 April. Tetapi sementara Art Basel tidak akan dimulai sampai 18 Juni. Pasalnya jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di negara itu, yang berbatasan dengan Italia utara, terus meningkat. Swiss telah melaporkan lebih dari 10.000 infeksi - lebih dari Inggris dan Korea Selatan - dan 153 kematian akibat virus.

Para pekerja industri kreatif berkumpul di depan venue Art Basel. Pameran seni Art Basel merupakan pameran terbesar di dunia, yang menarik 93.000 pengunjung. Pameran ini menjadi pusat transaksi karya seni dari berbagai penjuru dunia. Art Basel yang sedianya dihelat pada Me, diundur pada 17-20 September 2020. Foto: @artbasel

Meskipun Swiss bukan anggota Uni Eropa, dan karena itu dikecualikan dari penutupan sementara perbatasan Uni Eropa, Swiss telah bergerak langsung untuk membatasi perjalanan yang tidak penting.

Pada hari Rabu, 25 Maret lalu, pemerintah mengumumkan bahwa hanya penduduk dan warga negara Swiss - dan warga negara tetangga Liechtenstein - atau orang yang bepergian karena alasan pekerjaan atau alasan darurat, akan diizinkan untuk memasuki negeri itu.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

17 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

7 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

11 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

11 hari lalu

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

Sebelum traveling, turis tersebut sudah mengunjungi toko operator selularnya supaya bisa menggunakan paket data internasional.

Baca Selengkapnya