Rombongan Raja Belanda Diduga Positif Covid-19, Keraton Clear?

Minggu, 15 Maret 2020 17:41 WIB

Raja Belanda Willem Alexander keluar bersama Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X usai melakukan pertemuan di Keraton Yogyakarta, Rabu, 11 Maret 2020. Kedua raja itu bertukar cenderamata. Sultan pun memberikan blangkon berbahan perak untuk Raja Belanda. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang juga Raja Keraton Sri Sultan Hamengkubuwono X (HB X), meluruskan kabar yang menyebut rombongan dari Kerajaan Belanda, diduga positif terpapar virus corona atau Covid-19, saat menyambangi Keraton Yogyakarta pada Rabu, 11 Maret 2020 lalu.

Saat itu, Raja Belanda Willem Alexander bersama Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti bersama puluhan orang, baik pejabat hingga jurnalis Belanda bersama sama menyambangi Keraton dan disambut HB X dan keluarga.

Selain beredarnya kabar rombongan Belanda yang terpapar itu, beredar informasi pula jika Sultan HB X dan keluarga besarnya saat ini dalam status orang dalam pengawasan atau ODP terkait Covid-19. Sultan HB X pun langsung membantah semua kabar itu.

"Tidak, itu tidak betul," ujar Sultan di Komplek Kepatihan Yogyakarta Minggu 15 Maret 2020. Sultan menyatakan bahwa sebelum kunjungan Raja Belanda itu, pihaknya sudah meminta otoritas terkait memeriksa segalanya termasuk kemungkinan dugaan virus corona.

"Semua clear. Sebelum kehadiran beliau saya minta (kepastian kebersihan dari potensi virus corona) dan itu clear, ya sudah (saya terima)," ujarnya.

Advertising
Advertising

Sultan mengatakan, bahwa pihaknya sebelum menerima kunjungan Raja Belanda juga sudah mendapat masukan, terkait antisipasi virus corona. Sultan pun menegaskan pihaknya juga sudah mendengar adanya isu, bahwa dalam tim official Raja Belanda terdapat anggota rombongan yang terpapar virus corona.

"Kami sudah tahu isu itu tapi sudah dinyatakan clear," ujar Sultan. Bahkan, ujar Sultan, baik dirinya juga Raja Belanda juga sudah sama-sama menjaga kontak karena khwatir terhadap virus corona itu, "Karena kami juga sama sama takut bersalaman," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

17 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

4 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya