Suatu Saat Wisatawan Berkunjung ke Yogyakarta Untuk Berobat
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Ludhy Cahyana
Jumat, 29 November 2019 08:56 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjuk Kota Yogyakarta menjadi salah satu pilot project, untuk diujicoba sebagai destinasi wisata kesehatan di Indonesia.
Selain Yogyakarta, ada empat kota lain yang juga bakal digarap agar siap menjadi destinasi berkonsep layanan kesehatan itu. Selain Yogyakarta ada Solo, Semarang, Bali, dan Jakarta.
"Indonesia sudah siap dengan wisata wellness ini. Karena itulah kami membuat uji coba di lima kota itu pertama nanti," ujar Kepala Pusat Analisis Determinan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Pretty Multihartina di Yogyakarta, 27 November 2019.
Terpilihnya Yogyakarta, salah satunya karena berdekatan dengan objek wisata Candi Borobudur, yang saat ini telah ditetapkan dalam destinasi superprioritas pemerintah untuk dikembangkan.
Pretty mengatakan, uji coba ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Kementerian Kesehatan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Progran tersebut dilanjutkan dengan peluncuran katalog wisata kesehatan dan skenario perjalanan wisata kebugaran.
Pretty mengatakan wisata kesehatan meliputi empat kategori umum: wisata medis, wisata kebugaran dan jamu atau herbal, wisata olahraga yang mendukung kesehatan, dan terakhir wisata ilmiah kesehatan.
Pretty mengakui, wisata kesehatan selama ini masih belum tergarap maksimal. Padahal negara-negara tetangga seperti Malaysia sudah siap, "Beberapa negara tetangga cukup siap dengan layanan ini sampai sudah tersedia apa saja paketnya. Sejak (klien) dijemput di bandara lalu dilayani. Malaysia juga lebih siap dalam hal ini," tuturnya.
Pretty menyebut tahun ini pihaknya menjajaki bagaimana supaya tourism board dikembangkan di Indonesia. Seluruh stakeholder pun menurutnya telah diminta untuk menyiapkannya.
"Selama ini orang-orang pergi ke Malaysia dan Singapura untuk wisata kesehatan. Yang kami tawarkan mencoba menyiapkan tempat yang layak untuk layanan itu," katanya.
Direktur Umum dan Operasional RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Rini Sunaring mengatakan pihaknya telah menyiapkan program wisata kesehatan ini.
"Kami kerja sama dengan Dinas Pariwisata daerah. Karena Yogya kan tempat yang paling dituju orang untuk seminar. Jadi kalau terjadi sesuatu saat seminar bisa dirawat," katanya.
Rini juga menyebut wisata kesehatan bukan hanya tentang medis saja. Namun juga ada dari sisi tradisionalnya, seperti layanan pijat bayi.
PRIBADI WICAKSONO