Cegah Covid-19, Kereta dari Malang Dibatasi Tujuannya

Kamis, 26 Maret 2020 16:00 WIB

Petugas bersiap menyemprotkan cairan disinfektan di area Stasiun Kota Baru Malang, Jawa Timur, 19 Maret 2020. Penyemprotan cairan disinfektan tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19 di area publik. Foto: Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Malang - Kereta Api Songgoriti yang akan bertolak dari Stasiun Kota Baru Malang ke Stasiun Gubeng Surabaya dihentikan. Penghentian itu untuk mencegah menyebarnya virus corona, menyusul penetapan Malang dan Surabaya sebagai zona merah wabah. Perjalanan kereta ditiadakan terhitung mulai 26 Maret sampai 31 Maret 2020.

Selain Kereta Api (KA) Songgoriti, dua kereta lain juga dihentikan antara lain KA Sembrani relasi stasiun Pasar Turi Surabaya – stasiun Gambir, Jakarta dan KA Gumarang relasi stasiun Pasar Turi – Stasiun Pasar Senen, Jakarta.

"Dalam rangka mencegah penyebaran virus corona," kata juru bicara PT Kerata Api Indonesia Daerah Operasi (PT KAI Daop) 8 Surabaya, Suprapto, Kamis, 26 Maret 2020. Apalagi setelah Badan Nasiobal Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan perpanjangan status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit hingga 29 Mei 2020.

PT KAI juga memperpendek relasi perjalanan perjalanan kereta, di antaranya KA Argo Wilis Surabaya – Bandung – Gambir menjadi Surabaya Gubeng - Bandung.

Lalu, KA Mutiara Selatan relasi sebelumnya Malang – Surabaya Gubeng – Bandung – Gambir menjadi Malang – Surabaya Gubeng – Bandung.
KA Turangga relasi Surabaya Gubeng – Bandung – Gambir menjadi Surabaya Gubeng – Bandung. KA Malabar relasi Malang – Bandung – Pasar Senen menjadi Malang – Bandung.

Advertising
Advertising

Program ini bagian dari kebijakan PT KAI Daop 8 Surabaya, untuk menurunkan daya angkut penumpang. Kapasitas kereta lokal yang sebelumnya berkapasitas 150 persen menjadi 75 persen.

Setiap hari melayani 46 perjalanan kereta lokal dengan kapasitas 25.564 tempat duduk. Serta toleransi tiket berdiri sebesar 50 persen. Dengan kebijakan pengurangan kapasitas menjadi 75 persen, maka kapasitas angkut menjadi 19.182 penumpang per hari.

Kebijakan ini turut mendukung kebijakan social distancing yang diterapkan pemerintah. PT KAI juga meminta masyarakat mengurangi mobilitasnya. Penurunan jumlah penumpang kereta api terlihat dari jumlah kumulatif penumpang selama Maret 2020, yang mencapai 627.839 penumpang atau 58,89 persen dari program sebesar 1.066.109 penumpang.

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke arah pagar pembatas di area Stasiun Kota Baru Malang, Jawa Timur, 19 Maret 2020. Foto: Aris Novia Hidayat

Diharapkan pengurangan kapasitas daya angkut ini, masyarakat Jawa Timur turut mematuhi imbauan tetap tinggal dan beraktivitas di rumah. Mereka juga tidak bepergian atau keluar rumah, jika tidak benar-benar perlu. Dan menghindari dari kerumunan dan jaga jarak minimal satu meter.

“Pelayanan terbaik tetap diberikan kepada penumpang dan menerapkan protokol pencegahan virus corona,” ujar Suprapto.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

10 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

10 hari lalu

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

Anggota Dewas KPK Albertina Ho menduga ada indikasi lain di balik pelaporan terhadap dirinya oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

35 hari lalu

Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

Selebgram asal Malang Aghnia Punjabi tampak terisak saat menceritakan kembali peristiwa penganiayaan yang dialami putrinya.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Sediakan Mudik Lebaran Gratis ke 19 Kota, dari Palembang sampai Malang

52 hari lalu

Pemprov DKI Sediakan Mudik Lebaran Gratis ke 19 Kota, dari Palembang sampai Malang

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan bus mudik Lebaran 1445 Hijriah gratis dengan tujuan 19 kota di 6 provinsi mulai Palembang sampai Malang

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

52 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

53 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

58 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Polresta Malang Kota Selidiki Dugaan Perundungan Pelajar SMP

2 Maret 2024

Polresta Malang Kota Selidiki Dugaan Perundungan Pelajar SMP

Kepolisian Malang telah mendapatkan informasi awal dari video perundungan yang terekam CCTV milik warga dan tersebar di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bullying di Pondok Pesantren Malang, Senior Siksa Adik Kelas Pakai Setrika

24 Februari 2024

Kronologi Bullying di Pondok Pesantren Malang, Senior Siksa Adik Kelas Pakai Setrika

Ahmad Firdaus, 19 tahun, santri di Malang melakukan bullying. Ia menyiksa adik kelasnya menggunakan setrika

Baca Selengkapnya