Gereja Merah, Landmark Bersejarah Kota Kediri

Senin, 23 Desember 2019 10:00 WIB

Gereja Merah Kediri berada di lingkungan bangunan cagar budaya kota Kediri. Foto: @kedirifotografi

TEMPO.CO, Kediri - Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel di Jalan KDP. Slamet Nomor 43 Kediri bukan sekedar tempat ibadah. Berjuluk gereja merah, bangunan ini merupakan peninggalan pemerintah Hindia-Belanda yang menyimpan Injil kuno tahun 1867.

Jejak peninggalan kolonial terlihat kuat pada bangunan gereja berasitektur Eropa di kawasan cagar budaya Kota Kediri ini. Warna gedungnya yang merah menarik perhatian pengguna jalan yang melintas di depannya. “Warga Kota Kediri mengenalnya dengan sebutan gereja merah,” kata Imam Mubarok, sejarawan Kota Kediri saat dihubungi TEMPO, Senin 9 Desember 2019.
Imam menjelaskan pada mulanya gereja yang dibangun pada tanggal 21 Desember 1904 ini berwarna putih. Namun pada tahun 1969 warnanya diganti merah dan dipertahankan hingga sekarang.
Perubahan warna tersebut, menurut Imam, sama sekali tidak mengubah bangunan gereja yang dibangun oleh JA Broers. Ia adalah pendeta asal Belanda yang diutus pemerintahan Hindia-Belanda mengajarkan agama Protestan di Kediri. Baru pada tahun 1948, gereja ini diserahkan pemerintah Belanda kepada pengurus gereja asli pribumi.
Kemegahan gereja merah sudah tampak dari halaman depan. Menaranya yang tinggi menjulang menjadi pemandangan utama sekaligus wajah dari gereja Immanuel. Di bawahnya terpasang jendela kaca berukuran besar yang merupakan ornamen asli bangunan ini.
Memasuki pintu utama gereja terpampang plakat pendirian bangunan dari marmer. Selain menjelaskan tanggal pendirian, tercantum pula nama J.A. Broers sebagai pendeta pertama. Plakat itu tertempel tepat di sebelah kanan pintu gereja yang terbuat dari kayu ukir berukuran besar.
Eksotisme gereja ini makin kuat saat memasuki tempat peribadatan. Atmosfir peribadatan masa lampau muncul dari benda-benda kuno yang dipertahankan hingga kini. Mulai dari jendela, mimbar, hingga tangga yang masih terawat dan berfungsi dengan baik. “Ada beberapa perbaikan tetapi tidak sampai mengubah bangunan,” kata Lorens Hendrik, koster gereja saat berbincang dengan TEMPO.
Gereja Merah Kediri dibangun pada tanggal 21 Desember 1904, mulanya berwarna putih lalu dicat merah pada 1960-an. TEMPO/Hari Tri Warsono
Selain benda-benda kuno yang merupakan peninggalan pengurus gereja masa lampau, terdapat aset bersejarah yang dimuliakan hingga kini, yakni Alkitab berbahasa Belanda yang ditulis pada September 1867. Alkitab ini bahkan berusia lebih tua dari bangunan gereja yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan.
Karena berusia tua, Alkitab ini disimpan di dalam kotak kaca dan tak bisa disentuh oleh jemaat. Beberapa bagiannya juga sudah sobek karena dimakan usia.
Menurut Imam Mubarok, terdapat satu benda lagi yang menjadi koleksi gereja merah, yakni lonceng. Namun sejak dipinjam oleh GPIB Malang sebagai tanda peribadatan, hingga kini lonceng tersebut tak pernah dikembalikan. “Padahal itu koleksi GPIB Kediri,” kata Imam.
Menjelang peringatan Natal sekaligus ulang tahun GPIB Immanuel ke-115 besok 21 Desember 2019, tempat ibadah ini tampak berbenah. Sejumlah pekerja sibuk membersihkan sisa material bangunan yang berserak di halaman. Menurut Hendrik, pengurus gereja sedang menyelesaikan pembangunan tempat peribadatan khusus anak di samping gereja. “Di samping bersih-bersih menjelang ulang tahun dan natal,” katanya.
Jadwal pelayanan di gereja merah sendiri cukup padat. Merujuk agenda kegiatan gereja yang diberikan Lorens Hendrik, terdapat beragam jenis pelayanan seperti ibadah syukur, persekutuan doa pagi, sakramen baptisan kudus anak, serta sakramen perjamuan kudus akhir tahun.
Sakramen baptisan kudus anak dijadwalkan pada hari kedua natal tanggal 26 Desember 2019 pukul 08.30 WIB. Jemaat yang hendak membaptiskan putra-putrinya bisa mengambil formulir pendaftaran hingga tanggal 15 Desember 2019.
Peribadatan di hari Natal biasanya dihadiri jemaat dari luar Kota Kediri. Selain beribadah, mereka bisa menikmati wisata sejarah religi yang tak banyak ditemukan di Jawa Timur.
Tak hanya jemaat, masyarakat luas juga diperkenankan melihat kemegahan gereja merah dan mengabadikan melalui kamera. Hanya saja aktivitas itu tak bisa dilakukan di dalam ruang peribadatan.
Menariknya, selain keberadaan gereja merah, terdapat empat bangunan cagar budaya lain yang berada di area tersebut. Tepat di sebelah selatan gereja berdiri megah bangunan rumah kuno milik Kolonel (Pur) Soerachmad. Rumah tersebut pernah menjadi tempat rapat perwira TNI AD, di antaranya Kolonel (Pur) Soerachmad dan Jendral (Purn) AH Nasution. Kolonel (Purn) Soerachmad tercatat sebagai Komandan Brigade S (Soerachmad) di Kediri sekaligus perintis pendirian Kodam se-Indonesia.
Gereja Merah melayani kunjungan masyarakat umum, sebagai destinasi wisata sejarah. Sementara para jemaatnya juga datang dari luar kota Kediri. TEMPO/Hari Tri Warsono
Rumah tersebut juga bersebelahan dengan Wisma Kapolresta Kediri yang juga diduga kuat merupakan cagar budaya. Dan berjarak 10 meter dari rumah itu, berdiri markas Kepolisian Resor Kediri Kota yang juga merupakan cagar budaya.
“Markas ini juga menghadap tepat jembatan lama yang menghubungkan wilayah barat dan timur Kota Kediri. Jembatan ini juga cagar budaya,” jelas Imam Mubarok.
HARI TRI WASONO

Berita terkait

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

15 menit lalu

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

Taman doa yang berlokasi di Kawasan Osaka PIK 2 yang menjadi destinasi wisata rohani ini di desain sama persis dengan gereja aslinya di Akita, Jepang.

Baca Selengkapnya

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

5 hari lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

6 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

6 hari lalu

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

Terdapat ratusan purna aktivis dan DKC Kabupaten Kediri yang hadir dalam acara reuni

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

8 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Pemkab Kediri Prediksi Pembangunan Pasar Ngadiluwih Awal 2025

12 hari lalu

Pemkab Kediri Prediksi Pembangunan Pasar Ngadiluwih Awal 2025

Pemenang tender diperkirakan akhir 2024 dan kontrak pengerjaan sekitar Maret 2025.

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

14 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

18 hari lalu

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

Uskup Mari Mar Emmanuel, korban penusukan di Sydney, dijuluki "Uskup TikTok" karena memiliki banyak pengikut di media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

19 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

19 hari lalu

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria

Baca Selengkapnya