Keris Diponegoro Dikembalikan Belanda, Begini Respon Sultan HB X

Rabu, 11 Maret 2020 14:52 WIB

Raja Belanda Willem Alexander dan Sultan HB X. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Lawatan Raja Belanda Willem Alexander bersama Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti ke Indonesia turut diselingi dengan kabar pengembalian keris yang diklaim milik Pangeran Diponegoro.

Pemerintah Indonesia pun telah menerima keris itu yang kemudian akan disimpan di museum. Keris ini dikembalikan sejak 3 Maret lalu oleh pemerintah Belanda kepada Presiden Joko Widodo, lewat Duta Besar Belanda untuk Indonesia.

Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X (Sultan HB X) mengapresiasi soal pengembalian keris Pangeran Diponegoro oleh Belanda itu.

"Yang penting kan keris itu kembali, perkara mau disimpan di mana terserah, di Museum Nasional juga nggak papa," ujar Sultan usai menerima kunjungan Raja dan Ratu Belanda di Keraton, Rabu, 11 Maret 2020.

Sultan hanya berharap pengembalian keris sebagai pusaka kuno leluhur bangsa Indonesia itu, bisa menjadi jalan untuk niat baik pengembalian benda-benda bersejarah milik bangsa Indonesia lainnya. Barang-barang bersejarah itu, menurut Sultan HB X, mungkin masih banyak tersebar di berbagai negara termasuk Belanda sejak masa penjajahan dulu.

Advertising
Advertising

"Ya harapan saya, tidak hanya keris. Tapi juga seperti naskah naskah kuno atau barang yang lain juga memungkinkan dikembalikan," ujarnya. Sultan HB X menilai barang seperti keris merupakan pusaka yang bernilai di kalangan masyarakat Jawa.

Terkait apakah keris Diponegoro itu asli atau palsu, Sultan mengaku tak mengetahuinya, "Nggak tahu, wong aku ora nampa (karena saya tidak menerima)," ujar Sultan.

Sultan sendiri tak tahu persis sebenarnya berapa jumlah keris yang dimiliki Pangeran Diponegoro semasa hidup, "Nggak ngerti, aku kan durung lahir (saya belum lahir)," ujar Gubernur DIY itu.

Permaisuri Sultan HB X, Gusti Kanjeng Ratu Hemas sebelumnya tak yakin jika keris yang dikembalikan tersebut milik Pangeran Diponegoro, "Pangeran Diponegoro kan kerisnya ratusan dan ada di mana-mana kerisnya," ujarnya.

Dalam pertemuan dengan Raja Belanda itu Sultan HB X juga mengaku juga tak membicarakan soal kemungkinan naskah-naskah kuno Keraton Yogyakarta yang masih ada di Belanda dikembalikan, "Nggak bicara sampai di situ," ujarnya.

Raja Keraton Sri Sultan HB X dan permaisuri GKR Hemas. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Sultan HB X mengatakan, soal pengembalian naskah kuno Keraton itu, sebenarnya pernah disinggung saat keluarga Keraton diundang dalam pembukaan pameran naskah di Universitas Leiden Belanda tahun lalu.

"Saat pembukaan pameran naskah di Leiden anak-anak kan saat itu diundang. Mereka sudah kenal," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

18 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

3 hari lalu

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

Sultan HB X lesehan bersama warga dijamu bakmi godog saat nobar pertandingan semifinal Indonesia vs Uzbekistan di PIala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

17 hari lalu

Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

Ribuan warga tampak berbaris mengular untuk bertemu Sultan HB X untuk open house sejak pagi hingga jelang tengah hari, Selasa 16 April 2024

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

19 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

21 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

30 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

194 Tahun Lalu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ini Kilas Peristiwanya

35 hari lalu

194 Tahun Lalu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ini Kilas Peristiwanya

Pangeran Diponegoro ketika itu bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya yang tersisa dibebaskan.

Baca Selengkapnya

Tak Beri Wejangan Khusus soal Kemenangan Prabowo-Gibran, Sultan HB X: Semoga Sukses Jalankan Tugas

42 hari lalu

Tak Beri Wejangan Khusus soal Kemenangan Prabowo-Gibran, Sultan HB X: Semoga Sukses Jalankan Tugas

Gubernur DIY Sultan HB X turut memberi selamat kepada Prabowo-Gibran atas kemenangan pemilu presiden 2024.

Baca Selengkapnya

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

50 hari lalu

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.

Baca Selengkapnya