Gegara Wabah Virus Corona, Tokyo Disney Resort Tutup Hingga Maret
Reporter
Antara
Editor
Ludhy Cahyana
Sabtu, 29 Februari 2020 11:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wahana wisata Tokyo Disney Resort di Jepang memutuskan tutup mulai 29 Februari hingga 15 Maret. Penutupan itu dipicu oleh virus corona yang semakin mewabah, seperti dilaporkan Hollywood Reporter.
Oriental Land Co., operator dan pemilik mayoritas Tokyo Disney Resort, mengatakan bahwa keputusan itu sebagai tanggapan atas permintaan pemerintah Tokyo. Pemerintah meminta semua acara besar dibatalkan atau ditunda selama dua minggu ke depan.
Sebelumnya pada hari Kamis (27/2), Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memerintahkan semua sekolah di Jepang ditutup selama sekitar satu bulan. Sementara Shanghai Disney Resort dan Hong Kong Disneyland keduanya telah ditutup sejak akhir Januari, sebagai pencegahan penyebaran virus corona yang menyebar dari Wuhan, Cina.
Walt Disney Co. memprediksi keuntungan dari Shanghai Disney Resort bisa turun hingga US$280 juta pada kuartal awal 2020. Penutupan Disney Resort di Jepang juga akan memberikan lebih banyak tekanan pada prospek pendapatan Disney Resort.
Sebelumnya, Museum Ghibli Tokyo ditutup untuk sementara waktu akibat wabah virus corona COVID-19. Penutupan museum itu dimulai pada 25 Februari hingga 17 Maret 2020. Museum Ghibli termasuk tempat wisata terkenal di Mitaka, Tokyo, yang menampilkan berbagai karya animator Jepang, Hayao Miyazaki.
Melalui pernyataan resmi, pihak Museum Ghibli, menyampaikan permohonan maaf ihwal penutupan tersebut, pada Sabtu, 22 Februari 2020. "Kami akan terus memantau situasi ke depan," dikutip dari laporan SoraNews 24.
Sebagai salah satu tempat wisata paling populer di Tokyo, Museum Ghibli menerima lebih dari 1.000 pengunjung lokal dan mancanegara setiap hari. Karena menjadi tempat berkumpul banyak orang, museum itu dianggap berisiko menjadi area penularan virus corona.
Pihak museum memutuskan penutupan itu setelah berkonsultasi dengan pemerintah Tokyo. Di lain sisi, pemerintah Tokyo mengambil kebijakan membatalkan atau menunda acara besar dalam kurun tiga pekan ke depan. Karena, kurun tersebut dianggap masa yang penting untuk mengatasi wabah virus corona, dikutip dari Kyodo News.