Inggris Sukses Mengerem Wabah Virus Corona dalam Dua Pekan

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Senin, 23 Maret 2020 08:54 WIB

Seorang perempuan berjalan di jembatan Westminster mengenakan masker pelindung di tengah penyebaran virus Corona (COVID-19) di London, Inggris, 19 Maret 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris memiliki waktu dua minggu untuk mencegah wabah virus corona mencapai kedalaman krisis seperti yang terlihat di Italia, kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dinukil dari Business Insider.

“Jumlahnya sangat tajam, dan mereka semakin cepat menjalar. Kami hanya tinggal beberapa minggu - dua atau tiga - di belakang Italia," kata Johnson, Sabtu 21 Maret lalu. Sementara di Italia pada hari Sabtu itu, mencatat hampir 800 kematian akibat virus corona dalam satu hari dan kini telah menyusul Cina sebagai negara yang paling parah terkena dampaknya.

"Jumlah kematian Italia sudah mencapai ribuan dan terus meningkat," kata Johnson. Ia mengakui bila Inggris tak melakukan upaya nasional yang heroik dan kolektif untuk memperlambat penyebaran, maka sangat mungkin negerinya juga kewalahan seperti Italia.

Inggris mencatat total 5.683 kasus virus corona yang dikonfirmasi dan 281 kematian. Jumlah sebenarnya dari kasus-kasus yang belum dikonfirmasi di Inggris jauh lebih besar, namun para ahli memperkirakan bahwa wabah virus corona di Inggris sekarang hanya sedikit dibanding negara Eropa Lainnya.

"Wabah di Inggris sejauh ini kira-kira sebanding dengan yang ada di Italia utara, tetapi dengan epidemi dua hingga tiga minggu sebelum situasi yang terjadi di Italia," kata Profesor Francois Balloux, dari University College London Genetics Institute.

Advertising
Advertising

Sistem perawatan kesehatan Inggris sudah tegang saat lonjakan kasus -- dengan beberapa rumah sakit di London khususnya -- yang kewalahan.

Mengapa Italia tak Bisa Seperti Inggris?

Alat visualisasi data baru dari sebuah proyek bernama Databrew menggunakan data dari Johns Hopkin,s untuk membandingkan berbagai wabah di seluruh dunia pada skala waktu yang sama. Dari Databrew diperoleh angka kasus wabah di Italia dan Inggris pernah sama-sama mencapai angka 150.

Namun perbedaannya adalah dua minggu kemudian dari skala pandemi yang terlihat di negara itu. Pada hari Jumat, 13 Maret 2020, Johnson memerintahkan penutupan semua bar, restoran, kafe, pusat kebugaran, dan bioskop di Inggris, untuk mencoba memperlambat penyebaran virus. Sekolah-sekolah di Inggris juga ditutup minggu ini.

Langkah-langkah semacam itu akan membutuhkan waktu dan mungkin tidak cukup untuk membendung gelombang virus. Tetapi bukti internasional menunjukkan bahwa kombinasi jarak sosial (Distancing social) yang ketat dan pengujian dapat membuat perbedaan.

Apa yang dilakukan Inggris, juga dilakukan di Korea Selatan. Pemerintah negeri itu mengambil langkah-langkah awal, cepat, dan drastis untuk memperlambat. Korea Selatan melakukan isosali terhadap dua kota, dan mampu menekan kurva virus corona.

Pandangan sepi di sekitar patung Winston Churchill dan Big Ben di Westminster saat penyebaran penyakit virus Corona (COVID-19) berlanjut, di London, Inggris, 19 Maret 2020. [REUTERS / Hannah McKay]

Seperti kabar dari BuzzFeed News, pemerintah Johnson awalnya menolak untuk mengambil tindakan drastis yang serupa. Johnson menganggapnya sebagai tindakan yang tidak liberal. Namun para penasehat berhasil menekan Johnson.

Perdana menteri pun mengubah arah kebijakannya dalam beberapa hari terakhir, karena melihat angka kasus virus corona menuju krisis gaya Italia.

Berita terkait

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

16 jam lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

3 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

4 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

4 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

4 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

5 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya