Anjing Dikonsumsi di Solo, Tapi Dicintai di Kutub Utara

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Selasa, 10 Desember 2019 15:30 WIB

Berkereta Salju di Kutub Utara

TEMPO.CO, Jakarta - Dog Meat Free Indonesia menyebutkan 13.700 ekor anjing dibunuh untuk dikonsumsi setiap bulan di wilayah Solo, Jawa Tengah. Angka ini memang mencengangkan. Pasalnya, anjing adalah salah satu hewan yang tak layak konsumsi, karena kedekatannya dengan manusia dan tingginya kadar bakteri.

Tapi, lain lain lubul lain ilalang, lain kolam lain ikannya. Pepatah ini berlaku pula bagi anjing. Di Arktik, Kutub Utara, anjing disayangi juga dihormati. Mereka hampir tidak mungkin dipisahkan dari sejarah manusia di sana. Di Kutub Utara yang dingin, dua spesies ini bersahabat dan saling tergantung satu sama lain.

Penelitian yang diterbitkan dalam Prosiding Royal Society B, telah meneliti apa arti anjing bagi orang-orang yang pertama kali mencapai Arktik Amerika Utara, dari Alaska ke Greenland.

Anjing pertama kali tiba di benua itu dengan manusia sekitar 10.000 tahun yang lalu. Menukil Atlas Obscura, studi baru menemukan bahwa ketika budaya Inuit berakar di Alaska sekitar 2.000 tahun yang lalu, orang-orang Inuit tidak hanya mengadopsi anjing lokal — mereka membawa anjing mereka sendiri di seberang Selat Bering. Silsilah dari anjing-anjing yang lincah itu, merupakan pembauran antara anjing dari Selat Bering dengan anjing lokal Kutub Utara.

Anjing pertama kali tiba di Kutub Utara dengan manusia sekitar 10.000 tahun yang lalu. Foto: Markus Trienke/Wikimedia

Advertising
Advertising

"Itu tidak seperti Anda tiba di dunia baru dan hanya mengambil anjing baru," kata Carly Ameen, seorang arkeolog di University of Exeter dan penulis utama penelitian tersebut. "Anda tiba sebagai Inuit di Alaska dengan alat khusus yang memungkinkan Anda bertahan hidup di Kutub Utara: kayak, umiaks untuk berburu mamalia laut, tombak, dan termasuk anjing."

Tim Ameen terdiri dari tiga tim arkeolog, ahli paleogenetik, ahli zoologi, dan ahli-ahli lainnya yang meneliti tengkorak dan genetika dari hampir 1.000 anjing dan serigala purba dan modern. Melihat ke masa lalu anjing, bisa menjadi sulit. Pasalnya kedatangan orang Eropadengan anjing mereka, sebagian besar menghapus populasi anjing lokal dari peta genetika.

Untuk mengumpulkan subjek penelitian mereka, baik yang mati maupun yang masih hidup, para peneliti mencari ke Amerika Serikat, Rusia, Swedia, dan Denmark. Mereka juga mengunjungi kereta luncur anjing di Greenland, keturunan langsung terakhir yang tersisa dari populasi anjing pra-Eropa di Amerika Utara.

Anjing Kutub Utara merupakan perpaduan anjing lokal dengan anjing dari Selat Bering yang dibawa Suku Inuit. Foto: Markus Trienke-Greenland/Wikimedia

“Kami mengambil asal usul domestikasi anjing yang dapat kami manfaatkan,” kata Ameen. Sampel kuno tersebut diambil dari museum yang dilengkapi dengan catatan arkeologi, karena institusi tidak selalu menyimpan cukup bahan untuk analisis penuh.

“Tidak banyak museum menyimpan bahan postkranial. Mereka akan menyimpan tengkoraknya, "kata Ameen. "Pada awal abad ke-20, mereka mengambil hal-hal yang terlihat cantik, yang memiliki faktor 'wow' ini. Jadi kami tidak bisa mengatakan secara langsung berdasarkan materi yang kami pelajari, bahwa anjing-anjing ini adalah penghela kereta luncur, tetapi kita dapat mengatakan mereka berbeda dari anjing-anjing sebelumnya."

Para peneliti menemukan bahwa anjing-anjing Inuit lebih mirip serigala daripada anjing-anjing berwajah lebih pendek yang sudah ada di Amerika Utara. Ketika Inuit menyebar dari Alaska ke Greenland sekitar 1.000 tahun yang lalu, anjing-anjing itu kemungkinan besar kritis, menarik kereta luncur untuk membantu migrasi jarak jauh.

"Anjing bukan hanya fitur yang bisa diganti," kata Ameen. "Mereka adalah alat yang diperlukan, dan [orang Inuit] pindah ke Greenland bersama mereka."

Anjing telah bersahabat dengan manusia di Kutub Utara ribuan tahun yang lalu. Foto: Markus Trienke-Greenland/Wikimedia

Yang sangat menarik bagi para peneliti adalah kereta luncur Greenland modern, yang menghadapi masa depan yang tidak pasti karena mobil salju mengambil pekerjaan mereka, berbagai penyakit anjing menyebabkan banyak korban, dan baik tradisi maupun perubahan iklim.

Anjing-anjing Kutub Utara mungkin menghadapi masalah, namun mereka dilindungi oleh manusia yang selama ributan tahun menjadi sahabat mereka. Sebaliknya di Solo, mereka dibantai hanya untuk dikonsumsi.

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Solo Menari 2024 Semarakkan Peringatan Hari Tari Dunia di Kota Bengawan

1 hari lalu

Solo Menari 2024 Semarakkan Peringatan Hari Tari Dunia di Kota Bengawan

Solo Menari 2024 diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

1 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

2 hari lalu

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

Solo Menari 2024 digelar di tiga tempat, Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo. Rencananya akan dihadiri Sandiaga Uno dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

2 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Solo Menari 2024 Angkat Tema Animal Movement, Digelar di Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo

4 hari lalu

Solo Menari 2024 Angkat Tema Animal Movement, Digelar di Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo

Tema Animal Movements pada Solo Menari 2024 berelasi dengan Solo Safari dan Taman Sriwedari yang mewakili Kota Solo di masa kini dan masa lalu.

Baca Selengkapnya

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

5 hari lalu

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

Tito Karnavian menjelaskan bahwa penilaian dalam penghargaan ini tidak dilakukan sendiri oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Hasil Persamuhan Gibran dan Ma'ruf Amin: Dari Saling Sinergi hingga Undangan ke Solo

5 hari lalu

Hasil Persamuhan Gibran dan Ma'ruf Amin: Dari Saling Sinergi hingga Undangan ke Solo

Usai mengunjungi Ma'ruf Amin, Gibran mengaku mendapat wejangan ini. Selain itu, Gibran juga disebut mengundang Ma'ruf ke Solo. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Sidang Gugatan Wanprestasi: Pengacara Gibran Sebut Perkara Tak Berdasar, Almas Kukuh pada Gugatan

9 hari lalu

Sidang Gugatan Wanprestasi: Pengacara Gibran Sebut Perkara Tak Berdasar, Almas Kukuh pada Gugatan

PN Solo telah menggelar sidang lanjutan gugatan wanprestasi yang dilayangkan Almas Tsaqibbirru kepada Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Luhut Beberkan Rencana Investasi Besar Apple di RI: Minat di IKN, Bali hingga Solo

11 hari lalu

Luhut Beberkan Rencana Investasi Besar Apple di RI: Minat di IKN, Bali hingga Solo

Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana investasi perusahaan raksasa Apple di Indonesia dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya