Lockdown di Italia dan Cina Membuat Polusi Menurun

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Ludhy Cahyana

Senin, 16 Maret 2020 23:39 WIB

Sebuah jalan di Kota Codogno Italia utara, di mana para pejabat mengatakan kepada penduduk untuk tinggal di rumah dan menunda kegiatan publik di tengah lonjakan kasus virus Corona.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Penutupan kawasan atau lockdown di Italia Utara untuk karantina demi mencegah penyebaran virus corona Covid-19, berimbas polusi udara di sisi utara Italia sangat berkurang, sebagaimana dinukil dari Reuters. Citra satelit menunjukkan adanya penurunan emisi, pada Jumat, 13 Maret 2020.

"Kami sangat yakin bahwa pengurangan emisi bertepatan dengan penguncian di Italia menyebabkan lebih sedikit lalu lintas dan kegiatan industri,” kata Claus Zehner, yang mengelola misi satelit Copernicus Sentinel-5P, Badan Antariksa Eropa (ESA).

Badan Antariksa Eropa telah mengamati penurunan emisi nitrogen dioksida, gas berbahaya yang dibuang oleh pembangkit listrik, mobil, dan pabrik, di wilayah Lembah Po di Italia utara. “Meskipun mungkin ada sedikit variasi dalam data, karena tutupan awan dan perubahan cuaca," ucap Zehner.

Badan Antariksa Eropa menerbitkan rangkaian gambar bergerak yang menunjukkan turun-naik emisi nitrogen dioksida di seluruh Eropa mulai 1 Januari-11 Maret, menggunakan rata-rata bergerak 10 hari. Tampilan itu menunjukkan tingkat polusi menurun di sisi utara Italia.

Menurut keterangan situs web Badan Antariksa Eropa, data tersebut berkat instrumen TROPOspheric Monitoring Instrument (TROPOMI) yang ada di satelit Copernicus Sentinel-5P, yang memetakan banyak polutan di seluruh dunia.

Advertising
Advertising

"Copernicus Sentinel-5P Tropomi adalah instrumen paling akurat saat ini untuk mengukur polusi udara dari luar angkasa," kata Josef Aschbacher, Direktur Badan Antariksa Eropa untuk program pengamatan bumi.

Aschbacher menjelaskan, pengukuran itu tersedia secara global berkat kebijakan data gratis dan terbuka. "Memberikan informasi penting bagi warga negara dan pembuat keputusan," ujarnya.

Data satelit juga menunjukkan penurunan emisi nitrogen dioksida di Cina, dimulai dari Wuhan. Kemudian menyebar di kota-kota lain, tampak selama dua pekan pada pertengahan Februari.

Cina sebagai tempat kemunculan wabah, menunjukkan pengurangan polusi setelah pemerintah memberlakukan larangan perjalanan dan karantina. Pola yang sama kini diterapkan pemerintah Italia.

Perbandingan gambar satelit untuk polusi di Cina dari periode 1 Januari - 25 Februari 2020.[earthobservatory.nasa.gov]

Virus corona belakangan ini dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Lebih dari 125 ribu kasus penyakit itu dilaporkan global. Italia merupakan negeri yang paling banyak memiliki kasus virus corona, dengan 24.747 kasus, jumlah korban meninggal 1.809. Menjadikan Italia dengan jumlah kasus wabah virus corona terbesar di luar Cina.

REUTERS | EUROPEAN SPACE AGENCY

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

6 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

7 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

11 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

14 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

1 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya