Batik Fashion Fair: Edukasi Hingga Gerakan Lingkungan

Reporter

Ludhy Cahyana

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 21 November 2019 12:00 WIB

Batik Fashion Fair di Grand City Surabaya menargetkan 30.000 pengunjung. Dok. Debindo Mitratama

TEMPO.CO, Jakarta - Batik Fashion Fair menginjak tahun keempat pada perhelatan tahun 2019. Bermula dari gagasan menjadikan pameran batik sebagai etalase produk dan fashion batik, lalu merambah ke kain tenun dan aksesoris. Kepentingan pameran pun berkembang menjadi wadah para asosiasi baik desainer maupun pengusaha untuk menyuarakan kepentingannya.

“Batik Fair bukan hanya sekadar pameran milik Debindo Mitratama, namun milik rakyat Jawa Timur dan asosiasi. Bila bersatu, maka industri fashion itu kuat, dan menguntungkan semua pihak,” ujar Direktur Debindo Mediatama, Budiono saat konferensi pers di Hotel Kepi, Surabaya pada Rabu (20/11).

Menurut Budiono, pamera-pameran yang diselenggarakan Debindo, telah menjadi rumah bagi asosiasi, “Bahkan kami juga menjadi mediator bila terjadi perselisihan, pasalnya ketika asosiasi pecah maka yang terganggu bukan hanya pameran namun berdampak kepada peserta,” ujar Budiono.

Untuk perhelatan Batik Fashion Fair 2019, Debindo Mitratama bekerja sama dengan pemerintah provinsi Jawa Timur dan asosiasi yang berkaitan dengan batik, tenun, dan aksesoris, “Pameran ini menjadi ruang untuk menampilkan produk, sekaligus memberi edukasi dan memberi gambaran tren fashion pada 2020,” imbuh Budiono.

Seperti lahirnya ide susitanable fashion, hal tersebut merupakan bentuk keprihatinan pelaku industri dan asosiasi, karena tudingan indsutri tekstil dan fashion Indonesia mencemari lingkungan, “Makanya kami menampilkan bahwa indutri fashion nasional itu ramah lingkungan, bahkan sejak zaman nenek moyang dulu,” timpal Budiono.

Advertising
Advertising

Direktur Debindo Mediatama, Budiono (tengah) saat Konferensi pers Batik Fashion Fair 2019, memaparkan Batik Fashion Fair 2019 telah menjadi pameran business to business. TEMPO/Ludhy Cahyana

Nantinya, akan ada 200 peserta dengan target pengunjung 30.000 pengunjung. Peserta hanya 200 stand dikarenakan keterbatasan tempat di Grand City Surabaya, “Peserta didominasi peserta lama, mereka bahkan mengikuti pameran batik lainnya yang diselenggarakan Debindo. Bahkan mereka sudah memasan untuk Jatim Fair, tapi kami batasi 12 perusahaan saja,” imbuh Budiono.

Dominannya peserta lama, dari sisi bisnis menunjukkan, pameran ini sangat menguntungkan. Setiap produsen telah memiliki pasar tersendiri. Jadi, menurut Budiono, jangan heran bila ada pengunjung hanya datang ke satu stan lalu pulang.

Selain itu, pameran ini bukan lagi business to consumer, tapi sudah berubah menjadi business to business, “Pengunjung yang datang itu umumnya memborong lalu dijual lagi,” papar Budiono. Bahkan antar desainer saling membeli produk. Misalnya, desainer batik mataraman membeli batik tulis Madura, yang digunakan untuk pembauran bahan desain sebuah produk.

“Tahun lalu, transaksi on the spot tahun lalu mencapai Rp2,5 miliar-3 miliar, kami yakin transaksinya pada 2019 bisa mencapai Rp5 miliar. Ini transaksi yang tercatat, yang tidak tercatat usai pameran lebih besar lagi. Ini menjadi ciri pameran business to business,” ujar Budiono.

Batik Madura mulai dilirik penggiat mode untuk dipadukan dengan bahan atau batik dari kota lain. Dok.Tempo

Tahun lalu, pameran ini dihadiri 200 peserta dan pengunjung mencapai 28.000 lebih. Sementara pengunjung yang hadir tidak ditarik biaya. Selain membeli batik, mereka bisa mengikuti beragam workshop dan seminar.

Selain itu, Budiono menegaskan, Batik Fashion Fair menjangkau konsumen dari menengah atas sampai menengah bawah. Peserta membawa batik seharga jutaan per helai, hingga seratusan ribu, dalam rupa batik tulis ataupun batik cap, “Jadi pameran di Grand City itu tidak selalu mahal, semua kalangan bisa membeli produk berkualitas,” ujarnya.

Berita terkait

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

2 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

6 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Surabaya

6 hari lalu

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Surabaya

Surabaya sering kali menjadi tujuan utama bagi para wisatawan. Dalam mencari tempat menginap yang sempurna, hotel bintang 5 bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mendapatkan pengalaman menginap yang nyaman dan mewah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

6 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

10 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

10 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Ahmad Dhani Dinilai Menjadi Lawan Berat Eri Cahyadi di Pilkada Surabaya

21 hari lalu

Ahmad Dhani Dinilai Menjadi Lawan Berat Eri Cahyadi di Pilkada Surabaya

Meski Eri Cahyadi telah menyatakan bakal maju lagi, namun bakal seru jika Gerindra mendorong Ahmad Dhani untuk berkompetisi di Kota Pahlawan.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

34 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Dampak Gempa Tuban, Sekolah hingga Rumah Sakit Rusak di Gresik, Surabaya, Madura sampai Pulau Bawean

36 hari lalu

Dampak Gempa Tuban, Sekolah hingga Rumah Sakit Rusak di Gresik, Surabaya, Madura sampai Pulau Bawean

Gempa Tuban berikut gempa susulan hingga terjadi 32 kali. Berikut dampaknya hingga Madura, Gresik, Surabaya, dan Pulau Bawean.

Baca Selengkapnya