Masa Depan Pariwisata Adalah Milik Wanita, Ini Alasannya

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Senin, 9 Maret 2020 21:30 WIB

Kristin Addis pelancong wanita saat berada di Myanmar. Foto: @ bemytravelmuse

TEMPO.CO, Jakarta - Shelly Karcegis seorang pegawai perbankan asal Atlanta, empat tahun lalu, mengambil paket perjalanan khusus wanita ke Kenya bersama Global Heart Journeys. Perjalanan itu mengubah hidupnya. Sebagai pelancong wanita, ia menemukan banyak hal yang menggugah semangat feminisnya.

Dinukil dari National Geographic Travel, alih-alih mengikuti jadwal wisata yang unik, Kacergis menghabiskan waktu dengan penduduk setempat, menjalin ikatan dengan petani teh dan penduduk desa di sekolah, panti asuhan, dan pasar kerajinan.

Tergerak oleh kisah-kisah yang didengarnya, dia pulang ke Atlanta dan pensiun lebih awal dari karier di perbankan, untuk memulai usaha dengan salah satu teman barunya.

Mereka membuat program, yang membantu perempuan di Kenya agar mandiri secara finansial. Misalnya, sebagai peternak ayam dengan hampir 100 peternak wanita sebagai mitra, “Perjalanan itu membuka dunia yang sama sekali baru bagi saya,” katanya. Seperti banyak pelancong Barat, Kacergis merasa diubah hidupnya oleh perjalanan ke Afrika.

Kini, paket-paket wisata khusus untuk wanita sedang trendi. Lihatlah kampanye gerakan #MeToo dan gelombang perempuan yang berkeliling dunia untuk wisata special interest.

Advertising
Advertising

“Pelesiran wanita dengan wanita lainnya, adalah salah satu perbatasan terbesar yang belum dijelajahi,” tegas pendiri Global Heart Journeys, Linda Higdon. Sekitar 17 tahun yang lalu, ia menukar kariernya yang sukses sebagai pianis klasik untuk bekerja dengan wanita di negara berkembang. "Itu sepenuhnya bisa mengubah cara kita berpikir tentang perjalanan."

Dengan kata lain, masa depan traveling ada di tangan wanita. Para wanita itu, mulai dari CEO hingga para aktivis, yang dalam perjalanan di negeri-negeri berkembang, mendorong perjuangan wanita setempat untuk mengubah hidupnya.

Wisatawan berbicara dengan seorang wanita relawan saat belajar tentang Ramadan dan budaya Emirat selama bulan suci puasa Ramadan, di Pusat Pemahaman Budaya Sheikh Mohammed untuk Pemahaman Budaya (SMCCU) di Dubai, UEA 17 Mei 2019. REUTERS/Satish Kumar

Pelancong Wanita yang Terus Berkembang

Perusahaan perjalanan yang berfokus pada wanita telah ada dalam industri pariwisata sejak akhir 1970-an. Namun, ketika Wild Women Expeditions memulai dengan perjalanan kano yang seluruh pesertanya perempuan di Ontario pada tahun 1991, dunia pariwisata mulai melihat potensi pasar pada diri wanita.

“Perjalanan khusus bagi wanita adalah bahan tertawaan bagi dunia perjalanan petualangan outdoor,” kata pelancong Jennifer Haddow, pemilik toko retail pakaian kepada National Geographic. Namun, menurutnya, sekarang segmen perjalanan wisata wanita, telah menjadi arus utama.

Operator wisata yang mengkhususkan membuat program perjalanan bagi wanita bermunculan. Tiga tahun lalu, REI Adventures melansir beragam paket perjalanan untuk wanita — semua dipimpin oleh pemandu wanita lokal. Lalu, pada tahun 2018, MT Sobek, retail pakaian merayakan hari jadinya yang ke-50 dengan menawarkan program wisata petualangan khusus wanita.

Saat ini terdapat lebih banyak perusahaan yang khusus melayani pelancong wanita, misalnya dari operator tur, destinasi, pakaian, dan bahkan maskapai penerbangan yang berusaha keras untuk melindungi wanita yang terbang sendirian.

Informasi mengenai destinasi wisata bagi wanita juga kian mudah. Unearth Women, menjadi rujukan yang mendalam bagi pelancong wanita, "Kami menyadari pasar untuk majalah wisata khusus wanita sedang kosong, dan kekosongan perlu diisi," ujar Elise Fitzsimmons, salah satu pendiri, penerbit, dan redaktur eksekutif Unearth Women, kepada Travel and Leisure.

Mempertemukan Pelancong Wanita dengan Wanita Pebisnis Wisata

Kekosongan terbesar, yang ditemukan tim redaksi Unearth Women, adalah kebutuhan mengisi konten perjalanan, tetapi juga mengarahkan para pelancong wanita kepada wanita lain di wilayah yang jauh. Jadi, kesimpulannya Unearth Women adalah ide cemerlang mengenai: Panduan Kota Feminis.

“Panduan Kota Feminis merupakan usaha mempertemukan pelancong wanita dengan wanita lainnya, untuk memberdayakan masyarakat lokal,” kata Fitzsimmons. Bukan sekadar menulis hotel yang nyaman, resto yang enak, atau destinasi yang menyenangkan, namun benar-benar membantu seorang musafir wanita.

Peselancar wanita yang mengenakan kebaya berfoto sebelum berselancar untuk memeriahkan peringatan Hari Kartini di Pantai Kuta, Bali, Sabtu, 20 April 2019. Kegiatan tersebut digelar untuk membangkitkan semangat perjuangan Kartini serta mengenalkan kebaya kepada wisatawan mancanegara. ANTARA/Fikri Yusuf

Unearth Women bahkan menghubungkan para wanita itu, menemukan bisnis wisata milik para wanita lainnya di berbagai belahan dunia. Nama-nama para wanita pemilik usaha wisata itu, ada di setiap hotel, restoran, hingga kota-kota yang ramah kepada wanita.

Dalam situsnya, pembaca dapat menemukan panduan lebih dari 20 destinasi, termasuk tujuan populer seperti London, Johannesburg, Jaipur, Portland, Seoul, dan banyak lagi.

Berita terkait

Iuran Wisata untuk Siapa

7 jam lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

4 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

4 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

5 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

5 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

6 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

7 hari lalu

Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.

Baca Selengkapnya

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

12 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata

Baca Selengkapnya

Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

12 hari lalu

Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.

Baca Selengkapnya