Imlek di Singkawang: Ada Pagoda Raksasa dan 800 Tatung

Jumat, 24 Januari 2020 20:11 WIB

salah satu atraksi perayaan di acara Puncak Festival Cap Go Meh di Singkawang, Selasa 18 Februari 2019 (Dok. Kemenpar)

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Imlek dan Cap Go Meh (CGM) di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, selalu menyuguhkan hal yang unik dan menarik. Tahun ini, sebuah replika pagoda raksasa dibangun dan akan dinilai oleh Museum Rekor Indonesia.

"Pagoda ini tingginya 20,20 meter, dibangun menggunakan rangka baja," ujar Ketua Panitia CGM, Tjhai Leonardi, Jumat, 24 Januari 2020. Pagoda terdiri dari delapan lantai, dengan dua lantai di bawahnya dapat dinaiki.

Perayaan ini dibuka oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, pada Kamis malam 23 Januari 2020, di lapangan Stadion Kota Singkawang.

"Kami sangat mengapresiasi (kinerja) Ibu Wali Kota dan seluruh Masyarakat Tionghoa di Kota Singkawang, yang telah berpartisipasi dalam perayaan Imlek, termasuk adanya Pagoda terbesar ini," kata Ria, dalam sambutannya. Ria membacakan sambutan pembukaan perayaan Imlek di dalam pagoda raksasa tersebut.

Adanya atraksi menarik ini menjadi salah satu daya tarik Kota Singkawang. Selama 15 hari ke depan, warga Kota Singkawang dan para pengunjung yang berasal dari luar kota, bahkan mancanegara akan disuguhkan dengan serangkaian kegiatan. Tak terkecuali atraksi Tatung yang tersohor.

Advertising
Advertising

"Masyarakat Tionghoa Kalbar harus tetap melestarikan budaya, namun juga menjaga persatuan dan kesatuan. Tetap damai untuk Indonesia," pesan Ria lagi. Dia menambahkan, Pemprov Kalbar selalu mendukung setiap etnis di daerah untuk mengembangkan adat dan budayanya.

Bahkan, perayaan budaya setiap etnis di Kalimantan Barat menjadi perayaan semua etnik yang ada. Untuk perayaan Imlek kali ini, Pawai Tatung akan digelar pada awal Februari 2020. Sebanyak 813 tatung yang terdaftar sebagai peserta. Bahkan, tatung dari negara Malaysia dan Taiwan juga turut mendaftar.

Festival Cap Go Meh di Singkawang (Dok. Kemenpar)

Secara terpisah, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, menambahkan, perayaan Imlek tidak melulu dengan kemewahan dan suka ria semata. "Seperti tahun-tahun sebelumnya, kalau pergantian tahun, kita melakukan evaluasi dan introspeksi agar ke depan lebih baik lagi," tukasnya.

Kata dia, tahun ini adalah tahun tikus logam yang mempunyai makna tahun yang kuat, dan makmur. Diyakini tahun ini akan membawa keberuntungan bagi siapa pun untuk berbuka usaha berbisnis. "Maka dari itu kami harapkan seluruh masyarakat di manapun berada untuk bisa berinvestasi di Kota Singkawang khususnya," tambahnya.

ASEANTY PAHLEVI

Berita terkait

Cerita Pembuat Konten Tega Siksa Anak Monyet Ekor Panjang, Dapat Cuan dari WNA

8 hari lalu

Cerita Pembuat Konten Tega Siksa Anak Monyet Ekor Panjang, Dapat Cuan dari WNA

Polisi telah mengungkap tiga pelaku yang memproduksi video penyiksaan anak monyet ekor panjang. Mereka mendapat pesanan dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bandara Singkawang, Dibangun dengan Bantuan Aguan dan Pengusaha

41 hari lalu

Jokowi Resmikan Bandara Singkawang, Dibangun dengan Bantuan Aguan dan Pengusaha

Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih kepada para pengusaha asal Singkawang yang ikut berpartisipasi membangun Bandar Udara Singkawang

Baca Selengkapnya

Profil Bandara Singkawang yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

41 hari lalu

Profil Bandara Singkawang yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi rencananya akan meresmikan Bandara Singkawang. Berikut profil Bandara Singkawang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan Kerja ke Kalimantan Barat, Resmikan Bandara hingga Bagikan Bansos

41 hari lalu

Jokowi Kunjungan Kerja ke Kalimantan Barat, Resmikan Bandara hingga Bagikan Bansos

Presiden Jokowi akan menghadiri sejumlah agenda di Kalimantan Barat seperti meresmikan bandara hingga membagikan bansos.

Baca Selengkapnya

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

55 hari lalu

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

26 Februari 2024

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

24 Februari 2024

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

Di Indonesia Cap Go Meh salah satu festival terbesar yang digelar di beberapa daerah. Masing-masing memiliki cara khas dalam memeriahkan Cap Go Meh.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

23 Februari 2024

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar

Baca Selengkapnya

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

20 Februari 2024

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

Ada sejumlah larangan saat Cap Go Meh. Sebaiknya tidak dilakukan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

19 Februari 2024

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

Pelemahan nilai rupiah di perdagangan sore ini disebabkan oleh dua faktor, yakni internal dan eksternal.

Baca Selengkapnya