Wabah Corona, ASITA Yogyakarta: 100 Persen Wisatawan Batal Datang

Sabtu, 28 Maret 2020 14:00 WIB

Foto suasana Taman Wisata Candi Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat 20 Maret 2020. Pihak PT Taman Wisata Candi (TWC) menutup sementara Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko menutup sementara dari hari Jumat (20/3/2020) hingga Minggu (29/3/2020) untuk mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19 di destinasi pariwisata. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata atau ASITA Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan wabah corona membawa sektor usaha jasa perjalanan wisata mencapai titik terendah.

Ketua ASITA DI Yogyakarta, Udhi Sudhiyanto mengatakan pada pertengahan Maret lalu pembatalan dan penjadwalan ulang perjalanan wisata masih sekitar 50 sampai 70 persen. "Namun pada akhir Maret ini sudah 100 persen dibatalkan," ujar Udhi Sudhiyanto, Sabtu 28 Maret 2020. Artinya pada periode ini pengusaha jasa wisata tidak memiliki tamu sama sekali.

Untuk periode April 2020, menurut dia, juga sudah banyak pembatalan khususnya wisatawan dari negara-negara yang pendemi seperti Prancis, Jerman, Spanyol, Malaysia, dan Tiongkok. Pembatalan kunjungan wisata tersebut, Udhi melanjutkan, tak hanya para pengusaha perjalanan wisata yang bergerak di bidang tour in bound dan domestik, juga yang bergerak di tour outbond seperti tur ke Eropa dan umrah.

Suasana Jalanan Malioboro Yogya, Titik Nol Kilometer dan Taman Pintar Yogyakarta, Selasa 17 Maret 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Akibat kondisi pasar yang amat lesu sekaligus mencegah penyebaran virus corona, anggota ASITA DI Yogyakarta mengarahkan agar karyawannya bekerja dari rumah mulai pertengahan Maret 2020. "Kami belum tahu sampai kapan merumahkan karyawan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Kendati bekerja dari rumah, Udhi mengatakan tetap memanfaatkan waktu ini untuk mencari hal-hal baru yang bisa dikemas sebagai produk atau paket wisata yang menarik. Para pengusaha pariwisata juga berupaya meningkatkan variasi produk yang dapat ditawarkan setelah wabah ini berakhir. "Kami tetap optimistis kunjungan wisatawan akan kembali normal apabila keadaan sudah pulih," katanya.

Imbas wabah corona di sektor pariwisata ini, menurut Udhi, sudah dirasakan sejak Februari 2020. Saat itu virus corona mulai menjangkiti Cina, Korea, Jepang, Singapura, dan negara-negara Eropa, seperti Spanyol dan Italia.

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan konferensi pers terkait virus corona di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020. Dua WNI yang positif virus corona tersebut saat ini dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara. ANTARA

Gelombang pembatalan perjalanan wisata terjadi di awal Maret 2020, tepatnya ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan ada warga Indonesia yang positif terinfeksi virus corona. Saat itu, Udhi memperkirakan pembatalan perjalanan wisata sekitar 15 sampai 20 persen.

Seiring waktu, kondisi terus memburuk dan wabah kian meluas ke berbagai daerah di Indonesia. Hingga sekarang tiada satupun wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Dampak wabah corona, menurut Udhi, sudah mencapai titik paling mengkahatirkan. Sebab itu, perlu kesadaran semua pihak untuk bersama-sama mencegah penyebarannya.

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

6 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

11 jam lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

18 jam lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

20 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

3 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya