Alien Hingga Darth Vader Tersembunyi di Gereja Arsitektur Gotik

Selasa, 3 Desember 2019 16:38 WIB

Alien di Chapelle de Bethlehem. Foto: Vebests/Flickr.com

TEMPO.CO, Jakarta - Teknik arsitektur gargoyle muncul sekitar abad ke-13 dalam arsitektur Eropa dengan beragam bentuk dan fungsi. Pada awalnya, gargoyle dirancang sebagai trik teknik pada atap, untuk melindungi dinding dari air hujan.

Tonjolan-tonjolan di atap gedung itu, lalu mulai dihias atau diukir dengan makhluk-makhluk bertampang seram. Seni ini membuat gargoyle berevolusi menjadi "grotesques," elemen hias dengan muatan simbolik tertentu, semisal kejahatan dan kebaikan. Gargoyle dan grostesques menjadi seni yang melekat pada gereja berarsitektur gotik di Eropa.

Arsitektur gothik kemudian dihidupkan kembali pada abad ke-18 dan 19 di Inggris dan Amerika Serikat. Tentu saja, gargoyle menjadi salah satu signature tipe arsitektur neogotik. Namun, gedung-gedung ber-gargoyle itu merana karena “siksaan” cuaca. Patung-patung seni gargoyle yang disimbolkan sebagai penjaga gereja itu berjatuhan.

Sejumlah gargoyle berbentuk chimera (Khimaira) – hewan mitologi perpaduan singa, kambing, dan ular -- rontok karena semennya tak kuat menahan tubuh patung.

Darth Vader di National Cathedral Amerika Serikat. Foto: Jay Hall Carpenter

Advertising
Advertising

Program konservasi pun dihelat dengan mendatangkan pemahat batu abad ke-20 dan ke-21. Mereka diminta untuk mengganti sebanyak mungkin gargoyle yang hancur. Jika beberapa dari mereka menyalin dengan teliti bentuk abad pertengahan di masa lalu, yang lain memiliki visi lain tentang apa yang bisa disebut dengan gargoyle.

Seni gargoyle terbilang indah namun kerap diabaikan, karena posisinya sangat tinggi pada fasad gedung. Anda butuh teropong untuk mengaguminya. Pada 1980-an, Katedral Nasional Washington menjadi salah satu yang memulai bereksperimen dengan menafsirkan kembali gargoyle. Salah satunya gargoyle Darth Vader. Gargoyle ini adalah imajinasi Christopher Rader, seorang anak berusia 13 tahun dari Nebraska. Ia membayangkan penjahat Star Wars sebagai inkarnasi modern dari kejahatan tertinggi.

Imajinasi Christoper Rader diwujudkan oleh pemahat Jay Hall Carpenter dan diukir oleh Patrick J. Plunkett, Darth Vader yang berwajah gelap sekarang berada di atap sisi kanan Katedral Washington

Jika wisatawan penasaran, silakan bersafari gargoyle. Pasalnya Darth Vader hanyalah salah satu dari banyak kreasi yang tidak biasa, yang dibuat untuk menghiasi Katedral Nasional. Ke-112 gargoyle menggambarkan harapan dan ketakutan abad 20. Patung-patung Arnold memiliki nama seperti "Politisi Bengkok," "The Fly memegang Raid Spray," atau "High Tech Pair," mewakili robot dan kamera pengintai.

The Astronaut gargoyle yang berada di Catedral de Salamanca, Spanyol. Foto: Roquic/Wikimedia

Abad 20 menandai gargoyle tampil dengan berbagai rupa, semisal astronot yang dililit motif bunga. Ia tampil di fasad Katedral Salamanca di Spanyol pada tahun 1992, selama renovasi. Kisah di Spanyol itu berlanjut ke tahun 1993 di Prancis. Tak jauh dari Nantes, tepatnya di Saint Jean-Boisseau, kapel Abad Pertengahan Abad Pertengahan itu bakal direbovasi.

Pasalnya, di gereja abad pertengahan itu, gargoyle hampir rontok seluruhnya. Pengurus gereja memutuskan mengganti semua gargoyle, lalu diundanglah pemahat batu Jean-Louis Boistel. Ia mengusulkan untuk mengembalikan arketipe tradisional dengan arketipe yang lebih modern, yang diambil langsung dari budaya pop.

Dengan demikian, robot anime Grendizer – dari trilogi Mazinger -- menjadi pengganti sosok kesatria. Sebagai lawan sisi kebaikan itu, lahir alter ego-nya berupa Gremlin. Ia mewakili segala keburukan. Namun, pilihan paling berani Boistel sebagai representasi dari "Leviathan," diwakili oleh Alien yang terinspirasi oleh Hans Ruedi Giger – perupa Swiss yang karya lukisan Alien-nya difilmkan oleh Hollywood.

Namun seni gargoyle yang mengangkat budaya pop ini bukannya tanpa penentang. Kelompok konservatif dengan marah mengkritik tindakan itu, dan menyebutnya sebagai penistaan agama. Sementara Uskup Agung memberi hormat pada gerakan ini, sebagai bentuk kreativitas.

Grendizer di Chapelle de Bethlehem. Foto: Vebests/Flickr.com

Ia juga menggarisbawahi fakta bahwa reaksi ekstrem itu disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang sejarah dan budaya, mengenai seni patung katedral itu sendiri. Rektor Gereja Chanoine Michel Cacaud mengingatkan masyarakat, bahwa unsur-unsur yang menghiasi bagian luar katedral dimaksudkan untuk mewakili dunia profan dalam kompleksitasnya.

Dan sekarang mereka dapat mencerminkan kompleksitas yang sama dari dunia kontemporer, kekinian.

Berita terkait

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

39 menit lalu

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

Taman doa yang berlokasi di Kawasan Osaka PIK 2 yang menjadi destinasi wisata rohani ini di desain sama persis dengan gereja aslinya di Akita, Jepang.

Baca Selengkapnya

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

5 hari lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

8 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

14 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

18 hari lalu

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

Uskup Mari Mar Emmanuel, korban penusukan di Sydney, dijuluki "Uskup TikTok" karena memiliki banyak pengikut di media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

19 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

19 hari lalu

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria

Baca Selengkapnya

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

33 hari lalu

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

British Museum berstatus dalam penyidikan setelah diadukan menyembunyikan artefak-artefak yang disucikan umat kristen Ethiopia.

Baca Selengkapnya

Umat Katolik Palestina Rayakan Paskah di Tengah Serangan Israel

34 hari lalu

Umat Katolik Palestina Rayakan Paskah di Tengah Serangan Israel

Gereja-gereja Katolik di Palestina merayakan Minggu Paskah di tengah serangan Israel yang masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kota di Portugal Ini Jadi Destinasi Pariwisata Berkembang di Eropa

43 hari lalu

Kota di Portugal Ini Jadi Destinasi Pariwisata Berkembang di Eropa

Selain Lisbon dan Porto, Braga juga dilirik wisatawan yang mengunjungi Portugal. Destinasi apa yang menarik di sana?

Baca Selengkapnya