Kena Berbagai Masalah, Ini Akibatnya Bagi Pariwisata Indonesia

Kamis, 5 Desember 2019 08:20 WIB

Pengunjung berkeliling dengan perahu di obyek wisata Danau Paisupok di Desa Lukpanenteng, Sulawesi Tengah, Selasa, 3 Desember 2019. Pemerintah setempat terus menata dan mengembangkan potensi wisata alam unggulannya agar dapat menarik dan meningkatkan angka kunjungan wisata ke deaerah itu. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa di Pulau Lombok pada 2018 dan erupsi Gunung Agung pada 2019, membutuhkan waktu untuk memulihkan kunjungan wisatawan mancanegara di dua destinasi itu. Meskipun mengganggu target kunjungan, angka kunjungan wisatawan mancanegara naik secara nasional.

Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Oktober 2019 naik 4,86 persen yakni dari 1,29 juta menjadi 1,35 juta wisman dibanding jumlah kunjungan bulan yang sama pada tahun lalu.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara kumulatif dari Januari-Oktober 2019 jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 13,62 juta wisman atau naik 2,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Plt. Kepala Biro Komunikasi Publik, Kemenparekraf Guntur Sakti, di Jakarta, Rabu (4/12/2019) mengatakan, ada kenaikan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia selama Oktober 2019 bahkan kenaikan juga terjadi selama periode Januari–Oktober 2019.
Wisatawan menanti matahari terbit di Gunung Telomoyo, Desa Sepakung, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Ahad, 10 November 2019. Gunung ini menjadi salah satu destinasi wisata alam favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. ANTARA/Aji Styawan
“Secara kumulatif Januari sampai Oktober 2019 ada kenaikan, namun jika dibandingkan September 2019, jumlah kunjungan wisman Oktober 2019 memang turun,” katanya.
Ia mengatakan, penurunan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia dari bulan sebelumnya, itu dikarenakan di berbagai negara memiliki musim dan kendala yang berbeda dan tren penurunan tersebut juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Dampak penurunan juga, lanjut Guntur, terjadi lantaran faktor bencana alam maupun non-alam seperti, beberapa daerah terjadi isu yang terkait dengan keamanan dan kondisi politik. Indonesia bahkan menjadi sorotan negara, semisal Australia menerbitkan travel advice bagi warganya terkait sejumlah peraturan yang dianggap kurang menguntungkan wisatawan.
Bahkan dari hasil kajian dengan menggunakan data sentimen menunjukkan bahwa terkait sejumlah isu di Indonesia, hampir 90 persen dari crawling data media sosial Australia menunjukkan sentimen negatif. Kerusuhan di Wamena misalnya menjadi salah satu perhatian bagi Australia. Dalam kerusuhan itu, sejumlah warga Australia ditangkap dengan dugaan terlibat dalam aksi tersebut.
Lalu tren wisatawan global juga sedang mengalami penurunan terutama dari Eropa, lantaran sedang terjadi perlambatan ekonomi seperti kasus Brexit di Inggris, Yellow vaste di Prancis, dan isu integrasi di Spanyol.
Wisatawan Eropa ada yang lebih tertarik ke negara ASEAN lainnya seperti Thailand dan Vietnam karena dianggap lebih murah paket wisatanya.
Meskipun begitu ada beberapa destinasi yang mengalami kenaikan seperti dari pintu Bali dan Lombok. Kenaikan diperkirakan karena faktor kesiapan amenitas, aksesibilitas, dan atraksi (3A) sudah tersedia dengan baik, sehingga memudahkan wisatawan untuk melakukan perjalanan.
Ramayana Suites & Resort Kuta, Bali.
Hal tersebut juga, lantaran Bali dan Lombok memiliki letak geografis yang tidak jauh dari Australia, destinasi yang sesuai dengan karakteristik Australia dan memiliki sejumlah penerbangan langsung. Sementara, Jakarta masih menjadi tujuan utama business traveler.
Catatan lainnya, kenaikan pada Oktober 2019 dibandingkan 2018 dikarenakan adanya pembukaan rute baru, maskapai Virgin Australia dari Darwin – Denpasar, lalu maskapai Malindo Air Adelaide – Denpasar, dan Sydney – Denpasar. Serta maskapai Air Asia dari Perth menuju Lombok.
“Ada penurunan lantaran tren atau seasonality tiap negara berbeda-beda, ada yang masanya sudah selesai musim liburan ada yang baru akan berlibur. Dan biasanya akan meningkat pada Desember,” katanya.
Lalu kendala juga terjadi bagi wisatawan India, penurunan wisatawan yang mendominasi Bali itu lantaran tidak adanya penerbangan langsung dari India ke Indonesia seperti tahun lalu. Lalu di India juga sedang banyaknya festival keagamaan pada periode Agustus – Oktober 2019 dimulai dari Ganesh Chaturhi dan Diwali.
Sama seperti India, pasar Tiongkok juga mengalami penurunan. Hal itu terjadi karena banyak charter flight ke Indonesia yang batal terbang selama 2019 -- terutama sejak 8 bulan terakhir.
Selain Bali, kawasan Mandalika mulai digemari wisatawan asal Timur Tengah terutama dari Uni Emirat Arab. Dok. Kemenparekraf
Guntur juga menjelaskan, secara kumulatif (Januari–Oktober 2019), wisman yang datang dari wilayah ASEAN naik persentasenya paling tinggi, yaitu sebesar 17,78 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan wilayah Asia selain ASEAN memiliki persentase penurunan paling besar, yaitu sebesar 10,28 persen.
Sementara menurut kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia selama 2019 paling banyak berasal dari wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 2,58 juta kunjungan (18,94 persen), Tiongkok 1,77 juta kunjungan (13,01 persen), Singapura 1,55 juta kunjungan (11,38 persen), Australia 1,15 juta kunjungan (8,42 persen), dan Timor Leste 1,02 ribu kunjungan (7,48 persen).
Sejumlah wisatawan mengamati Patung Garuda Dewa Wisnu di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Badung, Bali, Kamis 7 November 2019. atung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
“Kami terus berkoordinasi dengan para stakeholder pariwisata untuk mengoptimalisasikan pencapaian target wisman pada sisa akhir tahun. Seperti melakukan joint promotion dengan maskapai, mengundang influencer asal Australia, dan menggelar FGD Penyusunan Paket Wisata Beyond Lombok sebagai Hub Air Asia," katanya.

Berita terkait

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

3 jam lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

4 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

6 jam lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

15 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

18 jam lalu

Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

Vila di Bali ini unik, memiliki kolam renang tanpa batas, koki pribadi, dan pengalaman yang hanya bisa didapat di pesawat, seperti teras di sayapnya.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

1 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya