Wisata Susur Sungai Nil, Pesona Purba yang Tak Pernah Pudar

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Selasa, 3 Maret 2020 11:00 WIB

Kapal pesiar dan felucca yang merapat di pelabuhan Kota Luxor. Foto: @eventsofeg

TEMPO.CO, Jakarta - Sungai Nil membentang lebih dari 4.000 mil atay 6.650 km. Membentang antara Danau Victoria hingga Laut Mediterania. Sebagai sungai terpanjang di dunia, meskipun melewati empat negara, Sungai Nil identik dengan Mesir. Wisata susur Sungai Nil yang paling popular berada pada ruas pendek antara Aswan dan Luxor di Mesir selatan.

Sungai Nil sangat membantu peradaban Mesir selama ribuan tahun. Pasang surut banjir sungai itu membawa lumpur subur, yang membuat sepanjang aliran Sungai Nil jadi ladang tanaman pangan selama ribuan tahun. Jadi, tak mengherankan bila peradaban kuno dibangun sepanjang sungai itu. Beberapa bangunan terbesar, paling rumit dan menarik dibangun pada zaman kuno semisal Kuil Karnak, Lembah Para Raja, kuil buaya di Kom Ombo dan Pulau Philae – pulau di tengah Sungai Nil yang memiliki kuil megah.

Lanskap pemandangan sepanjang sungai itu, lebih indah dibanding bagian lain Sungai Nil. Mata dimanjakan mosaik sungai berwarna safir, pertanian hijau zamrud dan kebun palem, dan gurun kuning dengan langit yang berubah merah pekat saat matahari terbenam di atas Sahara yang tampaknya tak berujung.

Dibanding Kairo yang padat dan hiruk-pikuk, Kota Aswan dan Luxor lebih lengang dengan turis bersliweran di hotel-hotel dan restoran dengan suasana liburan. Saat musim panas, cuaca memang menyengat, meskipun pelayaran kapal pesiar masih dilakukan, cuaca di luar musim itu adalah paling ideal untuk menyusuri Sungai Nil.

Rute wisata yang bermula di Kairo menuju Aswan dan Luxor menempuh perjalanan sepanjang 130 mil (214 kilometer). Di Kota Aswan dan Luxor juga banyak terdapat hotel terapung modern yang dioperasikan oleh perusahaan perhotelan kelas atas, salah satunya Oberoi.

Advertising
Advertising

Pelayaran menyusuri Sungai Nil dengan kapal pesiar biasanya berlangsung selama tiga hari dua malam. Layanan yang dihadirkan sepanjang perjalanan cukup mewah, antara lain hidangan gourmet, spa di atas kapal, dan kolam renang dek atas.

Felucca berlayar di Sungai Nil di dekat Bendungan Aswan. Foto: @ahmed_said9191

Pilihan pesiar Sungai Nil ditawarkan dengan kapal layer tradisional hingga kapal pesiar ala era mesin uap. Tapi bila ingin bernuansa tradisional, pilihlah dahabiya mewah, versi terbaru dari kapal layar besar yang populer di kalangan pelancong asing dan aristokrasi Mesir selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Dahabiya dilengkapi dengan enam hingga 10 kabin, kapal jenis ini juga dilengkapi kamar mandi pribadi en-suite dengan shower, ruang makan outdoor dan area lounge, dan staf dapur. Kapal pesiar ini dapat dipesan melalui perusahaan wisata lokal seperti Emeco Travel yang berbasis di Kairo.

Baik hotel terapung dan dahabiya menawarkan kunjungan ke kota-kota di sepanjang sungai antara Aswan dan Luxor. Wisatawan diajak ke kuil-kuil Mesir kuno di Kom Ombo, Esna dan Edfu. Paket wisata ini juga memperbolehkan wisatawan mengemudi, mengambil rute menyisir Sungai Nil. Namun, bila khawatir tersesat, banyak warga yang menawarkan diri untuk mengemudikan kendaraan yang Anda sewa.

Ada tiga rute jalan yang bisa dilewati wisatawan: Egypt Highway 75 di sepanjang tepi timur (kanan) Sungai Nil; Aswan Western Agricultural Highway di sepanjang tepi barat (kiri); dan Luxor-Aswan Expressway baru melalui Gurun Sahara.

Tantangan lainnya, bila kapal pesiar terlalu mainstream, wisatawan bisa menyewa perahu layar felucca untuk berlayar menyusuri sungai Nil.

Perahu layar tradisional jenis felucca, bukanlah yacht mewah, tapi perahu layar dengan geladak untuk tidur di udara terbuka. Tentu, pada malam hari, Anda memerlukan sleeping bag agar tetap hangat. Anda perlu membawa makanan sendiri atau meminta kru felucca memasak untuk Anda – tentu dengan biaya tambahan. Untuk urusan toilet, bisa menepi di kota terdekat.

Meskipun felucca bukan wisata mewah, tapi Anda sedang melakukan perjalanan di Sungai Nil seperti ribuan tahun lalu. Saat orang-orang Mesir hilir mudik di Sungai Nil pada zaman Firaun.

Berikut destinasi wisata sepanjang Sungai Nil, yang direkomendasikan CNN Travel.

Aswan

Kota tepi sungai ini telah berfungsi sebagai gerbang selatan Mesir sejak didirikan sekitar tahun 2000 SM. Aswan menawarkan restoran tepi pantai Sungai Nil, kuil kuno, dan taman botani yang didirikan pada zaman kolonial Inggris.

Bendungan Aswan

Selesai pada tahun 1970, keajaiban teknik modern ini menciptakan Danau Nasser yang sangat besar dan memungkinkan para petani Mesir untuk menyirami ladang mereka sepanjang tahun dan menyuplai listrik ek seantero Mesir.

Kuil Philae

Kuil Greco dibangun untuk memuja Dewi Isis ini, mudah dicapai dengan perahu dari Aswan. Dibangun sekitar 1260 SM, kuil ini digawangi oleh empat patung besar Ramses Agung. Kuil ini mulanya berada di sebuah pulau, namun Proyek Bendungan Aswan nyaris membenamkannya. Akhirnya UNESCO membongkar lalu memindahnya. Proyek tersebut merupakan upaya besar-besaran UNESCO, untuk menyelamatkan monumen kuno Nubia dari air Danau Nasser yang debitnya meningkat.

Selain jadi persinggahan rute kapal pesiar antara Aswan dan Luxor, kuil yang menakjubkan ini sering dikunjungi sebagai perjalanan sehari yang panjang dari Aswan dengan pesawat atau jalan darat.

Makam dari raja Tut, yang dipajang menggunakan peti kaca berada di Lembah Para Raja di Luxor, Mesir, 30 September 2015. Menteri barang antik Mesir mengatakan makam Raja Tutu mungkin memiliki ruang-ruang tersembunyi didalamnya. AP/Nariman El-Mofty

Hotel Katarak Tua

Dibuka pada tahun 1899, hotel legendaris di tepi pantai Aswan ini telah menjadi tuan rumah bagi para raja dan ratu, presiden dan perdana menteri, dan penulis Agatha Christie saat dia menulis "Kematian di Sungai Nil." Bahkan jika Anda tidak menginap, manjakan diri Anda di teras hotel dengan teh sore hari. Atau ambil koktail di bar tempat Winston Churchill pernah makan siang, atau makan masakan Mesir yang lezat di restoran Saraya.

Museum Nubian

Museum Nubian memenangi beberapa penghargaan arsitektur utama. Museum utama Aswan ini memiliki koleksi seputar sejarah dan budaya Nubia di Mesir selatan dan Sudan utara. Koleksinya merupakan parade barang-barang prasejarah dan warisan Mesir kuno di wilayah tersebut, hingga ke zaman Yunani, Romawi, dan Islam.

Kom Ombo

Lokasinya tepat di samping Sungai Nil sekitar 30 mil (50 kilometer) di hilir dari Aswan, Kuil Kom Ombo menghormati Sobek, dewa berkepala buaya dari mitologi Mesir kuno. Museum situs menampilkan ratusan buaya mumi yang ditemukan di kawasan kuil.

Kuil Edfu

Salah satu kuil yang paling terpelihara dari zaman firaun, Kuil Horus di tengah kota Edfu adalah tempat para leluhur menyembah dewa langit berkepala elang. Selama berabad-abad, kuil dan tiang-tiang raksasa hampir tertutup oleh pasir dari gurun di dekatnya. Kuil ini juga tertutup lanau dari banjir tahunan Sungai Nil, memungkinkannya ditemukan dalam keadaan utuh.

Kuil Esna

Dewa berkepala domba Khnum - dikenal sebagai "Potter Ilahi" karena ia menciptakan dewa-dewa Mesir lainnya dari tanah liat - adalah fokus dari kuil kecil yang memesona di kota Esna ini. Sebagian besar candi itu dibangun pada masa Yunani dan Romawi. Dua peradaban itu terus menyembah dewa-dewa kuno, meskipun mereka yang menduduki Lembah Nil.

Luxor

Sekitar 40 mil (70 km) di hilir dari Kota Esna, Luxor menjadi ibu kota Mesir kuno pada puncak kekuatan militer, politik dan artistiknya antara 3.000 dan 3.500 tahun yang lalu. Dari Sungai Nil, Luxor tampak indah pada malam hari. Seperti kota yang terapung di atas air. Museum Luxor yang modern dan Museum Mumifikasi merupakan daya tarik utama kota ini.

Kuil Karnak

Bertengger di sisi utara kota, Kuil Karnak yang besar merupakan mahakarya arsitektur Mesir kuno dan salah satu kuil terbesar yang pernah dibangun di planet ini. Anda harus dua kali menyambanginya: sekali di siang hari untuk menghargai teknik dan kesenian dari Great Hypodata-style Hall dan lagi setelah gelap ketika reruntuhan menjadi hidup selama pertunjukan suara dan cahaya.

Feri menghubungkan Luxor modern dengan Tepi Barat yang penuh dengan mosaik ladang pertanian, Desa Fellaheen, dan kuil pemakaman firaun yang terkenal termasuk Ratu Hatshepsut, Ramses the Great, dan Ramses III. Dataran di tepi sungai itu juga dipenuhi dengan patung-patung raksasa seperti Colossi of Memnon dan patung Ramses Agung yang digulingkan – yang mengilhami Ozymandias karya pic Percy Bysshe Shelley.

Para wisatawan mengamati sudut bangunan Kuil Karnak di Luxor, Mesir, Jumat, 23 November 2018. Kompleks Karnak menyajikan kemegahan sisa-sisa bangunan yang telah berdiri sejak ribuan tahun lalu. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany

Lembah Para Raja

Lembah Para Raja merupakan makam dari 60 firaun di luar Tepi Barat. Di antara tempat peristirahatan terakhir yang lebih rumit adalah dari Tutankhamun, Tuthmosis III dan Ramses VI. Kurang dari 20 makam terbuka untuk umum tetapi tidak semuanya dibuka, untuk meminimalkan dampak jangka panjang dari pariwisata.

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

5 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

7 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

2 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

5 hari lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

5 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

7 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

12 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

12 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

12 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya