Pengelola Tanah Lot Batalkan Kenaikan Harga Tiket, Ini Alasannya

Reporter

Made Argawa

Editor

Ludhy Cahyana

Sabtu, 22 Februari 2020 20:47 WIB

Umat Hindu menyebrang menuju pura saat mengikuti prosesi penyucian dalam rangkaian upacara agama Karya Agung Pengurip Gumi di pantai Pura Tanah Lot,Tabanan, Bali, 30 Januari 2020. Upacara yang pernah digelar 27 tahun lalu itu diikuti puluhan ribu umat yang berjalan kaki sepanjang 47 kilometer dari pura di kaki Gunung Batukaru sambil membawa benda-benda sakral dan simbol para dewa dengan tujuan melakukan pembersihan alam semesta serta memohon keharmonisan jagat nusantara. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Tabanan - Pengelola objek wisata Tanah Lot menunda kenaikan harga tiket masuk karena penurunan wisatawan akibat virus corona. Wisatawan mancanegara (wisman) asal Cina yang mendominasi kunjungan ke pura di tengah laut itu, menurun drastis.

“Kami evaluasi dulu, karena situasi masih belum memungkinkan,” kata Kepala Divisi Humas obyek wisata Tanah Lot, Putu Erawan, Sabtu, 22 Februari 2020.

Pihak Tanah Lot berencana menaikkan tiket masuk mulai 1 April 2020. Untuk rencana kenaikan tiket, Erawan merinci, untuk wisman dewasa kenaikannya mencapai Rp15.000. Sementara wisman anak-anak, kenaikannya Rp20.000.

Erawan mengatakan, saat ini sudah tidak ada terlihat wisatawan asal kawasan Asia Timur di Tanah Lot. “Yang banyak wisatawan asal India serta Eropa,” kata Erawan.

Perhitungan pihak pengelola objek wisata Tanah Lot, hilangnya wisatawan asal Cina mengurangi jumlah kunjungan sekitar 30 persen atau mencapai angka 2.000 orang setiap harinya.

Advertising
Advertising

Sementara itu, meski ada penurunan wisatawan asal Cina, pengelola objek wisata Ulun Danu Beratan tetap menaikkan harga tiket masuk. Kenaikan di obyek wisata ini sudah mulai dilakukan pada Januari 2020, “Karena sudah rencana sejak 2019,” kata Manajer Ulun Danu Beratan, I Wayan Mustika.

Ia juga menyebutkan, sekitar 30 persen kunjungan hilang setiap harinya atau sekitar 800 wisatawan karena virus corona. “Untuk kenaikan harga tiket tidak ada masalah,” ujarnya.

Mustika menerangkan, masih terlihat beberapa wisatawan asal Asia timur di Ulun Danu, cuman ia belum bisa memastikan apakah itu berasal dari Cina atau wilayah lain, “Yang banyak terlihat dari India dan Eropa,” ujarnya.

Keramaian wisatawan di area obyek wisata Tanah Lot saat libur akhir tahun, Senin, 30 Desember 2019. Saat libur akhir tahun, kunjungan ke salah satu obyek wisata terbesar di Bali ini menembus angka sepuluh ribu orang setiap harinya. TEMPO/ Made Argawa

Situasi sebaliknya terjadi di obyek wisata Jatiluwih, pada Februari 2020 kunjungan wisatawan mencapai sekitar 800 orang setiap harinya. “Padahal pada bulan yang sama tahun lalu, angka kunjungan hanya 500 orang,” kata manajer obyek wisata Jatiluwih, I Nengah Sutirtayasa.

Ia memperkirakan, karena di Indonesia belum ditemukan positif virus corona sehingga wisatawan, khususnya Eropa yang hendak berkunjung ke Singapura atau Cina mengalihkan liburan ke Indonesia. “Ini prediksi saja,” katanya.

MADE ARGAWA

Berita terkait

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

19 menit lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

4 jam lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

6 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

7 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

11 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

12 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

14 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

15 jam lalu

Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

Vila di Bali ini unik, memiliki kolam renang tanpa batas, koki pribadi, dan pengalaman yang hanya bisa didapat di pesawat, seperti teras di sayapnya.

Baca Selengkapnya