Ayutthaya, Kompromi Kota Kuno dan Kota Modern

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 30 Januari 2020 08:48 WIB

Parade pawang dan Gajah Ayutthaya saat memberikan penghormatan pada Raja Thailand Bhumibol Adulyadej di Royal Palace, Bangkok, Thailand 8 November 2016. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Ayutthaya salah satu provinsi di Thailand ini, awalnya merupakan kerajaan yang menguasai Thailand pada 1351 sampai 1767 M. Lokasinya sekitar 2 jam perjalanan dengan kereta api dari Bangkok menuju selatan. Jaraknya dari Bangkok sekitar 81 km.

Kota Ayutthaya sekilas mata memang unik. Pasalnya, tugu, kuil, pagoda, patung Buddha dan bangunan abad pertengahan bertetangga dekat dengan rumah sakit hingga showroom mobil. Pada 1991, UNESCO menetapkannya sebagai warisan budaya tak benda. Berikut berbagai keunikan Ayutthaya yang dinukil dari Travelmag.com.

Kota di Dalam Kota
Ayutthaya merupakan pertemuan yang kuno dan modern dalam arti sesungguhnya. Gedung-gedung baru, bermunculan di sela-sela situs-situs bersejarah. Rupa-rupa situs dalam bentuk struktur bata merah, berhimpitan dengan toko, taman, dan kadang berjejer di pinggir jalan bertetangga dengan toko-toko buah.

Dari reruntuhan itu terlihat kejayaan Ayutthaya yang luar biasa. Dulu pada abad ke-15 dan 16, Ayutthaya mengirim delegasi persahabatan ke Prancis dan Jepang untuk membangun hubungan dagang. Agama Buddha berkembang dengan peninggalan berupa kuil Wat Phra Si Sanphet, yang berfungsi sebagai biara kerajaan sampai 1448; tiga chedis raksasanya (stupa) menjadi landmark kota Ayutthaya.

Patung Buddha yang terjepit akar-akaran di Wat Mahathat. Foto: @this_thailand

Advertising
Advertising

Patung-Patung Tanpa Kepala
Ayutthaya pada 1767 pernah ditaklukkan oleh Dinasti Konbaung yang berada di Burma (Myanmar) saat ini. Ayutthaya dihancurkan termasuk kuil dan patung-patung dirusak. Pada era kini, patung-patung bersejarah itu kehilangan kepala, sebagai peninggalan perang di masa lalu.

Para bangsawan dan rakyat Ayutthaya yang selamat, lalu mendirikian kerajaan baru di pinggir Sungai Chao Praya yang kemudian menjadi Kerajaan Siam dan menjadi Thailand pada masa modern. Penjarahan pasukan Konbaung terhadap emas-emas yang menghiasi patung-patung Buddha, masih bisa disaksikan hingga kini.

Selain perang, waktu juga menggerus keutuhan patung-patung tersebut. Beberapa perbaikan dilakukan pada abad 20, untuk mengembalikan kondisi patung-patung itu.

Untuk menjaga kelestariannya, beberapa reruntuhan di Wat Mahathat, menjadi situs Situs Warisan Dunia UNESCO. Meskipun kurang terurus, wisatawan masih bisa menyaksikan patung Buddha yang sedang duduk, diapit oleh dua baris patung pemuja yang duduk, yang semuanya tanpa kepala. Pemandangan eksotik lainnya, berupa kepala Buddha yang dijepit akar-akar pohon.

Kompleks Candi Wat Phra Si Sanphet yang dilindungi UNESCO. Foto: @adelaidegrixti

Kuil-Kuil Buddha
Wat Ratchaburana merupakan candi terbaik yang bisa dijumpai di Ayutthaya. Meskipun kota-kota baru bermunculan di sekitar kota lama, wisatawan masih bisa melihat kuil Wat Phra Si Sanphet, Candi Viharn Phra Mongkol Bopit -- dengan dinding berwarna putih dan atap berkelir merah yang elegan.

Patung Buddha
Di Kuil Wat Lokayasutharam terdapat gugusan candi yang wujudnya masih terlihat jelas dan terawatt. Sebaliknya, Candi Lokayasutharam hampir seluruhnya dihancurkan saat invasi kerajaan Burma dan belum dibangun kembali. Yang tersisa hanyalah sebuah cabang miring, di mana pohon-pohon berakar, menonjol di atas fondasi bata merah, dan seorang Buddha berbaring sepanjang delapan meter, dengan tinggi delapan meter.

Seperti kepala Buddha dibelit akar-akar pohon ara, patung itu memancarkan ekspresi kedamaian dan ketenangan.

Kompleks Wat Chaiwatthanaram berupa pagoda yang dikelilingi patung tanpa kepala. Foto: @oneoceanaway

Bila ingin yang komplit bisa bertandang ke Wat Chaiwatthanaram, kompleks candi kerajaan dan salah satu kuil yang akan dibangun (1630). Terdapat pagoda di tengah kompleks candi setinggi 35 meter yang diapit situs-situs kecil lainnya. Patung-patung mengelilingi dalam posisi semedi lotus – sayangnya patung-patung itu juga tanpa kepala.

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

5 jam lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

5 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

5 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

5 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

7 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya