Cara Unik Polisi India Halau Warga Saat Panik dalam Lockdown

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Senin, 30 Maret 2020 22:10 WIB

Seniman B. Gowtham menciptakan helm virus corona, yang kemudian digunakan oleh inspektur polisi Rajesh Babu di Chennai, India. Foto: CNN

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika India memberlakukan penguncian (lockdown) secara nasional karena pandemi virus corona (Covid-19), seorang petugas polisi menemukan cara kreatif untuk menyampaikan pesan tersebut.

Rajesh Babu, seorang inspektur polisi di kota selatan Chennai, mengenakan helm virus corona, yang dibuat secara khusus sambil menghentikan kendaraan dan pejalan kaki di pos-pos pemeriksaan.

Helmnya ditutupi paku merah dengan lampu di ujungnya, persis seperti gambar mikroskopis dari coronavirus, yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Dinukil dari CNN, pembuatnya adalah seniman lokal, B. Gowtham, pendiri organisasi Art Kingdom yang berbasis di Chennai. Ia menciptakan helm itu setelah menyadari kurangnya kesadaran publik, tentang tindakan terhadap pandemi dan pencegahannya.

"Orang-orang tidak cukup higienis," kata Gowtham. "Kami memiliki perintah pemerintah untuk tidak keluar - tapi tetap saja, kami melihat orang-orang berkeliaran di sana-sini tanpa peralatan keselamatan yang layak, tanpa masker."

Advertising
Advertising

Gowtham berpikir orang tidak menganggap serius penyakit itu, karena tampaknya tidak terlihat. Jadi dia memutuskan untuk membuat sesuatu, yang membuat warga bisa benar-benar melihat virus datang ke arah mereka. Lalu, katanya, "orang akan ketakutan."

Gowtham pergi ke kantor polisi terdekat. "Mereka telah bekerja terus menerus, jadi saya ingin mengurangi beban kerja mereka dan membuat orang lebih sadar," katanya. Setelah mendapatkan dukungan mereka, dia mulai bekerja.

Karena setiap toko tutup, jadi dia berimprovisasi, menggunakan koran dan kertas tisu untuk membuat helm dan paku - kemudian memberikannya kepada inspektur polisi Babu, yang menyukai ide itu.

Mengenakan helm, Babu menghentikan orang di mobil atau motor, terutama ketika dia melihat mereka tidak mengenakan masker. Dia memberi tahu mereka tentang perlunya menjaga jarak, memakai masker dan mendesak mereka untuk tidak keluar karena alasan yang tidak penting.

Berpakaian seperti virus corona, dia akan berkata: "Jika kamu keluar, aku akan masuk."

Inspektur polisi Rajesh Babu dalam helm virus corona, berbicara dengan warga di Chennai, India, pada 28 Maret 2020. Foto: CNN

Helm itu telah diterima dengan baik, kata Gowtham, dengan sejumlah komuter berterima kasih kepada Babu atas informasi dan setuju untuk tinggal di rumah.

India telah mencatat 1.024 kasus virus corona dan 27 kematian, menurut data dari Johns Hopkins University. Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan penguncian (lockdown) Selasa 24 Maret 2020, dan mulai berlaku tengah malam hari itu. Pemberitahuan singkat bisa menjadi salah satu alasan mengapa orang kerap ditangkap, kata Gowtham.

Berita terkait

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

21 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

2 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

7 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

7 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

7 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

9 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

10 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

10 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

10 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya